Seorang Lelaki dengan rambut yang acak-acakan sedang menghisap sebatang rokok ditangannya dalam-dalam dan menghembuskannya ke udara, dia lalu melirik jam yang melingkar ditangannya. Lelaki itu datang pagi sekali ke warung belakang sekolah yang selalu menjadi warung favoritnya.
Aksal Liam Pradana. Cowok nakal pembuat masalah yang sudah menginjak kelas 11 itu sudah menggemparkan seantero sekolah karena Seminggu yang lalu berkelahi dengan kakak kelasnya, dia juga sudah menjadi langganan guru BK karena sering bolos dan tak menaati peraturan yang sudah ditetapkan sekolah.
Meskipun Tak ada baik-baik nya Aksal dimana orang, Aksal masih tetap memiliki banyak teman dan kenalan, Dia bukan tipe orang yang suka membesar-besarkan suatu masalah, karena itu banyak orang mulai menyukainya setelah menyelesaikan masalah denganya, orang yang sudah mengenal Aksal cukup baik biasanya mulai berteman baik dengan Aksal, Namun beda dengan orang yang baru mengenal Aksal, kadang menggangap Aksal orang yang menyebalkan.
Hari ini adalah hari senin dimana Aksal sengaja datang pagi sekali padahal bel masuk masih lama. Aksal sengaja karena hari ini ia akan mengikuti upacara pagi.
Biasa nya memang Aksal akan pergi ke warung Bu geulis dan kembali lagi ke sekolah saat upacara selesai dilaksanakan, ia akan menyelinap masuk melalui gerbang belakang sekolah tentunya dengan bantuan sahabat-sahabatnya, namun hari ini karena ia sudah diperingati berkali-kali oleh guru BK agar mengikuti upacara, karena Aksal sudah capek mungkin berurusan dengan guru BK, akhirnya ia datang pagi dan melaksanakan apa yang guru BK katakan padanya.
"Tumbenan banget Sal, jam segini udah ada di sekolah!" ucap Rio yang melihat Aksal menghisap rokok nya.
"Bagus deh, Rere pernah bilang cogan tuh harus sering-sering ikut upacara" sahut Iqbal yang langsung duduk didekat Aksal.
"Iya, cogan kek kita itu dibutuhkan buat upacara" kata Yoga sembari membetulkan posisi tali tas punggungnya.
"Kok bisa gitu?" tanya Rio.
"Kan Mengurangi cewek-cewek yang hendak pingsan Yo, semisal cogan tuh Vitamin mereka kalo kata Rere" jawab nya terkekeh.
"Najis" sahut Rio.
"Syukur-syukur dah gue terima jadi cogan lo" kata Yoga.
"Lebay lo jengkol!" sahut iqbal lalu tertawa geli diikuti Rio.
"Tai!" umpat Yoga
"Yaudah, waktunya cogan-cogan pergi ke sekolah" kali ini Aksal buka suara, dia menyambar tasnya didekat gelas berisi kopi susu yang sudah habis itu, menginjak putung rokoknya dan berjalan meninggalkan warung Bu geulis yang sudah ramai dengan orang-orang yang tak begitu Aksal kenal.
***
Bu Nina yang notabenya guru BK SMA Mahandika sudah sangat hafal dengan Aksal dan sahabat-sahabatnya itu, Karena takut mereka akan mengobrol dan main-main saat upacara berlangsung. Jadi Bu Nina menyuruh Aksal dan sahabat-sahabatnya berbaris dibarisan paling depan, lebih jelasnya Aksal dipaling depan lalu disusul Rio, Iqbal dan Yoga.
Hari ini organisasi Osis yang akan menjadi petugas upacara, Aksal sesekali melirik dan memperhatikan siswa-siswi didepan sana yang sedang sibuk menyiapkan upacara. Tapi yang menjadi perhatian Aksal adalah gadis dengan rambut panjang lurus dan kentit dipipi kirinya yang terlihat ketika dia mengembangkan bibirnya keatas.
"Yo!" panggil Aksal.
"Apaan?" jawab Rio.
"Kemaren-kemaren Bella jadi petugas upacara juga?"
"Kemaren? Enggak deh kayanya, hari ini doang"
"Lagi beruntung dong gue?"
Rio hanya tersenyum mendengar ucapan sahabatnya, Karena bukan hal asing lagi bagi mereka jika Aksal membicarakan gadis bernama Arabella yang sudah Aksal sukai dari kelas 10, Namun hingga hari ini Aksal belum pernah mulai mendekati Bella, Aksal hanya cukup menyukainya saja tanpa harus dia miliki.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSAL
Teen FictionAksal melirik dan memperhatikan siswa-siswi didepan sana yang sedang sibuk menyiapkan upacara. Tapi yang menjadi perhatian Aksal adalah gadis dengan rambut panjang lurus dan kentit dipipi kirinya yang terlihat ketika dia mengembangkan bibirnya keata...