Aku memandang ke depan sambil menyesap Hot Chocolate ku yang sudah mulai dingin, duduk sendirian sambil memperhatikan orang-orang yang berlalu-lalang dengan raut wajah cerianya, rata-rata orang yang berlalu lalang tersebut sedang bermain bersama keluarga atau pasangan nya di taman bermain ini.
Aku menyesap minuman ku sekali lagi, mungkin hanya aku yang duduk sendirian disini dan tidak pergi berlibur bersama keluarga ataupun pasangan, langit yang sedang mendung seakan akan memperjelas suasana hatiku, membuat suasana sekitar ku bertambah suram.
Biarlah, lagi pula tidak ada bedanya pergi dengan keluarga ataupun pasangan yang ujung-ujungnya mereka akan sibuk dengan urusan masing-masing dan saling mengabaikan satu sama lain, lalu asik dengan gadget yang ada di tangan.Aku masih sibuk dengan pikiran ku sendiri, berandai-andai dengan tenang nya, sampai sebuah sapaan membuyarkan lamunan ku untuk sementara.
"Hei Nona," Sapa sebuah suara, aku mengabaikannya karena ku kira pemuda itu melihat ke arah lain, kuperhatikan sejenak pemuda tadi, dia mulai berjalan kearah ku sambil membawa gula kapas di genggamannya.
Aku tidak mengenalnya jadi ku pikir dia bukan ingin menghampiri ku, jadi ku keluarkan buku novel dari dalam tas ku dan mulai melanjutkan bacaan ku yang sempat tertunda di kantor tadi.
" Hey nona manis," Sapaan itu terdengar lagi, kali ini diiringi sebuah tepukan di bahu ku.
Aku mendongak melihat ke arah pemuda yang sedang berdiri menjulang di hadapan ku, menghentikan sejenak bacaan yang sedang ku baca."Kamu mau kembang gula?" Kata nya lagi, aku memandangi nya.
Pemuda itu memiliki postur tubuh yang tinggi dan tegap, rambut nya sedikit ikal dan berantakan, dan warna matanya abu-abu? bisa dibilang pemuda itu cukup tampan, Ralat! maksudku sangat tampan."Hey Manis.." Sapaan itu terdengar lagi dari bibir nya yang merekah senyum manis hingga lesung pipit nya yang dalam terlihat, menambah kadar ketampanan nya, dia lalu melambaikan tangannya di wajah ku dan wajah nya terlihat merona sejenak, karena kuperhatikan menerus.
Aku masih memandangi nya dalam diam, dia menggaruk tengkuk nya dengan salah tingkah.
"Apa tujuan mu?"
"Eh??" Dia terlihat terkejut dan memandang dengan tidak mengerti atas pertanyaan ku tadi.
"Maksud Kamu?"
" Kita gakenal satu sama lain, lalu apa tujuan kamu ngehampirin aku?" tanya ku dengan pertanyaan yang lebih jelas.
"Eh?? aku gak ada maksud apapun selain mau nemenin kamu disini, nih aku bawain kembang gula," Jelasnya sambil menyodorkan ku satu bungkus gula kapas dengan senyuman nya yang sangat manis.
Kuperhatikan dia dengan intens lalu beranjak bangkit dari bangku taman yang aku duduki sedari tadi, mood ku tiba-tiba berubah lebih buruk."Eh kamu mau kemana?" Tanya nya sambil menahan tangan ku, Ku tepis tangannya dengan cepat.
"Aku ga butuh ditemenin" Sentak ku dengan cepat lalu beranjak meninggalkannya yang hanya memandangi ku dari bangku tadi.
Aku malas dan tidak mau beramah-tamah dengan siapapun apalagi menanggapi pemuda asing tadi, sudah banyak pemuda yang ku temui seperti itu dan tujuan nya hanya satu, karena paras ku, aku sadar akan hal itu, mata yang berwarna coklat madu, rambut hitam gelombang yang jika terkena sinar matahari akan berwarna pirang lalu bibir mungil yang merah merekah, tapi aku mempunyai satu kekurangan, tubuh ku mungil seperti anak-anak yang tinggi nya hanya 154 cm, teman-teman satu kantor juga bawahan ku sering berkata aku seperti boneka anak-anak yang berjalan, lagi pula siapa juga yang mau mempunyai tubuh pendek seperti ini kan bukan kemauan ku!
● ● ● ● ●
Besoknya aku kembali menduduki bangku favorit ku di taman bermain itu sambil memakan sepotong cheese cake diiringi segelas Hot Chocolate, Mood ku hari ini lebih baik dibandingkan kemarin, ku pandangi langit diatas ku dalam diam, beberapa hari ini langit mendung terus-menerus, tapi tak kunjung menumpahkan airnya ke bumi.
Aku kembali memakan cheese cake ku sambil menghela nafas dengan perlahan, mau sampai kapan aku terus memandangi langit yang mendung terus-menerus, kemana langit cerah yang menjadi obat trauma ku dari masa lalu dulu, aku tidak bisa terus menerus seperti ini, jika langit terus menerus mendung bagaimana caranya aku melupakan trauma ku dulu?
Aku melamun cukup lama hingga tidak menyadari seseorang telah duduk di samping ku dan mulai menyapa ku dengan senyuman manis andalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembang Gula
Teen FictionIni tentang Dia yang selalu datang dengan kembang gula manis ditangannya Dan... Ini tentang Dia yang memperjuangkan hatinya