Kembang Gula

5 1 1
                                    

"Hai Manis, kamu kesi-"

"Berhenti panggil aku manis, nama ku bukan manis!!" Potong ku dengan sedikit kesal.

"Maaf aku gatau nama kamu, jadinya aku panggil manis aja, soalnya kamu manis," Jawabnya dengan senyuman menawan nya.

Alis ku naik sebelah mendengar jawabannya, Dia? sedang modus kah?
Huh!? ku pikir dia bakalan menjauh karena sikap ku terhadap dia kemarin, ternyata besar juga nyali nya, baiklah kita lihat saja nanti, apakah dia masih bertahan hari ini.

"Oh iya kenalin nama ku Arjuna" Dia mengulurkan tangannya ke arah ku, aku memandang nya dengan tidak tertarik, kembali aku memakan cheese cake yang sedari tadi ku biarkan di sebelah ku, aku tidak berminat berkenalan dengannya, dengan cepat ku habis kan cheese cake yang tersisa sambil melirik dia menurun kan tangan nya dengan raut kecewa, aku sedikit kasihan melihat nya, harusnya aku tidak bersikap begini padanya hanya karena masa lalu ku dulu.

Aku menghela napas dengan perlahan, tapi aku tidak mau masa lalu itu terulang lagi, aku trauma, jadi dengan sedikit keyakinan aku beranjak meninggalkannya untuk yang kedua kalinya, di tempat yang sama dan waktu yang sama, aku tidak mau semua itu terulang lagi.

●●●●●

Besoknya aku kembali menduduki bangku favorit ku yang ada di taman ini, kali ini aku hanya duduk terdiam menatap sekitar, tidak berminat melakukan apapun selain memandangi sekitar dengan tenang, sekarang aku baru sadar pemuda yang menghampiri ku dua hari ini dengan membawa bungkusan kembang gula setiap kali mendatangi ku, ternyata ia berjualan kembang gula, tepat tidak jauh dari tempat ku duduk, jadi aku bisa memandangi nya dari sini dalam diam.

Dengan senyuman nya yang manis dia melayani pembeli yang rata-rata kebanyakan anak kecil, Umm... lebih tepatnya gadis-gadis muda dengan seragam SMA-nya yang berniat mencari perhatian pemuda itu, dan seperti nya pemuda itu terlihat risih karena gadis-gadis SMA itu, bibir ku tersungging kecil melihatnya, sepertinya tontonan ini cukup menarik.

Ku kira pekerjaan pemuda itu seorang fotografer ataupun pekerja kantoran melihat tampilan nya yang tidak bisa dibilang cocok untuk jadi penjual kembang gula, tapi itu tidak masalah, asalkan pekerjaan nya tidak mencari gadis-gadis cantik saja, eh tapi dari caranya melayani gadis-gadis tadi terlihat seperti tidak nyaman, aku jadi ragu bahwa dia seorang player, tapi kenapa aku jadi memikirkan itu semua?

Tapi terlepas dari sikap nya yang sering menghampiri ku, yang ku kira berniat modus, ku kira dia akan meladeni gadis-gadis muda itu dengan gombalan maut nya, dan ternyata dugaan ku salah, dia malah terlihat tidak nyaman dan dia menutup tokonya?! hanya karena gadis-gadis tadi?? dan dia berlari menghampiri ku? dan jangan lupakan satu bungkus gula kapas yang ada di genggaman nya

Wajah nya yang tadi masam sekarang berubah cerah saat sudah di hadapan ku, dia tersenyum manis menyapa ku seperti biasa, hey! gadis-gadis tadi padahal tak kalah cantik dengan ku!
ternyata aku sudah salah besar menilai nya.

"Kamu mau?" seperti biasa dia menawari ku, lagi.

Aku masih memperhatikan nya, ku pikir tidak ada salah nya jika aku meladeni nya sedikit, melihat sikap nya saat di toko tadi merubah cara pandang ku kepadanya, ternyata ada juga pemuda yang seperti dia.

"Tangan ku nanti lengket," Jawab ku sambil memandangi wajahnya.

Dia menggaruk tengkuk nya salah tingkah, dengan wajah merona malu dia berkata "Aku suapin mau?"

Aku masih sibuk memandangi nya, tidak ada salahnya menerima pemberian nya sekali-kali tapi aku tidak mau tangan ku menjadi lengket, jadi dengan anggukan kecil ku jawab pertanyaan nya tadi sebagai jawabannya.

Dia tersenyum senang dan mulai menyuapi ku, Manis, aku suka rasanya.

"Keyra"

"Eh?Kenapa?"

"Keyra, nama ku keyra" Jelas ku sambil menatap nya.

Dia terdiam menatap ku, menghentikan suapan nya ke mulut ku, aku cemberut melihatnya, aku kan masih ingin makan, jadi ku goyang kan lengannya dengan pelan sambil menarik tangan nya yang masih menggenggam sepotong suapan gula kapas lalu ku suap kan ke dalam mulut ku sendiri, dia tersadar dari lamunan nya dan wajah nya terlihat merona merah melihat apa yang ku lakukan tadi.

"Maaf, aku tadi kaget kamu tiba-tiba mau ngomong sama aku, jadi gasengaja aku berhenti nyuapin kamu," Jelasnya dengan salah tingkah.

Aku hanya diam menanggapinya, masih sibuk mengemut gula kapas yang melumer dalam mulut ku.

"Aku berasa nyuapin adek aku deh," aku cemberut mendengar perkataan nya dan dia tertawa melihat reaksi ku.

"Tapi sekarang dia udah gak ada," Aku terdiam mendengar nya, dia tersenyum lalu lanjut menyuapi ku lagi.

"Dia udah tinggal bareng sama orang tua ku diatas sana, kalau lagi sendiri aku sering kepikiran buat ikut nyusul mereka ke sana," Entah kenapa aku ikut merasa sedih mendengar nya, mungkin karena ceritanya mirip dengan ku, bedanya aku tidak mempunyai adik seperti nya.

Kembang gula itu sudah habis, dia lalu beranjak sebentar meninggalkan ku untuk membeli minuman, dia kembali dengan cepat dan membawa minuman favorit ku.

"Kamu suka cokelat panas?" Aku mengangguk kecil sebagai jawabannya dan menerima cokelat itu dari tangannya, sisa hari itu aku tidak beranjak meninggalkan nya lagi seperti kemarin, entah lah aku merasa nyaman hanya seperti ini, aku sedikit luluh dengan perlakuan dan usahanya, mungkin tidak ada salahnya aku membiarkan nya duduk disamping ku mengajak ku berbincang, aku menutup mata ku sejenak memikirkan semua masa lalu ku, sampai tidak sadar tertidur di bangku itu, Juna tersenyum kecil melihatnya dan menyandarkan kepala gadis itu ke bahu nya dengan perlahan, membiarkan gadis itu terlelap dalam dekapannya.

Sore itu keduanya tanpa sadar mulai membuka hati sama lain dan berdamai dengan masa lalu, langit yang sedari kemarin mendung seakan tahu apa yang tengah terjadi, ia berusaha menjadi senja yang indah dan menyingkirkan awan gelap yang menaungi nya dari kemarin, menjadi latar yang indah pada dua insan baru itu.

Next?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kembang GulaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang