Pov. Zahra
Aku Zahra Ananda Pratiwi kalian bisa memanggilku Zahra tahun ini umurku 19 tahun saat ini aku berkuliah di luar negeri tepatnya di universitas Oxford,pasti kalian tau Universitas terkenal yang bertempat di London,Inggris.
Aku kuliah lewat jalur beasiswa aku tidak ingin merepotkan orang tuaku, ayahku hanya karyawan swasta di salah satu perusahaan di Jakarta,dan ibuku seorang koki di restoran kecil di Jakarta dan kakaku membuka usaha restoran dan itu sudah cukup terkenal.
Liburan kali ini aku pulang ke Indonesia karena aku sangat merindukan ayah,ibu dan kakaku. Terutama masakan ibu aku sangat merindukan itu, masakan terenak adalah masakan ibu kita sendiri. Dan kebetulan aku sudah ada janji dengan temanku untuk berkumpul, dan saat ini aku sedang dalam perjalanan menuju Coffe Shop milik kakaku kata mereka tempat paling enak untuk berkumpul hanya disitu, dan aku tau itu hanya alibi mereka agar bisa jajan gratis.
Telfonku berbunyi aku tau siapa yang menelpon Sasa temanku yang palng cerewet.
"Ra anak anak udah pada kumpul, kamu doang yang belum dateng cepetan dong kebiasaan deh"
"Iya sabar dong macet nih tau sendiri jalanan Jakarta kaya apa"
Panggilan telefon itu langsung dimatikan sepihak. "Jakarta kapan sih bisa ga macet kayak gini" batinku.
Kurang lebih hampir satu jam aku di perjalanan, sesampainya aku disana bukan dismbut dengan meriah melainkan disambut dengan tatapan horor dari mereka semua."Maaf telat hehe macet banget tadi di jalan" ucapku kepada mereka bukannya di jawab dengan halus aku mendapat serangan maut dari Sasa
" Kebiasaan ya janjian jam 9 tuh harusnya jam 9 sampai disini bukan jam 9 baru berangkat dari rumah" Aku berlalu dari hadapannya untuk memesan beberapa makanan dan membuatnya lebih kesal yang melihatku acuh."Kalian liat kakaku?" tanyaku kepada Ira
"kan kamu yang serumah ngapain tanya ke kita, eh tapi kalo ka Rio ga ada kita ga dapet gratisan dong" jawab Ira dan mendapat helaan dari lainnya.
"Aku berangkat udah ga ada ka Rio, aku tanya ke karyawan juga katanya belum liat."
Kami berbincang bincang tentang kehidupan masing-masing diselingi dengan senda gurau dan diselingi dengan gibah, kegiatan para cewek pasti tidak jauh jauh dari namanya bergosip dan selama itu pula kita tidak menyadari bahwa hari sudah mulai gelap dan kami berpamitan satu persatu, dan hanya tersisa diriku.
"De kamu disini?" ucap seseorang yang menepuk bahuku sontak aku kaget.
"eh kaka aku kira siapa tadi, iya dari pagi aku disini kumpul sama temen SMA" jawabku, dia adalah kakaku Rio Indrawan."Makanannya tidak usah dibayar gratis untuk kalian." Jawab kakaku yang sudah mengerti kebiasaan kami jika kumpul pasti disini, kalian lihat kan bagaimana baik hatinya kakaku.
"kaka dari mana saja? Di cari kok kaya sndal jepit yang ilang satu" tanya ku yang sangat penasaran perihal dirinya
"Oh kk abis ketemu clint ada yang mau bekerja sama dengan Coffe Shop kk." Dan aku hanya ber oh ria
"Ya sudah aku pamit pulang, kk jangan lupa pulang ke rumah jangan menginap disini pulangnya jangan terlalu larut nanti kesehatan kk terganggu." Ucapku panjang lebar kakaku sering sekali menginap di kedai.
"iya bawel udah sana pulang hati hati di jalan." Aku bersalaman dan mencium pipi kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hero
Teen Fiction"Cinta itu takdir atau hanya kebetulan?" (Harris J) "Kita manusia yang sudah di takdirkan untuk bertemu" (Zahra A.P)