one. "Hi, Appa."

983 88 6
                                    

hi, uh, aku re-make cerita ini dari short-drama yang aku lihat di youtube, Love Buzz.

enjoy, darl.

|

Korea Selatan sudah memasuki musim semi. Bunga bermekaran dimana-mana. Menyebabkan beberapa orang mengalami alergi serbuk bunga yang cukup merepotkan.

Para pasangan juga bermekaran. Disetiap ruang, pojok, kantin, hingga lapangan sekolah dipenuhi oleh para pasangan yang saling tertawa, membahas indahnya musim semi tahun ini. Rasanya Lelaki yang sedang melihat kearah lapangan sembari memegang kotak susu itu ingin membuat mereka pergi karena mengganggu kenyamanan umum. Maksudnya, mengganggu suasana hati Lee Taeyong.

Tidak pernah memiliki pasangan membuat Lee Taeyong anti dengan para pasangan diluar sana. Bagaimana rasanya berpegangan tangan saat bunga bunga berjatuhan pada musim ini?

Umurnya delapan belas tahun ini. dan musim semi sialan itu datang lagi pada dirinya, tanpa pasangan. Itu menyebalkan.

“Maafkan aku,”

“Kau gila?”

“Kau kuanggap seperti adikku dibanding dengan pasangan.”

Selalu ditolak. Mengenaskan. Wajah tampannya tidak ada gunanya untuk urusan percintaan.

“Oh, itu dia!” Taeyong mendongak, meletakan kotak susunya dan memfokuskan pandangannya pada lelaki jankung di lapangan.

Bagaimana rasanya berpacaran dengannya?

Taeyong tersipu malu. Pipinya memerah karena rambut Nakamoto Yuta terkena angin, membuatnya bertambah tampan dimata seorang Lee Taeyong.

Mereka teman saat Sekolah Menengah Pertama. Walaupun Taeyong tidak terlalu tampan kala itu, tapi ia manis! Mungkin Yuta masih mengingatnya. Taeyong memberanikan diri untuk membuat obrolan pertama setelah lima tahun berpisah kelas dengan Yuta. Sayangnya,

“Masih belum dibalas?” Ucap Doyoung didepan Taeyong. Mulutnya mengunyah sandwich bekal dari ibunya. Taeyong memajukan bibirnya, kesal karena Yuta tak kunjung membalas pesannya hingga dua hari.

“Sudahlah, Taeyong. Dia tidak akan membalas pesanmu. Mundurkan sedikit standarmu soal lelaki. Ada Kim Mingyu dari kelas 2A-5 yang siap menunggumu.” saran Ten, berharap sahabatnya itu melupakan Yuta dan mencari lelaki lain selagi ia memperhatikan lelaki jangkung disebelah Yuta.

Ah, Kim Minggyu. Lelaki hitam itu ingin mengencaninya dari lama. Tidak, Taeyong tidak akan menyerah pada Yuta. Taeyong mengalihkan perhatiannya dari Ten yang menyebalkan menjadi pada Yuta. Taeyong memberikan kotak susunya pada Doyoung kemudian ia bangkit, meninggalkan Doyoung dan Ten yang saling menatap dengan bingung.

🐱

“Ayolah, balas pesanku, Yuta!” Tetap tidak ada yang berubah dari kondisi obrolan yang dikirimkan oleh Taeyong. Tetap tidak dibaca oleh Yuta. Sialnya Taeyong semakin kesal saat Ten mengirimkan pesan bahwa Mingyu memberinya coklat diatas meja milik Taeyong.

“Dibaca! Yuta membacanya!” Taeyong berdiri dari duduknya, upaya untuk meluapkan kegembiraannya.

‘Halo,’

he comes from the future.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang