three, "want to eat together tonight?"

343 54 1
                                    

“Besok, pukul sembilan belas lebih dua menit, pergilah ke perpustakaan kota.” perkataan Dimple boy terngiang dikepala Taeyong. Ia menelurusi setiap bangku di perpustakaan megah ini, tak ada Yuta dari sekian banyaknya manusia disini.

Baris ketiga dari kanan,” Taeyong menghitung baris disebelahnya. Ah, gotcha! dua bangku kosong.

“Pastikan ada stickers kucing disana,” Ada stickers kucing dimejanya. Sudah pasti itu adalah meja yang diberitahu anaknya untuk ia duduk menunggu Yuta datang.

Tak lama berselang, Yuta berjalan menuju arahnya. Menggunakan jaket denim dan membawa bola dilengan kanannya, tentu saja ia kapten bola kaki. Taeyong tersenyum, berpura pura untuk membaca sesuatu dibuku yang ia buka. Ia tidak fokus! Yuta sungguh duduk disampingnya.

Yuta menengok kesamping, berusaha mengenali wajah lelaki disampingnya, “Lee Taeyong?”

Taeyong tersenyum, mengangguk dan kembali berpura-pura fokus pada buku matematika didepannya. Hatinya berdebar, mana bisa ia mengerjakan soal-soal ini.

minta dia untuk mengerjakan soalmu, katakan kau tidak mengerti.” Taeyong melihat kembali kertas putih yang ia pegang, berisikan satu soal yang tak ia mengerti. Kemudian jari telunjuknya menekan lengan Yuta disamping. Yuta menengok.

Taeyong memberinya kertas soal dan tersenyum, Yuta mengambilnya dan menuliskan sesuatu disana.

tanya aku jika memerlukan bantuan lagi. Yuta tersenyum pada Taeyong, dibalas senyuman kembali oleh Taeyong.

terimakasih, kau ingin makan malam bersama? aku yang traktir.

tidak, aku yang traktir.

-

Taeyong memasukan kembali sundae kedalam mulutnya yang masih penuh oleh tteokbokki, ia tersenyum bahagia sembari mengunyah makannya, seperti pertama kali memakan sundae dalam hidupnya. dimples boy hanya melihatnya heran, bukannya ia sudah makan malam bersama dengan Yuta tadi?

“Kau sungguh sudah makan malam bersama tadi?”

“Sudah,”

Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk makan di tempat dekat dengan perpustakaan kota. Mereka memesan ramyeon, sundae, dan kimbab. keduanya makan dengan tenang, saling bercerita dan mengeluarkan pendapat masing masing.

“Makanmu sedikit sekali, seharusnya aku traktir yang lebih enak-”

tidak perlu, aku suka sundae, hehe.”

Hati sapi memanggil untuk dimakan oleh Taeyong, tapi pergerakannya terhenti kala Yuta berbicara,“Hati sapi mejijikan,” Taeyong segera melesatkan sumpitnya pada cumi goreng disebelah hati sapi, kemudian memakannya.

“Aku heran orang-orang bisa memakannya.” Yuta melanjutkan kata katanya seraya menikmati kimbab didepannya. Membiarkan Taeyong menatapnya dengan kecewa.

Aku menahannya,Taeyong memakan Hati sapi dengan lahap. Ia senang, penderitaan selama satu jam tadi telah berakhir. Ia memanggil Dimple boy dan makan kembali.

“Kau tampak lebih menarik jika makan dengan lahap,” Dimple boy berkata sembari memakan kembali tteokbokki yang Taeyong pesan. “Seharusnya kau menunjukan sisi ini padanya.”

Taeyong meletakan sumpitnya dengan keras, berkata dengan mulut penuh, “Doyoung mengatakan Yuta menyukai lelaki pendiam.”

“Pendiam?” dimple boy terkekeh.

Taeyong menganggukan kepalanya. Melanjutkan acara mukbang yang hanya dilihat oleh Dimple boy, “Tapi, terimakasih. Aku yang traktir.”

“Memang kau semua yang memakannya.”

Taeyong menatapnya tajam, “Oh, begini caramu berbicara pada appa?

Dimple boy tak menghiraukannya, ia berteriak, “Bibi, kami pesan satu paru dan hati. Ia yang bayar!”

Mereka berdua saling menatap dengan sengit, lebih tepatnya dimple boy melihatnya mengejek. Si pendek tidak melakukan apapun kecuali membuat gestur ingin memukul dengam bibir dikerucutkan kedepan.

“Setelah ini kau ingin kemana? ingin bermain arkade dekat sini?”

“Tempat arkade? aku jagonya bermain game menembak disana!”

Taeyong tak terima, ia balik meneriaki Dimple Boy, “Aku yang paling terbaik!

Dimple boy diam. Taeyong tampak berfikir mengenai apa yang Dimple Boy katakan barusan. “Tempat itu masih ada dimasamu?”

“Apa? tentu saja masih! Ada banyak mesin baru nantinya, arkade sangat digemari di masaku.” Taeyong hanya mengganggukan kepalanya, setuju dengan dimple boy karena masa depan akan lebih maju dibandingkan dengan masanya sekarang.

🐱

Keduanya telah sampai ditempat tujuan. Bermain game menembak memang keahlian keduanya. Terlihat dari cara Taeyong dan Dimple boy melakukan itu dengan apik. Walaupun Dimple boy kalah terlebih dahulu karena tertembak oleh musuh yang terus berdatangan.

Ia menggeram melihat Taeyong menertawakannya. Dimple boy mengganggu Taeyong dengan cara menutupi mata Taeyong agar ia tak bisa melihat dengan jelas. Mati. Karakter Taeyong mati. Ia terlihat kesal pada anaknya itu dan memukul lengannya.

“satu ronde lagi?” Tanya dimples boy  yang disanggupi oleh Taeyong.

Seorang berpakaian pekerja arkade ini menegur dimple boy, “Oh, Jung Jaehyun! Sudah lama kau tak kemari. kemana saja kau, nak?

Jaehyun gelagapan saat seseorang memanggil namanya. Ia melihat Taeyong disampingnya juga menengok kebelakang pada paman yang menyapa Jaehyun. Ia meminta penjelasan lewat matanya pada Jaehyun. Jaehyun hanya tersenyum pada paman tersebut, tidak menghiraukan Taeyong.

“kau salah orang, paman. Aku minta maaf.” Taeyong tidak peduli. Ia lebih memilih melanjutkan gamenya daripada memperhatikan kedua orang itu mengobrol.

“Ah, aku salah orang rupanya, maaf sudah mengganggu permainanmu.” setelah paman itu berlalu meninggalkan mereka, Keduanya melanjutkan permainannya. Sebenarnya hanya Taeyong, Jaehyun melihat kebelakang mengawasi paman tadi. Ia melihat Taeyong, “Ah, ini sudah tak seru lagi, ayo pergi?” katanya malas.

“Tidak mau, aku baru memulainya.”

“Tidak akan kuberi tahu lagi tentang Nakamoto Yuta.” Taeyong langsung menghentikan permainannya, raut wajahnya dibuat-buat seolah ia telah kehilangan hasratnya dalam memainkan permainan ini, “Ini membosankan.”

Ia tersenyum pada Jaehyun, “mau pergi sekarang?” dijawab anggukan oleh Jaehyun.

capeg. Guys, memang disini Jaehyun sana Taey ini belum resmi kenalan, jadi aku dari chap sebelum sebelumnya gunain dimple boy. Harusnya sampai akhir cerita aku gunain dimples boy, tapi rasanya kurang sreg :(

he comes from the future.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang