Lila

11 1 0
                                    

KalilaRifda adalah seorang murid di salah satu SMA terkemuka di Jakarta. Orang-orang biasa memanggilnya Lila. Kisah hidupnya memang sedikit berbeda dari murid-murid lainnya. Ia bisa masuk ke sekolah itu tak lain karena beasiswa. Ia memang anak yang pintar dan ceria. Ibunya meninggal ketika ia kelas 1 SMP dan ayahnya menjadi pemabuk dan gila judi sejak kematian ibunya. Ia memiliki kakak laki-laki yang lebih tua darinya satu tahun. Namun kakaknya yang bernama Rubi itu, memutuskan untuk pergi dari rumah dan memilih menjadi pengamen jalanan karena tidak kuat dengan sikap Ayahnya. Namun, ia tak melepaskan tanggung jawabnya sebagai kakak. Ia juga tetap memperhatikan Lila dari kejauhan. Mereka juga sering bertemu dan saling berbagi cerita di sela-sela waktu luang mereka.

"Kalila Rifda! Lila! Kalila Rifda!" Lila mendengar sayu-sayu suara itu. Suara yang menghentikan mimpi indahnya.

"Lil, Lila! Bangun, bangun!" Nina mengguncang tubuhnya yang kurus.

"Ih apaan si kamu Nin?."

"Kamu dipanggil Lil. Ayo bangun! Itu kertas ulangan kamu dibagiin."

"Apa?" Lila segera membuka mataku lebar-lebar. Ternyata Mam Shifa guru Bahasa Inggrisnya sudah masuk kelas sejak tadi.

"Oh iya, Mam. Sorry." Ia pun maju diiringi suara riuh dari teman-temannya. Lila memang suka tidur di kelas akhir-akhir ini. Wajahnya Nampak lelah sekali karena harus sekolah dan bekerja setiap hari. Lila mendengar beberapa kata-kata kasar yang keluar dari mulut teman-temannya yang mungkin bosan melihat kebiasaan buruknya ini. Namun ia tak mempedulikannya dan terus maju ke depan.

"Sudah, sudah. Keep silent guys!"

"Maaf Mam." Dengan menahan malu ia menghampiri meja guru.

"Lila, saya dengar beberapa minggu terakhir ini kamu sering tidur di kelas. Kenapa?"

"Maaf Mom. Tidak apa-apa. Saya janji akan berusaha untuk tidak tidur di kelas lagi."

"Ya sudah. Saya pegang janji kamu. Ini hasil ulangan harian Bahasa Inggris kamu." Lila mengambil kertas itu dengan gemetar. Angka 5 tersenyum sinis kepadanya. Ia benar-benar malu.

"Lila, karena besok saya sudah mulai cuti melahirkan, jadi saya minta kamu temui Mr. Egi untuk perbaikan nilai Bahasa Inggris kamu. Saya juga sudah mengajukan kepada kepala sekolah agar kamu diberi pelajaran Bahasa Inggris tambahan. Kita tahu bahwa kamu adalah salah satu murid yang terpintar di kelas 12 dan kamu juga akan diikut sertakan dalam penyeleksian beasiswa ke luar negeri, jadi jika nilai kamu menurun dan bahasa Inggris kamu berantakan kami dengan sangat terpaksa akan mencari siswa lain yang lebih baik. So, i hope u can be better. Don't sleep in the class, will you?"

"Iya Mom. Thank you."


First chapter sampai sini dulu ya. Jangan lupa vote ya guys! 

My LilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang