Andai hidup bisa di rancang dengan tangan kita sendiri, jikalau tentang masa depan, aku akan memilih hidup menua bersama denganmu.
"La, lo tau kaka kelas XI yang kumis nya tebel itu gak?"
Seorang gadis duduk di hadapan kedua temannya. Saat istirahat, seperti biasa kajung (kantin ujung) sudah menjadi tempat nongkrong ke tiga gadis ini.
"anak ipa atau ips Lid? Oh iya, cowok apa cewek?" kata Athilla si pemeran utama di cerita ini.
"ya jelas cowok lah La! mudeng apa gimana lau, barusan Olid ngomong ada kata 'kumis' nya" Sahut Bella, temannya Olid dan Athilla.
Athilla yang mendengar sahutan Bella, kemudian menyengir "hehehe, iya juga ya?"
"ck, udah udah, kapan nih gue selesai ngasih info kalo kalian ribut mulu." Olid yang sudah mulai muak melihat temannya tak pernah akur, menggelengkan kepala mendengar sefruit kebacotan temannya itu.
Melihat temannya sudah mulai diam dan tidak ber argumen lagi, Olid segera melanjutkan omongannya. "Dia anak ips, lebih tepatnya XI ips 2. Dulu waktu kelas X, dia tenar banget, sampe guru yang notabane nya paling killer di sekolah ini, gak tega marahin dia, karna saking gantengnya. Kalo gak salah sih, itu guru prakarya, yang dikit dikit marah loh kerjaannya. "
"HAH?! SERIUS LO? IBU ANAS GA TEGA MARAHIN DIA CUMA KARENA GANTENG?!" kata athilla.
Seisi kantin mulai ngarahin pandangan arah ketiga gadis muda yang berisik ini, bukan ketiga nya sih, cuma athilla doang yang over respon.
Bella yang sudah tau sifat Athilla sejak 2 bulan satu kelas, cuma bisa menggelengkan kepala, maklum.
Olid yang sadar athilla sudah membuat Seisi kantin menengok ke arah mereka bertiga, Dia menarik tangan Athilla agar kembali tenang dan duduk seperti keadaan semula. "La! Biasa aja dong respon nya! Dahh udah duduk lagi deh lo, diliatin orang tau!"
Athilla yang sadar diliatin banyak orang, akhirnya malu sendiri dan kembali duduk seperti semula. "ya abisnya kesel aja Lid, masa iya cuma karena ganteng gak dimarahin, kalo gitu gue juga mau dong jadi ganteng."
"udah napa La begonya, lo tuh cewek." kata Bella yang mulai kesal dengan Athilla.
"yeuu, lo nya aja yang kudet! Mama kulin aja jadi cewek ganteng, masa gue enggak?"
Lagi-lagi, Bella dibuat kesal oleh Athilla. Kenapa kehidupan webtoon juga disamakan dengan kehidupan nyata."Kampret, itu kan di webtoon anjung! Kesel gue lama lama." sahut Bella.
"shhhtttt!!! Udaahh woy Udaahh, pengang telinga gue denger lo berdua adu bacot mulu" Olid tidak jauh kesal dibandingkan dengan Bella, namun dia lebih memilih mengalah dan meredakan suasana.
Ramainya suasana kantin, di iringi dengan suara piring dan sendok yang bersentuhan, seperti ketiga gadis ini, mereka melanjutkan makan dan berhenti menggosip.
Tiba-tiba seulur tangan panjang dan kulit lumayan terang mengambil sebuah botol kecap disamping Athilla "Misi ya, kecap nya di sewa dulu."
Athilla yang kaget, tersedak karena kuah soto yang barusan dia hirup. "Uhuk! Kampret! pedes amat ni kuah, minum dong minum!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Frasa Beribu Luka
Teen Fiction"Mengagumimu dari jauh, adalah salah satu Kebiasaan yang tak pernah kutinggalkan dalam keseharian waktu. - Namun, mencintaimu adalah sebuah lelucon semesta yang sangat lucu tetapi indah perihal melukis sebuah luka."