#HNB_03

6 1 1
                                    

Bee telah selesai untuk berdandan. Dengan menggunakan dress berwarna biru dan rambut yang di biarkan tergerai dengan poni tengah serta heels yang tidak terlalu tinggi. Hanya menggunakan pelembab wajah dan liptint tipis dia sudah terlihat cantik. Dia sudah siap untuk menghadiri acara ulang tahun Geby, dan Adit.

"Bun, Bee pamit ya" Bee turun dari tangga menghampiri Bunda yang sedang menyiapkan makanan.

"Ngga makan dulu?"

"Kan nanti disana ada makanan Bun"

"Huh dasar kamu ya" Bee hanya menyengir saja. Lalu dia mencium punggung tangan Bundanya. "Pamit Bun"

"Iya hati-hati. Eh kamu naik apa kesana?"

"Ojek Bun"

"Ya udah hati-hati ya. Jangan lupa bayar"

Bee dan Bunda terkekeh. Lalu Bee menaiki motor ojek yang sudah siap di depan gerbang rumahnya.

***

"Bee udah dateng yeyy... Bee sini!" Teriak Geby ke arah Bee.

"Iya Happy Birthday ya Geby my Baby unyu Princessa Bee" Bee memeluk tubuh Geby, Geby pun membalas pelukannya. "Nih kado buat princess. Katanya minta sepatu kaca kan?"

"Ih Bee kok ngasi sepatu kaca sih. Ngga mau" Rengek Geby.

"Engga kok, bercanda. Nih nanti buka aja" Bee menyodorkan sebuah kotak kado kepada Bee. "Oh ya Adit mana? Gue juga mau ngasih ini buat dia"

"Adit--- itu tuh lagi sama temen-temennya di meja itu" Tunjuk Geby ke sebuah meja yang di penuhi oleh para lelaki yang sedang berbincang-bincang dan bersendau gurau.

"Ha---ah Lo aja nih yang nganterin! Tolong ya plisss"

"Emm yaudah sini! Dari my baby Bee gitu ya. Okey" Geby meraih kotak kado dari tangan Bee untuk di berikan kepada Adit.

Bee menatap Geby yang sedang berbicara dan memberikan kotak itu kepada Adit.

"Aaadiitt... Ini nih kado dari My Baby Bee"

"Oh taruh aja disitu! Gue ngga butuh kaya beginian. Kaya anak kecil"

"Ih Adit, jahat banget sih! Terima ngga!!"

"Aduh iya iya ini gue jangan di ciwit! Sini biar gue kembaliin!"

"Ih Adit mah gitu. Orang ulang tahun ya di kasih kado bukannya diterima malah di balikin. Harusnya tub berterima kasih!"

"Yaudah taruh siti aja, ntar gue buka kok"

"Ya udah Geby taruh di kamar Lo ya! Jangan lupa di buka loh! Harus!!"

"Iya iya berisik amat sih. Pergi sana Lo cepet!"

"Ngusir? I'ts oke no problem yes. Good.bye!" Lalu Geby pergi dari tempat dimana Adit dan teman-temannya berada.

"Itu cewek kaya lengket banget sama Lo Dit. Siapa Lo sih? Pacar?" Tanya Dirga, salah satu teman Adit.

"Amit-amit gue punya pacar kaya dia"

"Lah terus?" Tanya Doni.

"Dia cuma sahabat gue, ngga lebih. Kita sahabatan juga gara-gara tetanggaan. Kalo ngga mah ogah gue temenan sama jenis orang yang kaya begituan"

"Kalo gue jadi Lo yah, udah gue gebet itu anak. Lumayan lah dia cantik, ngga terlalu buruk sih bagi gue. Pipinya juga emes emes pengin gue gigit" Kali ini Iqbal yang berbicara.

"Hh tau lah"

"Lo ngga mau gitu, nikmati masa muda Lo kaya kita-kita. Pacaran gitu, coba lah"

"Berisik!"

Hanna BeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang