(2)

594 117 39
                                    

Hey Aku balik lagi!.....😊

    Cukup lama Yah aku gak update cerita Ini, Yah mau gimana lagi Aku-kan sama kaya kalian. Punya kesibukan sendiri😂

Apalagi Aku anak SMK bukan anak SMA, jadi lebih banyak menumpuk pekerjaan sekolahku. Yah walaupun libur, tetep ada lah kegiatanya😑
  Oke maaf Malah Curhat.

Untuk votte kemarin Aku sedih, karena gak sesuai dengan ekspetasi aku😭 padahal kalian udah aku Ingetin berkali kali buat Tinggalin votteAndComent😞 tapi cuma sedikit yang paham.

Yang lainya tuli!!!! Sedih banget sumpah😒😭

Tapi aku Mau chapter ini lebih banyak yah dari chapter sebelumnya😊☺☺

HAPPY READING🎆🎇🎉🎊

*****

Yeri Kini tengah berada di-Toilet, akibat Terkejutnya itu ia merasa sangat mual tadi, Untungnya ia bisa cepat berada disini jika tidak ia bisa saja muntah dihadapan Jungwoo dan saudara kembarnya itu, Yang membuat ia bisa merasakan hal seperti ini.

    Gadis Itu mengambil Benda kotak panjang di-dalam tasnya, sebab benda itu Berbunyi, sangat berisik sekali.
"Hay, kaka." Yeri berbisik sedikit, takut Jika ada yang mendengarnya berbicara. Maklum gadis ini masih lugu, mana mungkin orang mendengar dia bicara lewat telvon ditoilet, sementara orang Tengah berada diruang makan.

"Yer, Kakak-mu sedang menuju pulang, sebaiknya kamu minta antar Jungwoo untuk segera antarkan kamu pulang." Irene diseberang sana sedikit mengeraskan Suaranya, ia kesal dengan adik iparnya yang berbicara  dengan nada irit, sangat menyebalkan.

"Kak, aku baru saja Sampai, aku tak enak jika langsung minta pulang, lagian aku juga belum makan, kakak harus tau makanan-nya berkelas sekali aku sampai ileran melihatnya." Kata Yeri sembari menjilat bibirnya sendiri, Irene Menghela nafasnya disana. Bukanya tak apa, Tetapi suami dari Irene yaitu Kakak Asli Yeri sangat posesif pada adiknya itu, Lewat dari jam sepuluh malam Yeri belum pulang, entah apa yang akan terjadi.

"Kau tau sendiri kan Yeri, kakak-mu itu----" Belum sempat Irene menuntaskan suaranya. Televon sudah ditutup sepihak oleh Adik iparnya itu. Yeri masa bodo, yang ia inginkan adalah tetap disini beberapa saat ia ingin menghabiskan banyak waktu dengan Kekasihnya. Jungwoo.

****

"Kau tidak apa-apa kan sayangku?." Jungwoo menarik kursi untuk Yeri tempati, wanita itu menggeleng lalu tersenyum, suka melihat Jungwoo yang kawatir seperti ini.

       kata Kak Irene, Jungwoo memang benar sayang padanya. Makanya Cara memperhatikannya pun Sangat spesial.

Sementara diseberang sana, Jeon Jungkook menAjamkan matanya, MengApa sih mereka harus pamer kemesraan seperti ini padanya? Membuat gerah saja.

"hyung kook, kapan Pacarmu itu datang?." Jungwoo tiba-tiba berkata, karena ia tahu Jika Mereka bertiga kini sudah memasuki fase canggung.

Apalagi Yeri yang Terus menunduk, Ah sialan dia Tidak suka Sih penguntit itu.

"lima menit sampai, kalau tidak yasudah bukan pacarku." Jawab Jungkook santai, lelaki itu lalu menatap Yeri yang curi-curi pandang padanya.

    Yeri langsung melepas kontak sesaat ia mulai tertarik untuk lebih menatap intens kakak pacarnya itu, tidak boleh Kamu tidak boleh natap orang itu.

"hallo, Selamat malam." Mereka kompak menoleh kearah kanan, mereka Melihat gadis cantik yang menggunakan baju dress mini warna putih serta memakai topi coboy berwarna yang senada.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Lover Is TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang