17

763 50 0
                                    











hari itu jumat sore, harus nya kai udah ngebo dirumahnya tiga jam yang lalu, sejak pulsek. tapi karena ada rapat dadakan ekskul dance, jadinya dia harus ngerelain waktu tidur siang nya dihari jumat.

kai udah duduk anteng dimotor nya, makai helm trus siap pulang.

tapi dia ngak sengaja ngeliat jennie yang terburu-buru memasuki gerbang, dan dia menuju perpustakaan.

bodoamat, kai mulai menyalakan mesin motor nya.

tapi— ada yang aneh. kai merasa bahwa ada yang tidak beres saat itu, maka dia memutuskan untuk mengikuti jennie.

kai mengendap-endap berusaha untuk tidak menimbulkan suara sekecil apapun hingga dia mendapati jennie dan cowo yang kemaren berciuman dengan jennie.

dia mino.












"mino please tolong jangan ganggu gue lagi!"

"ga, sebelum lo jadi punya gue. seutuhnya!"

"gue gamau"

"sialan, gue udah cukup bersabar nunggu keputusan lo, tapi kayak nya lo emang perempuan ngak tau diuntung! masi untung malam itu gue ngak ngebobolin lo, cui"

hah? apaani anjing?

"bangsat! lo cowok bangsat! setan!!"

"oh yeah, i am. dan gue mau lo! HAHAHAHA!"

mino menarik jennie dengan paksa, menghempaskan tubuh ringkih jennie hingga membentur rak buku dengan keras. mino mengurung jennie dengan kedua tangannya, saat siap melancarkan kelakuan bejat nya dengan segera kai berlari dan menarik mino agar menjauh dari jennie.

kai menghempas mino kelantai, membuat cowok berambut pirang itu meringis pelan.

"k-kai, lo ngapain?"

kai menatap jennie sejenak— dapat kai tangkap raut ketakutan dan trauma diwajah jennie.

trauma?

sebenarnya apa yang terjadi?

apa yang kai tidak ketahui?

bug

kai terpental kearah rak buku dengan keras, membuat beberapa buku-buku berjatuhan. jennie hanya bisa menjerit ketakuan menyaksikan hal menakutkan tersebut.

kai berdesis pelan, mino sialan.

kai melempar satu buku tebal hingga mengenai tepat diwajah mino dan meninggalkan luka gores yang cukup panjang dipipinya.

kai tersenyum sinis,"brengsek!"

dengan segera dia berdiri dan menghantam mino membabi-buta, hingga cowok pirang itu terkapar tak berdaya barulah kai menghentikan pukulannya.

"gue peringatin sama lo, song mino. sampe lo berani nyentuh-nyentuh jennie lagi, habis lo sama gue. jangan anggap remeh gue!"

kai meraih tangan jennie,"pulang"

sebelum mereka meninggalkan perpustakaan, kai sempat meludah tepat disamping wajah cowok pirang itu.




























































hari itu kai bersyukur mengikuti rapat dadakan ekskul nya, karena hari itu dia telah menyelamatkan hidup mantan pacar nya.

ex. jenkai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang