part 3

517 10 0
                                    

Hatiku berdegup tak karuan disaat aku melihatnya,,
"Maaf maaf pak..mas..bang, aku gak sengaja."
Entah saking gugupnya hampir semua kata panggilan untuk cowok itu aku keluarkan.
Sambil senyum bang Sandi pun menjawab "gak apa2 kok, oh iya Puput bukan ya? Taruni yang PDK di paskhas tahun lalu?"

Degggg (wajahku tiba2 memerah seperti tomat yang ranum saking senengnya) eitss dia inget namaku? Ya Alloh,,mimpi apa aku semalam? (Batinku)

"I..ii yaa bang, aku Puput"
"Dan aku Cindy"..kata Cindy menimpali sambil senyum2 ganjen.
(Padahal gak ada juga yang nanya) hahaha.

"Oh iya kebetulan kita ketemu disini, dek Puput mau kemana nih? Boleh kita ngobrol2 sebentar sambil cari makan yuk, kalau tidak keberatan..."

"Ayuuuukkk bang" jawab Cindy sambil gandeng tanganku menuju sebuah cafe disekitaran Malioboro.

Sejak kejadian di Malioboro itu pun, aku dan bang Sandi jadi lebih intens berhubungan, lewat SMS dan telpon. Dan 3 bulan sejak kejadian itu, kami berkomitmen untuk saling menjaga, saling menyayangi, saling menerima. Kata orang2 sih kami PACARAN...hihihi.
Semester 2 selesai, menginjak semester ke 3, tepatnya bulan desember 2010 ada info lowongan kerja dari kampus, loker cabin crew/ pramugari di sebuah Maskapai ternama di Indonesia.
Yaaa,, sebagian besar dari kami pasti mendaftar, entah nanti rezeki atau belum, yang penting kita maju dan daftar.
Kalau rezeki Alhamdulillah, kalaupun belum rezeki, lanjut kuliah sambil nunggu loker selanjutnya.

Kebetulan tes kami juga bertempat di Jogja, jadi tidak terlalu sulit kami menemukannya.
Termasuk juga aku dan Cindy, itung2 cari pengalaman ikut tes.

Setelah kita berkumpul disebuah aula, yang lumayan banyak pesertanya, satu per satu kami isi formulir, tes tinggi badan berat badan, psikotes, dan seterusnya.
Menerapkan sistem gugur, jadi tiap ada peserta yang tidak lolos, langsung STOP.

ALHAMDULILLAH, tahap 1,2,3 dan terakhir aku dinyatakan lolos dengan beberapa teman 1 asramaku yang berjumlah 6 orang.
Tapi sayang, Cindy sahabatku harus berhenti di tahap kedua.
"Well, gak apa2 put...tetep semangat ya.
Insyaalloh cita2mu akan segera terwujud". Ucapan Cindy sambil memelukku,saat kami ngobrol malam itu di asrama.

Yaa, sebentar lagi kami akan berpisah. Aku harus mengikuti training di Jakarta selama 3 bulan dan lanjut kontrak di Maskapai.
Antara perasaan senang, selangkah lagi cita2ku akan terwujud dan sedih harus meninggalkan Cindy, teman2 asrama ,kampus tercinta dan yang pasti kekasihku "mas Sandi".

Sore itu suasana kota Jogja mendung.
Aku duduk disebuah cafe di RingRoad selatan kota Jogja, menunggu mas Sandi datang.
Tak lama kemudian, dia datang dengan masih memakai seragam dan jaketnya.

"Udah lama dek? Maaf agak telat, tadi mas apel dulu. Gak apa2 kan?" Ucapanya dengan senyuman yang sangat manis dan menentramkan hati.cieeeee....hihi

"Gak kok mas, belum lama juga.Paling setengah jam an"...
Agak kaku juga suasana saat itu, setelah mas Sandi memesan minuman dia mulai membuka pembicaraan.
"Oh iya dek, besok sudah berangkat ke Jakarta ya?"

"Iya mas, gak apa2 kan adek berangkat??" (Selidikku sambil menatap lekat wajah perwira tampan didepanku).

Dia tersenyum, "ya Alloh dek ya gak apa2 lah, bukannya ini tujuan dan cita2mu. Menjadi seorang pramugari cantik disebuah maskapai penerbangan. Kesempatan gak pernah datang 2x dek, pergunakan dengan sebaik2 nya. Mas ikhlas kok, meski kita berjauhan...tapi kita masih bisa berkomunikasi. Dalam sebuah hubungan, yang terpenting adalah komunikasi dan komitmen.
Meski hubungan itu harus LDR". Ucapnya sambil menggenggam tanganku.

Akupun mengangguk dan tersenyum.
Yaaa...aku menjadi seorang cabin crew sebuah maskapai swasta ternama.
Cita2 kebanyakan para perempuan termasuk juga aku.

------------
-------      
Pagi itu aku agak sibuk di asrama, mempersiapkan segala sesuatunya.
Berpelukan dengan teman2, mempersiapkan koper dan pasti menangis haru.
"Put, jangan lupain kita ya ntar udah sukses duluan. Klo duty ke Jogja jangan lupa kabarin kita, dan gaji pertama ditraktir yaaakk?" Seloroh Cindy sambil membantuku mengemasi barang2.
Akupun mengangguk sambil tersenyum dan akhirnya memeluknya.
Setelah pamit dengan dosen2, teman2 satu angkatan,dan mbak anik penjaga kantin kampusku...
Dialah yang memasakkan buat kami anak2 asrama.hikssss tangisku dipelukan Cindy.

Jam 12 siang taxi yang kami pesan pun datang.
Sambil melambaikan tangan kepada semuanya, kulihat dari kaca jendela taxi, kuingat setahun yang lalu. Saat aku datang ke kampus ini dengan diantar kedua orang tuaku dan budeku untuk menuntut ilmu.
Dan sekarang, aku meninggalkan kampus dengan harapan baru, dengan banyak kenangan, banyak ilmu, banyak sahabat dan pasti dengan mas Sandi "kekasih tampan ku".

Taxi pun membawa kami menuju ke kantor maskapai di Jogja untuk briefing, sebelum kami terbang ke Jakarta.
Tak lupa ku telpon kedua orang tuaku, meminta doa dan ijin nya untukku.
Juga ku sms  mas Sandi, pamit.
"Hati2 dijalan dek, semoga Alloh selalu melindungi. Dilancarkan trainingnya dan jangan lupa ibadahnya. Mas akan selalu berdoa untukmu dan mas tetap setia menunggumu di kota ini".

Kubaca sms nya sambil tersenyum, sebelum aku matikan HP dan naik ke pesawat.

-------- -   
-------- ----

3 bulan usai training di Jakarta, dan kami mendapat libur 3 hari.
ALHAMDULILLAH pulang kerumah, melepas rindu dengan kedua orang tuaku.
Tak lupa juga ku kabari mas Sandi dan Cindy, kalau besok aku dapat libur dan mau ke Jogja untuk melepas kangen.
Yaaaaa...kangen banget sama cerewetnya Cindy, dan kangen banget dengan mas Sandi.
2 hari dirumah orang tuaku, dan 1 hari aku di Jogja.

Sore itu, aku kabari Cindy kalau aku sebentar lagi sampai di stasiun tugu.
Dan Cindy pun langsung berhambur memelukku (kaya meluk pacarnya aja nih) hahhaha.
"Assalamualaikum Put, kamu kok kurusan ya sekarang". Ucap Cindy setelah kami bertemu.
" masa Cin? Ahhh enggak lah, Berat badan masih stabil dan seimbang kok" jawabku.
Sambil pesan taxi dan menuju ke cafe langganan kita dulu,,,

Tak lama kemudian, mas Sandi pun datang ke cafe dimana aku dan Cindy berada.

"dek..." sapanya mengagetkanku dari belakang.
"Oh iya mas, silakan duduk.Mau pesan apa mas?"
Dan dia pun memesan minuman kesukaannya "lemon tea".
Kami bertiga ngobrol "ngalor ngidul" meski ada Cindy, tapi gak ada rasa canggung sama sekali.
Karna mas Sandi dan Cindy juga saling kenal.

Jarum jam menunjukkan pukul 18.30 WIB.
Cindy pun pamit pulang duluan, karna ada tugas kampus untuk esok hari.
Tak lupa ku pesankan taxi untuknya.
Setelah kami berpelukan, Cindy pun masuk taxi yang sudah aku pesankan.
Tinggal aku dengan mas Sandi.

"Dek, besok pesawat jam berapa ke Jakarta?"

"Jam 07.20 pagi mas"

"Oh iya udah, mas gak bisa ngantar ke bandara ya, mas besok ada supervisi soalnya".
Aku pun mengangguk.

Sebelum mas Sandi mengantarku ke hotel, kami sempatkan dulu untuk jalan2 ke Malioboro, tempat dimana ada kenangan indah kami disana.
Dengan duduk di bangku yang sudah di sediakan disepanjang trotoar Malioboro dan sambil mendengarkan alunan musik pengamen jalalan,sungguh indah ya Alloh suasana kota ini.
Yaaa...itulah yang selalu bikin kangen kota Jogja,, keramahan penduduknya, kulinernya dan ada separuh hatiku disana.

Keesokan harinya aku bersiap berangkat ke Jakarta, karna kebetulan aku dapat homebase disana.
Bismillah...

Bersambung
Termakasih readers

KISAH PILU SANG PRAMUGARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang