"Makasih ya Lex," ucap Tyas dengan suara parau.
Ya, saat ini berada di ruangan Tyas. Dan mereka hanya berdua, Alex duduk di sebelah ranjang Tyas.
Orang tua Tyas tadi pulang untuk mengambil pakaian dan membersihkan diri, sedangkan Abang nya Tyas tidak dikabari karna Ferrel sedang di luar negri untuk menyelesaikan proyeknya, jika di kabari proyek yang di kerjakan abangnya itu takan selesai dengan cepat.
Sedangkan teman - temannya sudah pulang karna sudah larut malam
"Sama - sama," jawab Alex dengan senyuman manisnya.
'Tahan Yas!, gaboleh fly!, tahan!!' batin Tyas
"Umm-- gue mau tanya boleh?," tanya Tyas
Sifat Tyas memang seperti ini, baru pertama kenal sedikit canggung, sifatnya memang sama seperti Zahra dan Nabilla namun kalau Zahra dan Nabilla cuek, kalau Tyas pemalu.
"Nah itu udah tanya," jawab Alex santai sembari menompang dagu menatap Tyas dengan tersenyum.
Tyas yang di tatap seperti itu pun sedikit malu, Alex terkekeh geli melihat wajah pucat Tyas dihiasi sedikit rona merah.
"Iya iya mau nanya apa?," ucap Alex setelah tawanya habis.
"Nabilla sama Zahra mana?, dari tadi gue ga liat mereka?" tanya Tyas sembari sedikit melihat pindu masuk ruangannya.
"Mereka ada di ruangan sebelah kanan kiri lo kok," jawab Alex dengan senyum meyakinkan.
"Eh, btw waktu di sekolahan lo sama yang lainnya di hukum kenapa?," tanya Alex penasaran.
"Oh itu, sebenernya itu gara - gara ada konser dadakan di kelas," jawab Tyas sembari pandangan menerawang.
"Konser?," tanya Alex dengan alis yang bertautan.
Tyas mengangguk mantap dengan senyuman nya
"Waktu tadi siang kelas gue tuh lagi free, nah kebiasaan Nabilla kalo lagi kelas free itu kadang bolos sama gue, sama Zahra juga, nah tadi siang itu Nabilla nyanyi - nyanyi di kelas pakek meja yang di jejerin biar kayak panggung, nah temen kelas gue ada yang joged di atas ada juga yang jogged di bawah terus ada juga yang jadi penabuhnya, pake meja sama apa aja yang ada di kelas dan itu nyiptain suara yang ga buruk - buruk banget, dan Nabilla jadi yang nyanyi. Nah pas lagi nyanyi di panggung BuDe dateng, ya terus di hukum deh, karna sekelas ngaku salah kecuali si bocah sok pinter itu kita semua di ganjar, ya jadinya kita diganjar sampe 4 jam, eh setengah jam lagi gue Zahra sama Nabilla mutusin buat pingsan bareng, Zahra ngitung dan hitungan ketiga kita ambruk, gitu." jelas Tyas panjang lebar.
"Pingsan? Di rencanain? Ngitung dulu?," tanya Alex tidak peecaya dan di angguki Tyas dengan mantap.
"Gila! Lo mau pingsan apa balapan lari!," heboh Alex kemudian membuat mereka terkekeh.
Alex pun melihat jam tangannya,
"Udah malem, istirahat, biae cepet sembuh," perintah Alex pada Tyas.
"Masi--" ucap Tyas terpotong.
"Yaass, tidur, mau cepet pulang nggak??," perintah Alex dengan mata memincing.
"Iya deh, tapi lo--" ucapan Tyas kembali dipotong oleh Alex.
"Gue jagain lo disini, ntar maleman mamah sama papah lo kesini kok. Udah ya tidur, gue mau lo sehat lagi." perintah Alex lagi dengan tatapan dan ucapan yang halus, membuat Tyas menganggukan kepalanya lalu menurut perintah Alex.
Alex pun tersenyum melihat Tyas yang menurut perintah nya. Lalu dia menggengam tangan Tyas dengan senyum yang terus merekah memandangi wajah Tyas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad and Childish
Teen Fiction(S L O W U P) Cerita ini hanya fiktif belaka tpi di kasihin kisah asli nya author sama sahabat author jadi ceritan ini khayalan tapi nyata, bisa jadi nyata tapi khayalan. au ah gelap. pokoknya klo penasaran langsung baca ceritanya! harus baca y...