Off Jumpol tidak pernah menduga sebelumnya bahwa ia akan kehilangan kendali untuk mengontrol nafsu nya dan harus berakhir menyentuh Gun, seorang remaja mungil yang naas nya adalah sahabat dari anaknya sendiri.
Off mengutuki kebodohannya, jika ada yang bertanya apakah Off menyesal telah meniduri Gun, maka jawabannya adalah iya. Off teramat menyesal.
Off sadar bahwa dirinya hanyalah seorang pria normal yang membutuhkan seseorang memuaskan hasrat seksual nya setelah kepergian Milk, istrinya tujuh tahun silam. Namun bercinta dengan anak di bawah umur, tak pernah sekalipun terbesit dalam pikiran Off sebelum pertemuan nya dengan Gun. Akan tetapi lihatlah ia kini, Off berubah menjadi seorang pedofil karena membuat Gun tidur dengannya.
Off akui ia merasakan ketertarikan sejak pertama kali melihat Gun, disaat remaja laki-laki itu datang ke rumah ini bersama Chimon untuk mengerjakan tugas sekolah bersama.
Kala itu, Off meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia hanyalah kagum saat melihat sosok Gun, bukan mencintai anak itu. Meskipun faktanya seiring berjalannya waktu membuat Off menyadari jika ternyata dirinya memang mencintai Gun, mencintai seorang anak laki-laki yang berusia jauh dibawahnya.
Awalnya Off telah berusaha sebaik mungkin menepis semua perasaannya pada Gun, hanya saja ketika Gun mencium bibirnya secara diam-diam di mobil waktu itu membuat pikiran dan hati Off kembali goyah. Setelah kejadian tersebut, Off selalu memikirkan bagaimana manis nya bibir Gun, bahkan beberapa kali Off juga pernah membayangkan bagaimana bibir tebal nan kenyal dan selalu tampak basah itu mendesahkan nama Off ketika ia melesakkan miliknya dalam lubang bokong Gun.
Dan kehadiran Gun kemarin sore adalah suatu keajaiban bagi Off, di saat Off masturbasi hanya dengan memikirkan Gun, Gun justru menawarkan tubuhnya untuk memuaskan Off.
Haruskah Off merasa beruntung karena berhasil merealisasikan imajinasi liar nya terhadap Gun?
Hati Off ingin mengatakan iya. Meskipun otak nya menolak hal tersebut.
Ada satu sisi dari diri Off yang menginginkan Gun selalu berada disisinya, akan tetapi di sisi lain Off takut, takut jika keputusannya bersama Gun justru akan menimbulkan masalah antara dirinya dan putra semata wayangnya, Chimon.
Restu Chimon adalah satu-satu nya hal yang membuat Off ragu memperjuangkan cinta nya terhadap Gun. Off sudah sering kali mengenalkan beberapa wanita yang pernah dekat dengan nya pada sang Anak, dan yang Off dapatkan hanyalah penolakan mentah-mentah terhadap hubungan yang sedang ia jalin. Off tak menginginkan hal itu terjadi lagi, bagi Off kebahagiaan Chimon adalah prioritas utama nya. Ia bahkan sanggup kehilangan cinta nya jika anak nya tak menyetujuinya, Off juga tak ingin memberikan harapan palsu pada Gun, ia tak mau jika remaja mungil itu akan merasakan sakit lebih dalam lagi jika hubungan mereka kandas ditengah jalan karena tak mendapatkan restu dari Chimon, apalagi Gun adalah sahabat anaknya.
Entahlah, terlalu banyak ketakutan yang melingkupi seluruh dunia Off kini. Ia tak tahu harus melakukan apa, tapi satu hal yang ia tahu, Off harus menghentikan perasaan Gun dan perasaannya sendiri.
Off mengelus pelan pipi sosok remaja mungil yang masih tertidur pulas di samping nya. Menatap setiap inch wajah menawan itu untuk terakhir kali, menyimpan semua gambar diri Gun di dalam otaknya.
Off merasakan pergerakan dari Gun, tak lama mata Gun terbuka dan yang pertama kali Gun lihat pagi ini adalah senyum manis Off tepat di depan wajahnya. "Apa aku membangunkanmu?" Tanya Off tatkala melihat Gun mengucek-ngucek mata nya.
Gun menggeleng pelan, "Bukankah ini masih terlalu pagi? Apa Paman harus berangkat ke kantor sekarang?" Tanya Gun dengan suara khas bangun tidur nya yang terdengar lucu bagi Off.
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️ Unconditional Love
Fanfiction[COMPLETED] TWOSHOT || Cast : Gun Atthaphan • Off Jumpol • Chimon Wichirawit. ➖ ➖ ➖ Apa itu cinta? Gun tidak pernah tahu arti dari kata itu sebelum pertemuan nya dengan seorang pria paruh baya bernama Off Jumpol, ayah dari sahabat dekatnya. Namun be...