4. Ribut

46 2 0
                                    

Semua murid mulai fokus dengan UAS yang akan dilaksanakan besok senin. Tidak ada lagi jam kosong dan jiwa bar - bar, fokuslah yang tertinggal.

"Student, saya mau kalian semua belajar dengan semaksimal mungkin. Saya harap tidak ada yang remidi," ucap Ma'am Gina selaku wali kelas.

"Kalian ini 11 IPA 1, kalian harusnya membuktikan bahwa kalian ini bisa menjadi panutan kelas lain!" Lanjut Ma'am Gina.

"Iya, Ma'am," jawab semua murid kompak.
"Kamu, Sila! Tingkatkan nilai bahasa inggris kamu, saya ini guru bahasa inggris sekaligus wali kelas kamu, jangan bikin malu saya!" omel Ma'am Gina kepada Sila.

"Ya gimana lagi Ma'am, dari orok emang saya gak pandai bahasa inggris," jawab Sila, santuy.

"Marahin aja Ma'am," ucap Rio memanas - manasi.

"Paan sih lo! Gak usah ikut campur!" Sila meninggikan nada bicaranya.

"Sudah! Rio, Sila, jangan ribut," lerai Ma'am Gina yang hanya dibalas anggukan oleh keduanya.

Sila memanyunkan bibirnya, kesal. Rio memang berhasil membuat Sila kesal setiap harinya. Sila itu menggemaskan kalau marah, itulah yang Rio pikirkan.

"Rio, kemarin kamu bahasa inggris dapat 92, tetap di pertahankan kalau bisa nilainya ditingkatkan. Kalau kamu dapat nilai sempurna, raport kamu saya kasih A," ucap Ma'am Gina.

"Rio aja Ma'am yang di kasih? Curang ah!" Protes Lucas tidak terima, pasalnya dia mendapat nilai 90, hanya beda satu nomor saja dengan Rio, "saya kan cuma beda satu nomor sama Rio, masa gak di kasih," lanjut Lucas.

"Nilai saya juga sama kaya Lucas Ma'am, masa saya gak di kasih?" Protes Ganang menyetujui ucapan Lucas.

"Ya sudah, semua siswa yang ada di 11 IPA 1 akan saya kasih nilai A kalau nilai UAS bahasa inggrisnya sempurna," ucap Ma'am Gina.

"Okey Ma'am, auto rajin belajar!" Celetuk Rahmat.

"Yakin lo rajin belajar? Apa kabar FF sama ML, lo?" tanya Rio dengan tersenyum miring, mengejek.

"Ah iya, mending gue main game!" jawab Rahmat.

"Ehm, saya masih di sini! Jangan seenaknya!" ucap Ma'am Gina.

"Don't worry be happy, Ma'am," ucap Rio, tidak nyambung. Rio mendengar kalimat itu ketika dia menonton televisi. Menurut Rio, kalimat itu bagus untuk diucapkan, jadi dia mengingatnya setiap waktu.

"Rio! Saya sudah bilang, jangan seenaknya!" omel Ma'am Gina, lagi, "saya ini guru kamu, bukan teman kamu!" Lanjut Ma'am Gina.
"I'm sorry, Ma'am," jawab Rio.

"Hmm," jawab Ma'am Gina, "ya sudah, berhubung pelajaran saya sudah selesai, saya izin keluar," lanjut Ma'am Gina.


***


"Gue mau pesen makan, lo pada nitip kagak?" ucap Lucas menawari teman - temannya.

"Gue es serut sama mie ayam, elo yang bayar!" sahut Rio.

"Gue samaan kaya Rio, sekalian elo yang bayar!" Ganang megucapkan sambil tersenyum puas.

"Gue aja mau ngutang di suruh bayarin lo, lo pada," jawab Lucas.

"Orang kaya kok ngutang! Duit lo mau lo museumin?" ejek Rio.

"Eh itu nama nabung di warung!" elak Lucas.
"Nabung ndasmu," ucap Rio dengan ngegas.
"Weis, santuy pak bos," ucap Lucas.

"Udah ah ribut ae terus ampe perut lo kenyang sendiri!" ucap Ganang, emosi.

"Emangnya bisa?" tanya Lucas polos.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang