🍭Chapter 1

8 1 0
                                    

"KANAYA GABRIELLA CHLODY BANGUN LO KAMPANG! SEKOLAH LO JANGAN NGEBO TERUS YAELA, MAU LO GUE SIRAM PAKE AIR DINGIN? ATAU MAU AIR PANAS AJA BIAR KULIT BENING LO MELEPUH BIAR LO GA JADI PLAYGIRL AJA SEKALIAN HAH?! BANGUN LO AN---"

"BERISIK LO KAMPANG! LIAT BARU JUGA JAM 06.30! YAELA SANTAI DONG NGEGAS TERUS LO!"

"Yeh, siapa yang ngegas dogie! Niat gue baik mau bangunin lo! Gue gak mau punya adik kebo kaya lo! Pemalas dasar!"

"Emang lagian siapa hah yang mau punya abang cerewet kaya lo?!"

"Bangun dan langsung mandi sekarang. Buruan! Daripada gue tinggal baru tau rasa!"

"Bodoamat sono aja pergi, lagian gue mau berangkat bareng mang Ujang aja mendingan daripada sama lo!"

"Yakin? Suer? Yaudah gue pergi. Jangan salahin gue kalo lo nangis!" ucap pria yang sudah rapih pakainnya tersebut. Lalu pergi keluar dari kamar bernuansa pink itu, tak lupa ia banting juga pintunya dengan keras.

"Yaela baperan amat gue punya kakak, ga beda jauh sama cewe, huft," ucapnya lalu turun dari kasur empuknya menuju ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi ia pun bergegas memakai seragamnya, merapihkan rambut pirang panjangnya, memberi olesan liptint pada bibir sexynya dan tak lupa membawa tas warna pink tersebut lalu keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga menuju dapur rumahnya.

"Bi, kok rumah sepi? Papa sama mama pada kemana kok engga ada dirumah ya?" ucap kanaya pada pembantunya, Bi wiwi.

"Aduh, non lupa, ya? Kan waktu kemarin malem papa non udah bilang mau ke rumah nenek, kan nenek lagi sakit," balas bi wiwi.

"Oh, iya lupa, hehe. Bilangin sama mang ujang ya bi suruh siap-siap naya abis makan roti ini langsung berangkat deh ke sekolah baru Naya! Yeayyy! seneng banget punya sekolah baru!" ucap naya heboh lalu memakan roti isi selai strawberry itu ke mulutnya.

Oh iya, mang ujang adalah suaminya bi wiwi. Mereka sudah bekerja dirumahnya sekitar 5 tahunan, dan sekarang ketika keluarganya pindah rumah ke jakarta, merekapun ikut pindah juga dan tetap bekerja dirumah keluarganya.

"Lha, kan mang ujang ikut sama papa sama mama non ke Bandung, ke rumah nenek non."

"Lha, terus Naya berangkat sekolah sama siapa dong bi?"

"Kan, katanya si abang yang mau nganter non ke sekolah baru?"

"Yah, bi, tadi pas Naya baru bangun Naya usir bi, si kampret itu," Ucap Naya dengan sendu.

"Lah, atuh kenapa eneng usir atuh? Sekarang si abangnya kemana non?" ucap bi wiwi keheranan.

"Kayanya dia udah pergi kuliah duluan deh, bi," balasnya. Matanya mulai berkaca-kaca. "Yaudah deh bi, Naya buru-buruan mau pergi ke sekolah pake Grab, dadah bi!" teriak Naya dengan tangan sebelah kiri memegang rotinya yang belum habis dan tangan kanannya yang sibuk memegang ponsel untuk memesan Grab.

Tak lama, driver Grab datang. Naya langsung menyambar Helm dari tangan Driver ojek tersebut lalu duduk diatas jok motor. "Mas rada ngebut ya, maaf. Soalnya saya lagi buru-buru takut telat masuk sekolah."

"Siap mba," ucap singkat driver tersebut lalu mempercepat laju motornya.

"Untung drivernya gak rewel. Jadi langsung berangkat aja. Duh, kira-kira gerbangnya keburu ditutup engga ya? Semua ini gara-gara si kampret abang! Awas lo bang, gue balik langsung gue bogem muka lo biar kaya kulit kebab!" batinnya.

🍭🍭🍭


"WOIII!!! GERBANGNYA JANGAN DITUTUP DULU INI 5 LANGKAH LAGI SAMP--"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

K A N A Y ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang