Chapter 2

18 6 1
                                    

"Lis lisa tunggu" cegah Jeno. Ketika ia melihat Lisa tengah berjalan sendirian tanpa sahabatnya itu.

Lisa yang merasa di panggil langsung menoleh ke belakang dan mendapatkan Jeno yang tengah berlari mengejar Lisa.

"Ya kenapa jen?" tanya Lisa

Jeno menarik nafas nya sebentar sebelum bicara. "Huh, lo mau kemana? Tumben sendirian sahabat lo mana?"

"Gue dari perpus, sahabat gue lagi di taman belakang sekolah" jawab Lisa

"Oh gitu, temenin gue ke perpus yuk"

"Ah! Gue dari sana masa ke situ lagi"

"Gapapa dong, ayo temenin gue"

Sebelum Lisa menjawab Jeno terlebih dahulu menarik tangan Lisa untuk ikut dengannya.

"Eh eh lo kok maksa sih"

"Kalau gak kayak gini lo gak bakal mau nemenin gue"

"Cowok pemaksa"

Jeno hanya terkekeh pelan.

"Lo mau nyari apa disini?" tanya Lisa ketika mereka sudah sampai di perpustakaan.

"Gak tau juga sih"

"Lah jadi lo ngapain minta temenin gue ke perpus?" geram Lisa

"Gue pengen berduaan sama lo"

"Tapi gue gak mau"

"Dan gue mau itu, gue suka sama lo lis" ujar Jeno dengan terang-terangan

Mata Lisa melebar ketika mendengar ucapan Jeno. "Lo bercanda kan?" tanya Lisa dengan tidak percaya.

"Gue serius"

"Ta-ta-pi gue gak suka sama lo dan gak seharusnya lo kayak gini sama gue"

"Kenapa emang lis kenapa?"

"Ya gak pantes aja lo suka sama gue"

"Gak pantes gimana, lo tu cantik, imut, lucu beda dari yang lain"

"Sahabat gue juga lucu kok imut dan lebih cantik dari gue"

"Menurut gue lo yang paling cantik lis"

"Sejak kapan lo suka sama gue?"

"Sejak pertama kali kita ketemu" ujar Jeno dengan memegang tangan Lisa.

Tanpa disadari sedari tadi ada sepasang mata yang melihat dan mendengarkan itu semua. Jisoo ya Jisoo mendengarkan itu semua hati nya sangat sakit mendengarkan apa yang dibilang Jeno tadi. Apa dia gak pantes untuk Jeno? Pikirnya.

Tak sadar air mata Jisoo mengalir begitu saja, Jisoo sangat di kenal dengan kekuatan yang di milikinya ia jarang menangis, jarang rapuh di depan sahabat dan semua keluarganya. Tapi siapa sangka dibalik keceriaan nya itu ia selalu rapuh dan menangis tanpa di ketahui oleh sahabat dan keluarganya itu. Jisoo sengaja kelihatan kuat di depan semua orang agar ia tidak di cap sebagai cewek cengeng.

Baru kali ini ia menangis di sekolah karena mendengarkan ucapan Jeno kalau dia menyukai Lisa yang notaben nya sahabat nya sendiri. Bahkan Jeno menembak Lisa agar mau menjadi pacar Jeno. Sakit sekali mendapat kenyataan bahwa orang yang kita suka ternyata tidak menyukai kita juga bahkan orang itu menyukai yang lain bisa saja sahabat sendiri atau teman dekat. Tapi Jisoo bertekad untuk selalu kuat dan berjuang untuk mendapatkan hati Jeno ia yakin suatu saat nanti Jeno akan luluh dan sampai titik Jisoo menyerah mendapatkan hati Jeno disitu Jeno akan kehilangan dan akan menjadi kebalikannya bahwa Jeno akan mengejar Jisoo.

Jisoo segera beranjak dari hadapan mereka berdua sebelum ia ketahuan karena sudah menguping dan mengintip pembicaraan mereka tadi. Dan ia kembali ke taman belakang untuk menjumpai sahabatnya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Famous GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang