"Untuk seseorang yang berarti"
Hai..
Mungkin kalimat itu sangat tepat untuk kita yang sudah menjadi asing, padahal kata orang dulu kita dekat seperti prangko. Tapi sekarang, hahahaha kita sudah sejauh bumi dan matahari.
Lalu bagaimana kabarmu?
Bolehkah aku merindukanmu? Untuk kali ini saja. Aku sangat merindukanmu, merindukan semua kebiasaan yang dulu kita lakukan bersama. Ingin rasanya aku mengulang, dan menikmati setiap detik moment berharga bersamamu. Aku tak tau sekuat apa aku sekarang, tanpa kamu. Padahal didepan semua orang aku masih menampakan senyum manisku seperti yang kamu selalu ucapkan dulu. Tapi tetap saja, ketika mengingatmu aku lemah. Lagi lagi aku harus meneteskan air mata. Sebenarnya aku lelah seperti ini saja, aku sudah berusaha menerima semua yang terjadi diantara kita. Akupun sudah berusaha merelakanmu untuk memilih jalan berbeda. Lagi lagi hati dan perasaan tidak pernah bisa bohong, dimulut aku tak menginginkanmu tapi jauh dilubuk hatiku yang paling dalam aku sangat menginginkan kamu kembali kedekapanku. Aku lemah, aku cemen, aku pengecut, aku terlalu takut untuk mengutarakan bahwa aku masih sangat amat mencintaimu tuan. Namamu masih menempati posisi dihati. Dan doa paling baik akan selalu aku panjatkan untukmu. Jika suatu hari nanti kamu membacanya, aku harap kamu tau. Bahwa masih ada aku orang yang selalu mencintaimu dengan tulus tanpa memperdulikan baik burukmu. Dan masih ada aku orang yang siap untuk menjadi pulangmu. Aku menunggumu, tuan bermata sipit💚💛#catatanrhy
#Rahayurhy1