Gue ketemu sama Osea di kantin.
Dia lagi diri di kedai Batagor, sebenernya lagi pengen makan bakso sih gue, tapi demi cinta gue bakal beli batagor.
"Eh Osea beli batagor juga?"
"Iya."
"Bang satu ya, campur." Pesen gue.
"Hari ini Lo ada kelas sama Bu Febi kan?"
Yaampun dia tau jadwal gue?
"Iya, kok Lo tau."
"Ini mas batagornya," kang batagor memotong pembicaraan kami. Lalu Osea mengalihkan perhatiannya pada batagor yang disodorkan si Amang. Kemudian membayarnya.
Oke gue alay.
"Ini," Osea ngasih bungkusan batagor itu ke gue. Yaampun Osea:"
"Titip ya buat Gibran."
Fak
"Dia juga ada kelas Bu Febi."
"Hmn iya."
"Makasih. Gue duluan."
Osea pergi. Ninggalin gue dan sebungkus batagor pemberi harapan palsu ini.
Akh kesel!