WARNING :
Bungou Stray Dogs © Asagiri Kafka & Harukawa Sango
SOUKOKU [DazaixChuuya]Happy Reading~~
Lelaki bersurai sinoper duduk bersimpuh menghadap sang tuan di depannya. Sebuah topi hitam kesayangannya ia peluk di depan dada.
"Chuuya-kun, aku mewariskan baju zirah ini padamu. Kau akan menjalankan misi pertamamu. Maka dari itu, kau harus berubah menjadi iblis yang sangat kuat." Sang tuan yang duduk bersandar pada kursi kejayaannya menyilangkan kakinya.
"Ya, terima kasih atas perhatian Anda," ucap si pemuda yang masih mendudukkan kepalanya sopan.
"Aku akan mencari kabar tentang kesuksesanmu." Pemuda yang menunduk itu lantas mengangkat kepalanya. Iris safirnya menatap penuh binar pada sang tuan. Ia merasa sangat bahagia jika tuannya mempercayakan apapun kepadanya. Hal itu membuat dirinya sangat loyal kepada sang tuan.
"Segera kerjakan dengan cepat," perintahnya lagi. Pemuda itu mengangguk penuh semangat lantas berjalan keluar dari ruangan yang diketahui sebagai markas utamanya.
'Aku mempercayakannya. Aku tidak boleh khawatir.' Sang bos sedikit menaikkan ujung bibirnya.
Begitu keluar dari ruangan sang bos, dia disambut oleh anak buahnya yang nampaknya tengah menunggu dirinya.
"Tachihara, aku mengandalkanmu."
"Aku mengerti. Aku akan melakukan tugas dengan menuntun dan melindungimu, Master," ucap si lelaki bersurai brick dengan tangan terangkat seperti hormat juga senyuman tulus terukir di wajahnya.
***
Mereka telah sampai di bumi. Tempat dimana manusia itu tinggal. Keduanya kini tengah berjalan di pusat kota. Berjalan dalam kerumunan orang-orang yang berlalu lalang, mengejar kesibukannya masing-masing. Lebih tepatnya mereka berdua tengah menyamar dalam kerumunan itu.
"Um, Nakahara-san, maafkan aku jika lancang. Kenapa kau memakai pakaian tradisional Jepang?"
"Maksudmu ini?" Tanya lelaki sinoper itu sambil menunjuk pada pakaian yang dikenakannya.
Tachihara memperhatikan seseorang di sampingnya yang ia anggap sebagai masternya. Memperhatikan dari ujung rambut yang mengenakan topi hitam kesayangannya lalu memperhatikan tubuhnya yang dibalut kimono merah serta hakama hitam. Di pundaknya memanggul sebuah tas. Jangan lupakan getta (sandal tradisional Jepang) dan kaos kaki putih menutupi kaki mulusnya.
"Kita perlu berbaur dengan lingkungan, dengan begitu orang tidak akan mencurigai kita."
"Benarkah?"
"Pakaian seperti ini sangat nyaman, apa kau ingin mencobanya?"
Saat itu Tachihara mengenakan sebuah celana jeans juga jaket army berbulu.
"Tidak, itu tidak perlu," ujar si lelaki brick sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku jaketnya.
"Kalau dipikir-pikir, apa Nakahara-san tahu kita akan pergi kemana?"
"Tentu saja aku tahu. Lihat, aku sudah menuliskannya." Chuuya menunjukkan sebuah kertas kumal yang ia genggam di tangannya. Sebuah kertas yang berisi tempat tujuan mereka.
"Bisakah Nakahara-san membacanya?"
"Mm.. ah, aku menggenggam kertas ini terlalu erat," teriaknya panik.
Tachihara menatap tidak percaya pada masternya yang terlihat aneh, tidak seperti biasanya.
Bagian terpenting dari alamat itu telah hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Devils - First Gate
FantasyMori Ougai mempercayakan sebuah misi di dunia nyata pada iblis muda, Nakahara Chuuya. Dazai Osamu, seorang bocah kaya yang bosan dengan pernikahan politik. Dia bertemu dengan iblis muda dan sebuah kesenangan pun terjadi.