IV

6.3K 489 59
                                        

Note: chapter agak panjang, awas bosan. jangan lupa vote dan komen ;)































"Ughh..."

"Ahhh..."

"Shit..."

"UGH !!!! Fuck!!"

"Bisakah kau tenang?"

"Salahkan pada sahabatmu untuk ini!"

"Diam, aku mulai sakit kepala karena kau terus mondar-mandir."

Irene memutar matanya ketika dia berjalan mondar-mandir sambil melihat jam, mendengus bahwa masih ada 5 menit lagi. Dia hampir ingin membunuh Dahyun di tempat karena menyarankan tantangan itu dan berpikir bahwa mungkin Seulgi mengatakan hal-hal yang terjadi diantara mereka tetapi menepis pikiran itu karena dia tahu bahwa Dahyun adalah sahabat Seulgi, dia seharusnya menjadi bajingan sebanyak Seulgi.

Dia benar-benar marah pada dirinya sendiri karena menyetujui untuk melakukan tantangan ini. Dia bahkan tidak bisa memercayainya sendiri, tetapi kemudian dia baru menyadari bahwa dia telah membuat kesalahan terburuk begitu dia mendapatkan dorongan dari Wendy dan Eunji yang menyuruhnya berdiri dan pergi ke lemari Wendy, yang merupakan bilik lemari pakaian dan melakukan tantangan. Dia bahkan berpikir bahwa itu adalah kesalahan alkohol karena membuatnya setuju untuk melakukan tantangan, atau dorongan dari teman-temannya.

Tiba-tiba, seluruh tubuhnya dipegang oleh Seulgi yang memelototinya. Mata yang begitu mengintimidasi sehingga dia bahkan takut sesaat untuk hidupnya.

"Sudah kubilang padamu untuk diam, kan?"

"Aku tidak berbicara, bodoh."

"Tapi kakimu melakukannya." dia berkata. "Kau benar-benar mematahkan kepalaku."

"Dan salah siapa itu?"

"Apakah kau benar-benar tuli? Kubilang kau MEMATAHKAN KEPALAKU." dia menatapnya dari ujung kepala sampai ujung kaki. "Mungkin aku harus membungkammu."

"A-ap-ap-mmmmhhh!" Irene bahkan tidak menyelesaikan pertanyaannya ketika Seulgi menciumnya, tetapi untungnya ia berhasil menarik dirinya. "APA APAAN INI SIALAN! APA YANG KUKATAKAN PADAMU?!"

"Aku tidak ingat, kau mematahkan kepalaku, ingat?"

"KITA DI TEMPAT LAIN SEULGI, KONTROL HORMON SIALANMU ITU DAN BERCINTALAH DENGAN SESEORANG UNTUK MENGHILANGKAN FRUSTRASIMU ITU."

"Oh percayalah padaku, aku akan bercinta denganmu." Seulgi menyengir.

"Satu langkah lagi dan aku akan membunuhmu."

"Benarkah? Bagaimana? Apakah kau akan menjerit? Karena terakhir kali yang aku ingat, Wendy sendiri yang mengunci lemari dan mereka ada di balkon. Lorong yang jauh dari kita."

"Jangan meremehkanku."

"Aku tidak meremehkanmu, aku janji. Aku terkejut kau bisa mengendalikan hormonmu untuk sementara waktu sekarang."

"Apa yang kau bicarakan?"

"Jangan bertingkah bodoh Irene, aku tahu kau menatapku sepanjang waktu." Irene terkejut. "Sementara aku bermain-main dengan teman-temanku, bersenang-senang, menari mengikuti irama DJ, menerima setiap minuman dari siapa pun yang memberikan satu padaku, melambai dan mengedipkan mata ke semua gadis yang telah menyambutku... Aku hanya senang teman-temanmu sebodoh itu atau mereka akan mengetahuinya."

Irene tidak percaya bahwa dia akan sejelas itu. "A-aku tidak melihatmu, oke? Aku hanya ingin tahu apa yang dilakukan orang ketika mereka di pesta."

...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang