1.Masa Lalu

76 8 0
                                    

"Aku gamau pisah sama ayah dan ka vino mah, hiks hiks"Ucap gadis itu sambil menangis.

"Kita harus pergi sayang ini demi kebaikan kamu"Jawab sang mama.

"Baik mas aku akan segera mengurus perceraian kita,Kamu bawa Vino dan aku bawa Mentari"Sambung nya sambil melangkah pergi meninggalkan suami dan juga anak laki-laki nya.Vino Anak laki-lakinya itu mengejar sang mama dan adiknya sebelum melangkah lebih jauh.Sedangkan sang suami nya hanya bisa pasrah melepas kepergian istri dan anak tercintanya.

"Mah Vino mau ikut kalian aja, hiks hiks mamah jahat hiks ga ngajak Vino"Ucapnya sambil terus menangis.

"Mama ingin nya juga seperti itu sayang tapi tuhan berkehendak lain.Mungkin ini takdir yang terbaik untuk kita kamu jangan nangis,mamah ga ingin liat kamu nangis lagi,Mamah akan selalu menyayangi abang sampai kapan pun"Ucap sang mama sambil mengusap air mata yang mengalir dari pipi Vino lalu mencium kening anaknya sebelum ia benar-benar pergi.

"Iya mah abang janji abang ga bakal jadi anak yang cengeng.Kamu hati-hati ya adik kecil abang jangan pernah lupa sama abang yang selalu menyayangi kamu"
Ucapnya sambil menatap lekat sang mama dan kemudian ia mengacak rambut sang adik.

"Abang nda boleh nakal ya tali janji ga bakal
pelnah lupain abang"Ucapnya tulus sambil tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang