Tiga.

6.2K 59 15
                                    

Selepas senja malam menjemput. Aku sudah bertengger di daerah Prawirotaman. Menurutku daerah ini wajib untuk di kunjungi juga. Ada nuasa berbeda yang ditawarkan disini. Kanan kiri cafe berjejer, turis lalu lalang. Musik dari tiap cafe menggoda seraya mengajak berdansa.

Tetapi dari seluruh cafe/restauran yang ada di situ, ada satu tempat yang selalu menarik minatku yaitu Banana Cafe. Makanannya enak, tempatnya nyaman, lampunya agak redup, tidak terlalu bising terkecuali saat malam minggu, biasanya ada kemeriahan disini. Juga sikap pemiliknya yang ramah membuat betah.

Aku melempar pandangan, melihat kesetiap manusia yang melintas. Sejujurnya pikiranku tidak sedang berada disini. Melainkan membayangkan Pak Sugi, lagi! Aku berharap malam di Prawirotaman bisa mengobati kejenuhan yang sedang ku tenteng. Sejujurnya aku lelah, letih bahkan muak harus terus menerus memikirkan dia namun aku juga tidak kuasa mengontrol. Ingatan tentang dirinya sekejap hadir begitu saja. Mengganggu sangat sangat mengganggu!

Menengok ketahun dimana kami masih bersama, rukun, serasi dan harmonis. Mengingat perlakuannya yang sangat menyanjung diriku. Mengayomi serta menjagaku. Sangat indah bila dibayangkan. Aku sungguh rindu masa-masa itu.

Setelahnya pasti aku mencari sebab musabab dimana letak kesalahan yang sudah terjadi sehingga menyebabkan hubungan kami renggang. Aku berusaha mengingat semuanya, semua-muanya! Dimana letak aku membuat kesalahan. Dan aku merasa tidak pernah berbuat salah kepada Pak Sugi. Aku patuh padanya, aku nurut bahkan tidak berbuat yang macem-macem. Semua sesuai kaidah berpasangan. Aku milikmu dan kamu milikku. Tetapi kenapa dia bisa sebegininya pergi meninggalkan tanpa memberikan alasan.

Apa aku sudah tidak layak untuknya? Apa aku bertambah tua jadi tidak menarik lagi?

Malam di Prawirotaman berubah menjadi menyalahkan diri sendiri atas kandasnya hubungan yang kami miliki. Melamun sering kulakukan. Aku sakit hati diperlakukan seperti ini namun aku juga belum mampu menghapus Pak Sugi dari dalam hidupku.

Sakit hati ini menggerogoti jiwaku. Tak terimanya aku jika tidur keseorangan diatas kasur. Tiada sapa saat membuka mata. Tiada tubuh yang bisa kupeluk. Tiada nomer yang kutuju untuk menceritakan hari yang kulalui. Aku sendiri diatas bumi dan dibawah langit. Tanpa arah tanpa kendali. Kuda lepas tali, tunggang langgang lepas pelana. Berjalan ringkih di savana luas tak berujung. Memikul beban yang seharusnya ditanggung berdua.

Akulah satu-satunya awal dan akhir dari kisah yang telah kami tulis bersama. Semua kebahagiaan tersusun rapih, kusimpan tak tercela. Berkorban, apakah cinta harus ada pengorbanan? Apakah Pak Sugi merasakan apa yang sedang kurasakan, terkucilkan ditempat ramai. Merasa tidak nyambung dengan manusia lain, hanya butuh seseorang. SESEORANG. Apakah dia akan merasakan itu semua?! Atau memang kesialan sang pemanah cinta hanya jatuh kedapaku.

Semesta berputar, mengitari semesta lain. Menyebabkan gesekan yang tidak terencana. Percikan indah dari gesekan membuka mulut mengucap salam. Semesta ini sudah layu, redup dan tidak berpenghuni. Semesta lain terus menggesek sampai inti terendah semesta yang hampir mati. Siap tidak siap, mau tidak mau, penggabungan 2 semesta akan terjadi.

Kesendirian akan dipertemukan dengan kesendirian. Lantas menciptakan keramaian, riuh tinggi yang hanya kedua orang itu yang bakal memiliki.

Seseorang mengamatiku. Dia melempar senyum sedari awal aku tiba. Aku menyadari betul maksud dan tujuan senyum yang ia berikan. Namun aku tak anggap bahkan membalas senyumnya saja tidak. Padahal dia berada diumur yang aku gemari, mungkin 45-48 tahun, gagah dan juga berkumis. Harusnya menggugah diriku untuk segera menghampir namun tidak.

Loh kok sombong? Bukannya sombong tetapi aku sedang tenggelam dengan masalah antara aku dan Pak Sugi. Membuatku tidak minat kepada dirinya yang minat denganku. Seperti mataku tertutup. Dibutakan oleh bayang-bayang semu Pak Sugi yang tidak ternoda. Bodoh yah.. Memang!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANGKA 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang