08⛔ •'Sensation'•

22.9K 152 8
                                    

⛔18+⛔

Acara makan malam selesai pukul 11 lewat 10 menit, hampir tengah malam. Mereka semua kembali ke kamar masing-masing tanpa sepatah kata ataupun basa-basi. Terkecuali Matthew, dia menawarkan diri menemani Messy kembali ke kamar nya. Messy sempat menolak karena rasa nya itu tidak perlu dan dia bukan anak kecil yang takut berjalan sendirian hanya untuk kembali ke kamar. Namun Matthew bersikeras, mau tak mau Messy mengiyakan saja.

"Bagaimana hari pertama kuliah?" dia membuka obrolan dengan hangat.

Messy tersenyum mengingat kembali saat berada disana. "Berteman, mengobrol, campus tour, belajar, hanya hal-hal wajar."

"Bagaimana 'hal-hal wajar' itu bisa membuat anda tersenyum?" Matthew mulai menggoda nya. Messy melihat senyum iseng di wajah nya, dia memikirkan hal lain. Padahal hal wajar yang dimaksud itu adalah Vitoria dan Froy. Ia sangat senang sekali berkenalan dengan mereka, pertama kali nya mendapat first impression sebesar ini bagi nya.

"Aku berkenalan dengan 2 orang unik." jawabnya menaikkan nada di akhir kalimat. Ia ingin menunjukkan apa yang dirasakannya terhadap topik ini.

Matthew menengok dengan halis sebelah yang terangkat, meminta penjelasan lebih lanjut. Namun ia tidak mendapatkan nya karena mereka sudah sampai di tempat tujuan, alhasil ia tidak akan mendapat jawaban lebih lanjut. Tangan kekar nya memegang kenop pintu seraya melihat Messy berdiri di belakang nya. Pandangan mereka saling bertemu, dan suasana canggung mulai menyelimuti keduanya.

Cklek.

Badan besar nya bergeser ke samping mengikuti arah pintu dibuka. Masih memegang kenop pintu, tangan satu nya lagi di julurkan dengan telapak tangan terbuka untuk menyambut kedatangan Messy. Melihat sikap pria ini yang selalu memperlakukan nya bak putri bangsawan, Messy hampir tertawa jika tidak ditahan.

Memang secara tertulis derajatnya lebih tinggi dari Matthew, putri keluarga Bateman. Tapi tetap tidak menutup fakta bahwa sebenarnya ia hanyalah seorang budak, yang bisa diperlakukan seenaknya oleh tuan Nick yang secara hukum adalah ayah nya.

"Nona Messy?" Matthew memanggil dengan lembut.

"Selagi kita hanya berdua panggil saja aku dengan nama, nama asli juga tidak masalah." pinta nya melenggang masuk. Ada sedikit guratan sedih di wajah dan nada bicaranya, Matthew menyadari itu.

"Tolong yaa." kata Messy berbalik untuk menutup pintu. Matthew mematung menatap sosok nona nya yang perlahan menghilang di balik pintu.

Setelah pintu tertutup rapat, Messy membiarkan dahi nya menyandar di pintu kayu. Wajah nya tertunduk, untuk sekejap dirinya merasa ingin tertawa mendengar nama itu.

"Messy."

Deg!

Refleks tubuh mungilnya berbalik, menyandar ke pintu membuat pertahanan diri. Beberapa meter di depan berdiri sesosok pria berbadan besar tengah menatapnya. Tuan Nick, dan ia masih memakai jas yang dipakai saat acara makan malam tadi. Jantung Messy tak berhenti berdetak saking terkejutnya. Sejak kapan dia ada disini?

"Kemari." suara dingin itu kembali memerintah gadis ini dengan mata elang nya. Messy meneguk saliva nya sebelum melangkah perlahan. Kaki nya bergetar di bawah sana seakan wedges setinggi 5 cm pun tidak cukup memperparah keadaan. Aura yang dipancarkan dari pria itu lebih berat dan menyeramkan dari biasanya, mata nya tidak bisa lepas dari jeratan mata elang itu.

SLAVE #Remake | Trailer Still On YoutubeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang