Kiss

5.3K 448 144
                                    

Yibo membuka pintu ruang ganti yang disiapkan untuknya. Ia menoleh pada asisten di belakangnya. Kemudian matanya memandang sekeliling koridor yang sepi, beralih ke langit-langit ruangan.
"Apa yang kau cari?" tanya manajernya yang berada di samping yibo.
"Disini tidak ada cctv kan?"
Mata Yibo terus saja menelisik seluruh sudut dan atap putih di atasnya.

"Tidak ada" jawab managernya agak kesal, karena Yibo masih saja berdiri di pintu tidak berniat untuk masuk ke ruangan.

"Emmm, aku mau berganti pakaian di ruangan sebelah...." Yibo merengek pada managernya.

"Apa?"
Suara pria itu melengking.
"Itu kamar ganti Xiao Zhan." nadanya tinggi.

"Itu yang kumau, tanpa menunggu persetujuan dari managernya, Yibo langsung menarik tangan asistennya menuju ruang ganti no.11.

"Astaga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaga..." Zhan berteriak kaget saat seseorang memasuki ruangannya tanpa mengetuk pintu.
"Gege, lain kali kau harus mengunci pintu, bagaiamana jika ada yang masuk dan memperkosamu?"

"Sialan kau Yibo," teriak Zhan sambil melempar kertas script ke arah Yibo.

"Aku kan hanya mengatakan apa yg penggemar kita tulis ge..." goda yibo sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Menyesal aku mengatakan itu padamu," gerutu Zhan.

"Apa kau benar-benar ingin mencobanya ge...." Yibo menampilkan smirk-nya.

Asisten Zhan langsung bangkit dari duduknya. Memahami situasi antara mereka berdua. Apalagi setelah pikirannya diracuni penggemar yizhan di wp, mereka jadi lebih tanggap terhadap kesempatan yang ada. Seperti saat ini, dimana perias belum datang, dan mereka hanya ber-4 di ruangan.

"Ambil adegan yang cepat, jangan lama-lama, perias akan datang 15 menit lagi." ucap asisten Zhan.

Pria usia 35 tahun itu memberi kode pada asisten Yibo untuk segera ke luar dari ruangan. Mereka menutup pintu perlahan dari luar. Sementara kedua manager mereka duduk di ruangan sebelah sambil meminum kopi. Berusaha meredam kecemasan yang ada. Mereka saling pandang, berbicara lewat kediaman. Di dalam otak mereka, keluhannya hampir sama.

Semoga tidak ada yang memergoki Zhan dan Yibo.

Sungguh suatu anugerah kedua manager itu tak satupun bersikap anti BL. Mereka memahami yang terjadi setelah lebih satu tahun mejadi saksi kedekatan Yibo dan Zhan. Sejak pertama mereka bertemu di pembacaan naskah the untamed, hingga pertemuan berikutnya yang semakin mendekatkan perasaan masing-masing.

.

"Ge, aku benar-benar ingin mencoba apa yang mereka tulis." Yibo mendekatkan diri ke arah Zhan yang mematung, seperti tersegel oleh kekuatan sihir agar tak bisa bergerak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Real FF (One Shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang