Mencium!

210 25 14
                                    


Suzy mengambil kerupuk yang di serahkan Gayeon ke padanya. Kemudian menyusun rapih di atas keranjang dan menghitungnya supaya jumlahnya sama dengan yang ada di keranjang lain.

"Kau tau gadis itu?"

Suzy yang memang tidak tau siapa yang di maksud, mengangkat alisnya. "Yang mana?"

"Nayeon.."

Kemudian Suzy mengangguk, ia mulai paham siapa yang di bicarakan, gadis yang baru beberapa menit lalu mengantarkan krupuk ikan itu ke rumah mereka. Ralat, ke Rumah makan keluarga Kim. Kedai kecil sepetak yang sudah di bangun sejak sepuluh tahun silam peninggalan Ayah Gayeon.

"Dia naksir Kyung sejak lama."

"Kyung?"

Gayeon mengangguk, "Kyungsoo, tapi anak itu selalu memanggilnya Kyung. Apa kau tau? Dia histeris begitu aku memberitahukan Kyung di kroyok preman, dia menangis seharian seperti mendengar kabar kematian.. aneh sekali dia itu."

Suzy terkekeh pelan, "wajar dong, jika dia menyukai seseorang dan seseorang itu terluka pasti dia juga ikut merasakan sakit malah mungkin lebih sakit dari yang terluka."

Gayeon berdecih pelan, menyusun vas bunga dalam meja yang telah di rangkai. "Iya deh, cukup tau yang sudah pernah merasakan jatuh cinta, tidak perlu di umbar-umbar di depan orang polos sepertiku."

Kemudian Suzy tertawa, "Makanya, sekali-kali jatuh cinta jangan jualan terus."

"Ugh.. aku orang yang sangat polos. Apa itu jatuh cinta? Aku tidak tau, pacaran pun aku tidak tau. Apa itu pacaran? Sejenis ikan asin kah?"

Suzy mencubit telinga Gayeon. Lalu berkata, "lihatlah laki-laki disana Gayeon, dia begitu tampan begitu rupawan, begitu tinggi, begitu tegap, dia mempesona Gayeon dia menatapmu, dalam sangat dalam.."

"Diamlah Suzy!"

Suzy malah semakin nyaman membuat temannya kesal hingga Gayeon berusaha menghindarinya yang entah kenapa Suzy sangat membuat Gayeon kesal.

"Pagi Gayung! Suzy!"

Wajah Gayeon semakin kesal mendengar suara cempreng itu. Suara cempreng milik sepupu jauhnya yang juga membantu di rumah makan. Dia baru saja tiba seorang diri ya karena karyawannya hanya mereka bertiga yang lain adalah Ibu Gayeon, Ibu yang tugasnya memasak. Rumah sepupunya tidak jauh dari rumahnya, hanya berjarak beberapa rumah.

"Sekali lagi panggil Gayung, ku tendang bokongmu!"

Baekhyun langsung terdiam, pura-pura ketakutan melihat gerakan mengancam Gayeon yang sebenarnya tidak berefek apa-apa sama sekali. Yang ada geli karena melihat Gayeon seperti emak-emak komplek kalau sedang memarahi anak-anak nya.

"Maaf Ibu Tiri."

"Heh!!"

Bukannya makin tenang, malah Gayeon makin melotot.

"Hei, kita melupakan papan penutupnya."

Baekhyun buru-buru mengikuti Suzy sebelum bokongnya terkena tendangan kaki ajaib gadis galak seperti Gayeon. Jangan coba-coba membangunkan harimau tidur.

Bersama-sama mereka mendorong papan untuk membuka Rumah makan yang telah siap.

Bersyukur sedang ada proyek di dekat rumah mereka jadi banyak peluang untuk mendapatkan pelanggan lebih selain para pekerja penginapan atau anak-anak sekolah SMP.

Ibu Gayeon memanggil ketiganya
untuk mengerjakan tugas yang sudah biasa mereka lakukan, membersihkan kerang yang nantinya akan di masak sebagai menu tambahan. Karena yang utama adalah Ayam geprek, Bebek Goreng, dan Bakar. Kerang hanyalah tambahan walau sebenarnya selalu ada yang pesan makanan seafood.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Call Me BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang