Goresan demi goresan dilakukan oleh perempuan berambut sepundak tersebut dengan sangat lihai. Kening berkeringat yang tertutup oleh poninya mengkerut memperlihatkan wajah yang tampak sangat serius.
"Aaagh," ringisnya melihat warna merah ditangannya yang lumayan banyak, "Aelah, gue beli mahal-mahal malah jatoh nih cat air."
Perempuan tersebut langsung pergi ke toilet yang berada di kamarnya untuk segera membersihkan cat air yang tidak sengaja tumpah.
"Helena, ayo makan malam dulu sayang," kata perempuan dari luar kamar Helena yang lebih akrab dipanggil Lena atau perempuan tadi yang sedang membersihkan bekas cat air di tangannya
Tok tok tok
"Sayang," Panggil Maria sambil membuka pintu anak perempuannya. Melihat sekeliling kamar yang dikelilingi banyak poster one direction dan gambar buatan Lena sendiri. Masih tidak melihat sosok putrinya, Maria semakin melangkah masuk kedalam kamar Lena.
"Aduuh," lirih Lena sambil memegang perutnya didepan wastafel masih dengan bekas cat air di tangannya yang susah hilang
Maria yang mendengar suara putrinya dari dalam kamar mandi langsung melangkahkan kakinya menuju kamar mandi
"YA AMPUN LENA KAMU KENAPA?" teriak Maria heboh melihat keadaan frenchyta yang seperti orang sakaratul maut
Maria panik sendiri sampai mengeluarkan air matanya, "kamu kenapa sayang, kenapa kamu ngelakuin ini hiks kalau ada masalah cerita sama bunda"
Helena menatap bundanya heran sambil menahan perutnya yang sakit
"Bunda," lirih Lena rasanya dia kehabisan tenaga untuk berbicara karena sakit perut tiba-tiba yang dia rasakan
"Iya sayang," jawab bunda sambil mengelus kepala Lena
"Bunda kenapa?" Tanya Lena dengan muka polosnya dan sedikit meringis karena perutnya yang sakit
"Kamu yang kenapa, kenapa kamu ngelakuin ini?!"
"Ngelakuin apa?" jujur Lena bingung kenapa tiba-tiba bundanya teriak histeris sambil menangis?
"Ini, tangan kamu. Kamu kalau lagi tertekan atau banyak masalah cerita sama bunda. Bukan menyakiti diri sendiri seperti ini!"
Lena rasanya ingin tertawa kencang dengan kelakuan bundanya tersebut, namun perut dia terlalu sakit.
"Ini tuh cat air bun," walau sakit Lena tetap saja tertawa
"Hah, m-maksudanya?" Bingung, Maria fikir anaknya melakukan self-harm
Dipegangnya lengan Lena dan benar saja, cat air.
Maria tampak sedikit kesal, "kamu sudah bunda belikan banyak kertas, banyak itu banyak ini masih aja coret-coret badan!"
"A-aku gak coret-coret tangan," kata Lena membela dirinya sendiri
"Terus ini kenapa bisa seperti ini?!" Tanya Maria
"Tumpah," jawab Helena sambil cengengesan "aduh duh," kebiasaan buruk Lena ketika menggambar adalah, lupa segala-galanya termasuk makan.
Baru saja Maria ingin kembali mengomeli putrinya yang ceroboh tapi dia urungkan karena melihat Lena yang sedang menahan sakit di perutnya.
"Cepat bersihkan lalu langsung turun kebawah, nakal banget dibilang jangan telat makan, rasain sendiri magh kamu kambuh kan." ucap Maria tegas sambil melangkah keluar kamar Lena
"Cipit birsihkin lili lingsing tirin ki biwih,"
***
Lena turun dengan menggunakan piyama dan melihat meja makan sudah penuh dengan makanan dan keluarganya. Ada Charlie papa Lena, bunda, dan adiknya yang masih kelas lima SD Leonardo atau biasa dipanggil Leo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Again
FanfictionLena dan Blake berteman sangat baik, setiap ada Lena pasti disana ada Blake. Tapi kok, Blake tiba-tiba menjauh dari Lena? Ada apa? Apa Lena terlalu manja? Atau Lena menyakiti hati Blake? Lena bingung. Apa readers juga bingung? Kalau iya, ayok kita...