Pembuktian

19 2 0
                                    

Author Prov

Setelah Hae Soo ngomong, Wendy sudah sangat ketakutan. Bagaimana tidak, kalau Hae Soo kirim vidio itu, otomatis kebongkar kedok nya dia.

"Hae Soo, lo lebay banget sih. Masalah ini aja lo mau kirim ke web kampus. Siapa Lo?" Yoongi.

"Gue emang bukan siapa-siapa, tapi biar semua tau, gimana cewek Lo, dia mampu nuduh siapapun yang dia gak suka." Hae Soo

"Namjoon lo atasi adek Lo." Yoongi.

"Hae mana sini vidio nya biar Abang lihat ya. Mana hp kamu?" Namjoon.

"Gak perlu, gue gak bakal kirim ke web kampus, gue juga mikir kan bang Yoongi takut ceweknya jadi bahan ghibah." Hae Soo.
Hae Soo ngomong sambil ngirim vidio kejadian itu ke grup angkatan nya, dan dari grup itu jadi luas pengiriman oleh teman teman Hae Soo. Hingga ke seluruh fakultas di universitas nya.

"Apa sih maksud Lo." Yoongi.

"Hmmm gak maksud apa-apa. Dengar ya semuanya, gue cuma mau bilang. Bedanya gue anak hukum sama kalian itu, gue ngomong ada bukti. Kalau gue ngomong gak ada bukti, sama aja gue ngomong pembodohan dan omong kosong kaya apa yang di lakuin sama ni cewek." Hae Soo ngomong dengan nada tinggi dan tegas, serta arah mata nya menuju ke Wendy.

"Wah, vidio nya udah kesebar." Cowok.
"Iya udah."cewek.

Vidio udah kesebar.

Semuanya pada misuh misuh..

Yoongi berjalan ke arah para penonton itu dan mengambil hp di salah satu para penonton pertikaian yang panas tadi.

"Yoon, gue minta maaf." Wendy.

"Harus nya lo bisa ngebalikin rasa percaya gue Wen." Yoongi.

"Yoon, gue kaya gini gue takut lo sama cewe ini ada apa apa." Wendy ini maksudnya apa sih. Pen di jambak tau gak.

"Lah, mulut lo gak bisa di hubungin sama otak ya, gue nungguin bang Namjoon di dalam mobil. Sengaja karena gue emang mikir gue gak ada hubungannya antara bang Yoongi sama bang Namjoon. Lah malah Lo ngira gue mau ngerebut cowo Lo. Gue udah punya cowo ya." Gue ngomong asal lagi. Kalau di tanyain gimana aduh mulut gak bisa ngerem ya.

"Gue minta maaf Yoon." Wendy ngomong sambil nangis.

"Mending semuanya bubar, ini bukan tontonan buat kalian!" Gue teriak kan disitu, dan gue juga ngambil langkah untuk pergi.
"Ayo kita pergi." Gue ngajak temen gue.

"Hae Soo gue minta maaf." Bang Yoongi minta maaf.

Gue balik badan dan ngomong

"Iya bang, gak papa ini bukan salah Lo, jelasnya salah cewek Lo sih, tapi kita sebagai manusia harus paham bang. Memilah antara hoks sama fakta." Gue ngomong gitu sambil sinis sama Wendy. Biar aja dia tau rasa.

"Wen, sekarang lebih baik lo ambil alih adik tingkat Lo. Gue mau ngurus anak fakultas gue." Yoongi.

"Yoon.. gu.." Wendy mau ngomong kan, eh malah di potong sama bang Yoongi. Gue mau ngakak sih lihat dan denger itu. Tapi ya hmm.. rasain juga pas gue ngomong tadi di potong terus.

"Masalah ini nanti kita selesaikan di luar." Bang Yoongi sabar banget ngadepin si Wendy, gue baru pertama kali ketemu cowo sesabar ini.

Bang Yoongi dan anak Bangtan yang lain pergi menuju barusan fakultas nya. Gue dan temen-temen pergi ke barisan fakultas kita. Kecuali Minha dan Yoorin.

Gue belum sempat ngomong sama Yoorin. Tapi gue suruh Minha buat masukin dia ke grup adeknya Bangtan.

Kegiatan kami berlanjut dengan alih dari anak BEM. Bukan dari Hima lagi. Gue juga heran, kenapa anak Hima turun. Seharusnya kan anak BEM.

Just stay [MYG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang