***
Halo, ini adalah cerita awal saya di tahun 2020 ini. Cerita ini adalah awal untuk saya kembali untuk menulis cerita yang lebih fresh dan menarik lagi.
Saya sengaja buat cerpen one shoot ini, karena gunanya untuk membuat kalian penasaran saja. Bisa di bilang ini, prolog dan permulaan.
Jangan lupa
Vote!
Follow akun ini dan IG Author
(IG: wahyuadisaputra10)***
.
.
.
.
(Sekarang, 29-Desember-2019)"Kita putus." ucap Rasya dengan mantap. Ia sama sekali tak menatapku ketika mengatakan kalimat yang paling menyakitkan bagu setiap pasangan yang saling mencintai. Begitu pun aku
DEG!
Aku terkejut. Perkataannya itu sukses membuat badanku bergetar hebat. Wajahnya terlihat tak ada rasa sedih, apalagi penyesalan saat mengatakan kata 'putus' padaku."Apa? Tapi.. Tapi kenapa, Sya?" tanyaku dengan bibir bergetar. Aku tak menyangka hal ini akan terjadi padaku. Badanku kakuh, hatiku hancur. Aku berusaha untuk kuat menahan air mataku jatuh didepan Rasya.
"Maaf, Bir.. Gua gak bisa ngelanjutin hubungan kita." Bahkan, bahasa yang ia gunakan sekarang begitu terkesan dingin padaku. Tidak pada saat kami pacaran dulu, yang selalu mengeluarkan kata-kata romantis dan sedap didengar.
"Tapi.. Kenapa, Sya?" aku berusaha menahan air mataku untuk tidak keluar.
"Gua ingin berubah. Gua ingin menjadi pria yang normal. Maafin gua, Bir.." ucapnya lalu pergi meninggalkan aku dengan rasa sakit sakit dihati.
***
.
.
.Entah apa yang harus kulakukan tanpa Rasya. Aku masih sangat mencintainya. Mengapa harus secepat ini? Mengapa ia memutuskan hubungan secara sepihak? Aku tak mengerti. Apa salahku?
Baru saja kami membina hubungan yang bahagia. Tapi tiba-tiba, Rasya mengatakan 'putus' padaku setelah kami melakukan seks bersama untuk pertama kalinya. Mengapa secepat ini?
Aku menghargai keputusannya untuk dia menjadi pria normal. Aku tak bisa melarang dirinya untuk berubah menjadi orang yang lebih baik. Tapi, ini tentang perasaan. Bagaimana perasaanku ini? Apakah ia tak memikirkan perasaanku juga?
Aku pikir, setelah kami melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya, hubungan kami akan semakin harmonis dan mesra. Tapi, kenyataaannya tak begitu. Bila saja aku tahu, melakukan seks bersama waktu itu adalah awal kehancuran hubungan kami. Maka, aku tidak akan mau melakukannya.
---Flashback Biru---
.
.
.(Lalu, 25-November-2019)
"Bir. Kamu mau 'kan jadi pacar aku?" tanya Rasya dengan wajah tulus dan manisnya yang khas padaku.
"Tapi, Sya... Aku ini laki-laki. Apa kamu ngak keberatan ngejalanin hubungan kayak gini nantinya?" tanyaku.
"Aku ngak perduli tentang gender kamu, Bir. Yang terpenting saat ini, aku suka sama dan sayang sama kamu. Dan, aku ingin kamu jadi pacar aku."..
Aku tersenyum bahagia. Rasya adalah sosok yang sudah lama ku sukai. Bagaimana aku bisa menolak cintanya? Aku begitu bahagia ketika ia memiliki perasaan yang sama padaku.
"Jadi, bagaimana? Apa kamu mau jadi pacar aku?" tanyanya lagi.
"Iya. Aku mau." jawabku yakin.
Lalu, Rasya menarik dan membawa tubuhku kedalam pelukan hangatnya. Aku sangat bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
GOODBYE 2019 (One shoot Story)
Short StoryKALO LU HOMOPHOBIC, MINGGAT AJA SONO. GUA ENEG LIAT MUKA LU! Goodbye 2019 One Shoot Story (21+) Romance & Humor Bahasa non-baku (Tidak EYD) Cerpen one shoot spesial tahun baru 2020. Pokoknya baca aja deh, cuma satu Chapter doang kok. Dijamin nagih...