.
.
.
.
.
Maaf tadi ter-publish sebelum jadi
DIINGATKAN untuk membaca sampai habis ya. Jangan berhenti ditengah-tengah karna habisnya pas kandas dan gak bisa di scroll lagi.
Thanks semuanya sudah menaruh perhatian disini.
Big love for Djannine
Finally draft lama gue meluncur juga dan batal dihapus.
Play multimedia:
Andra Day - Rise Up
🇰🇷🇰🇷🇰🇷"Kau tidak dinas sore ini?" Lalisa menggeleng.
"Kau sendiri tidak ada job sore ini?" tanyanya kembali. Gadis pirang didepannya menganguk ringan. Keduanya terdiam, hening untuk beberapa menit.
"Kau sudah dapat kabar darinya?" Lalisa menggeleng dan menyesap minumannya dari sebuah sloki kecil tanpa menatap Roseana yang terduduk disisinya dan menatap intens padanya.
Keduanya duduk bersisian didepan meja bartender pada bar langganan, dengan dua buah sloki yang terus diisi oleh bartender bertubuh kekar yang tengah sibuk melayani para tamunya.
"Sudah 15 bulan dia menghilang dan kau tidak berusaha mencari tahu kabarnya?" Lisa terkekeh kecil dan menggeser sloki miliknya kepada bartender yang masih sibuk melayani tamu lain.
"Untuk apa mencarinya? Dia pasti tengah bersama wanita sialan itu saat ini." Gunamnya rendah. Roseana menoleh menatap wajah Lalisa dari samping. Tidak ada gurat kesedihan, yang ada hanya gurat tidak perduli disana.
"Maksudmu ... Wanita Pakistan yang dia hamili?" Lalisa menarik cepat sloki yang sudah terisi itu dan menegaknya dalam satu tegukan, lalu kembali meletakan gelasnya sambil menatap lurus ke depan.