{1}

6 1 0
                                    

'Takdir memang mengejutkan.Kita
dipertemukan lagi dari masa lalu'

•••

"Huft..huft.."

Bella mengatur nafasnya. melelahkan. hari pertama masuk sekolah saja ia sudah sial, telat 9 menit. Bella segera masuk dan berlari menuju barisan dilapangan dengan mengendap-endap. berdoa semoga aja panitia tidak ada yang melihatnya.

bruk!

"Sorry sorry"

"Eh gue yang salah,sorry"

Bella memandang gadis didepannya. gadis itu juga tidak kalah terkejut dengan menatap balik bella.

"b-bina.."

"Bella?"

Bella memandangnya penuh benci. Hatinya bergejolak, tangannya mengepal.

"Bella, astaga gue kangen banget sama lo" bina merentangkan tangannya.

"Gue buru-buru" Bella mengabaikan bina, kemudian berlari dan ikut berbaris di barisan lapangan.

bina meremas tangannya sendiri. jujur, hatinya sakit. bella jauh berbeda dengan dulu, bahkan mungkin bella membencinya saat ini juga.

di lain tempat, bella saat ini sedang merenung. ia bahkan tidak memperdulikan kepala sekolah yang sedang mengoceh panjang ditengah lapangan.

ketika bella mendongak, ia kaget. karna bina sekarang berdiri disampingnya.

"lo ngapain disini?" tanya bella.

bina terkekeh. "sama lah kayak lo"

"sejak kapan lo balik dari jepang?" tanya bella.

"udah sekitar 3 bulan gue disini"

"dan lo sama sekali nggak ngabarin gue? haha udah lupa ya" bella berusaha menahan air matanya.

"bel, dengerin gue dulu. ada sesuatu yang nggak bisa gue jelasin sekarang" bina memegang tangan bella. namun segera ditepis.

"Gue nggak peduli, lo kayaknya emang nggak peduli sama gue lagi. sekarang, anggap aja kita bukan siapa-siapa. gue mau kita mulai dari awal, dari bella dan bina yang berbeda" ucap bella.

suasana menjadi hening. ketika lagu diputar dan para murid bernyanyi, merayakan murid baru. puluhan balon dilepaskan dan dibiarkan melayang-layang dilangit.

sedangkan dua gadis dibarisan tengah, terlarut dalam pikiran masing-masing. mereka bahkan berusaha menahan air mata.

Ketika sudah pada penutup acara, para murid dibubarkan.

"Bel, gue nggak bisa" bina menahan bella yang hendak pergi.

bella mengabaikan-nya. lalu pergi, ia sudah tidak bisa lagi menahan air mata. bella berlari melewati lorong, berusaha mencari toilet agar ia bisa menangis sepuasnya.

"eh dek, dek!"

seorang cowok berusaha mengejar bella lalu berdiri didepannya.

B & BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang