{3}

3 1 0
                                    

'Aku tahu, semakin aku menjauhinya, semakin dekat aku dengannya. kenyataan memang terlalu sulit ditelan.'

•••

"Argh. pegel banget"

Bella mengeluh sambil meregangkan otot-otot jarinya. pensil, buku dan keperluan peralatan tulis lainnya ia taruh sembrono didalam tas.

"Laper" Bella kembali mengeluh ketika perutnya berbunyi. ia memandang pintu, bina sudah pergi ke kantin. harusnya tadi bella menerima tawaran bina, tapi apalah daya ego-nya mengalahkan rasa laparnya kini.

bella itu tipe yang tidak bisa menahan lapar. seumur hidupnya, bella tak pernah merasakan bagaimana itu 'diet'. Karena tubuhnya memang susah untuk gemuk, sehingga tenang-tenang saja. kalaupun ia gemuk, itu tidak masalah.

bella keluar dari kelas.

"BELLA"

bella menengok kearah suara yang memanggilnya.

Oh kak gara

Bella hanya berdiri menunggu kak gara mendekatinya. sebenarnya ia malas menemui kak gara, tapi kalau sudah terlanjur bertemu, mana mungkin ia mengusirnya.

"Ada apa kak?"

"Lo nggak ke kantin? Yang lain udah pada keluar loh"

"Ini baru aja mau ke kantin. kan kak gara manggil, jadi disini"

"ehm.."gara sedikit canggung. sehingga ia melampiaskannya dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ngilang mulu. males gue jadinya"

tiba-tiba badai datang lalu menepuk bahu gara.

"oh bella" Ucap badai.

bella hanya tersenyum datar.

"Yaudah kak, duluan" bella melangkah pergi. dia sudah benar-benar lapar.

"Bell!"

Aish apaan lagi sih tuh kakel argh!

bella menggigit bibirnya.

"apa?" Tanya nya tersenyum paksa.

"Bareng gue?" Gara tersenyum dengan memamerkan full giginya.

bella menelan ludahnya sedangkan badai melotot pada gara. badai juga ingin ke kantin, ia juga lapar. gara, sahabatnya itu malah mengajak bella. percuma saja dia mencari gara.

"Nggak kak, makasih." Bella segera berjalan cepat tanpa menoleh dan mendengarkan sedikitpun balasan dari gara.

badai menghela nafas lega. ia sepertinya harus berterima kasih pada bella.

"buruan! gue laper, acaranya PDKT-an nya tunda dulu" badai segera menarik kerah belakang gara.

"eh-eh b-badai tunggu anjir, WOI BELL! ish gara-gara lu kan bella pergi! bell!"

Gara mengomel pada badai. sedangkan badai cuek, ia sedang memikirkan betapa lezatnya bakso buatan mang ucup jika dimakan disiang hari ini.

•••

bella melihat ke sekeliling kantin. semua bangku terpakai dan penuh. kantin sangat berisik, bahkan AC-nya pun sampai tidak terasa menjadikan bella berkeringat.

bella menghela nafas. ia sudah membawa nampan berisi makanan, lantas ia mau duduk dan makan makanan lezat ini dimana?

"bella! sini!"

Bella menengok. itu bina.

bina segera mendekati bella.

"Bell, kali ini aja nurut. please, perkataan tadi dikelas itu karena gue emosi. lo lihat kan? semuanya penuh? buang ego lo, gue tau lo lagi laper."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

B & BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang