2. Penusukan

42 7 1
                                    

Pagi yang mendung sekali, awan hitam menyelimuti terang di langit, tak berapa lama kemudian hujan deras membasahi bumi.

Elizabeth turun dari mobil nya dan di payungi oleh supir pribadi nya. Semua menatap kagum kepada pesona cantik gadis 16 tahun tersebut, bagaimana tidak ada yang terpana oleh nya, sudah kaya, cantik,dermawan,dan pintar. Paket lengkap yang di miliki Elizabeth. Semua orang menyukai nya.

"Ha... Hai Elizabeth, boleh kenalan? Aku pengen lebih deket sama kamu hehe" pinta seorang cewek dengan tubuh mungil dan memiliki muka baby face. "Oh iya boleh" jawab Elis dengan senyum di muka nya. Sebenarnya itu senyum palsu, Elis tidak ingin orang orang menganggap nya sombong.

Sementara itu Queeny sedikit basah karena hujan di pagi hari itu. Saat berjalan di sepanjang lorong ia melihat bayi kucing yang merengek dan menangis kehilangan satu kakinya, seperti baru di potong oleh seseorang. Melihat itu membuat hati nya sangat terluka. Dia sangat menyukai kucing apalagi anak anak nya yang imut dan mungil. Ia langsung mengambil anak kucing tersebut dan membawa nya ke tempat sepi.

Apa yang dia lakukan? Dia membunuh anak kucing tersebut. "Sutt sayangg aku tidak akan meloloskan orang yang telah membuat mu seperti ini, tidak akan pernah!" ucap nya sambil memeluk anak kucing tersebut. Kucing itu berusaha untuk kabur dari pelukan Queeny, namun ia langsung menutup mulut anak kucing tersebut dan menusuk perut nya dengan pisau kesayangan nya.

Jari nya sempat di gigit hingga berdarah dan akhirnya kucing itu mati. Sudah kehilangan nyawa ia masih saja menusuk berkali kali untuk meluapkan rasa sedih nya kepada kucing itu. "Tenang di sana, kamu tidak merasa sakit lagi kan?" Darah kucing di mana mana, ia langsung meninggal kan tempat itu dan kucing yang baru ia bunuh.

Ia mencuci tangan dan pisau nya yang berlumuran darah. Sesudah itu ketika hendak keluar dari toilet ia tidak sengaja menguping pembicaraan dua orang wanita

"Eh eh lu jangan bilang siapa siapa ya gue motong kaki anak kucing, soalnya gue paling benci sama kucing. Apalagi tadi dia masuk masuk ke kelas gue. Ke meja gue lagi" ucap salah satu dari mereka.

"Iya tenang selama ada bayaran nya" jawab yang satunya. Lalu dia keluar dengan membawa sejumlah uang. Sedangkan si pemotong kaki kucing sedang berkaca dan memakai riasan seperti lip tint.

Mendengar itu semua, membuat Queeny marah. Tak segan segan ia menusuk perut nya. Queeny mengambil botol semprot kecil yang berisik cabe dan air. Ia memegang pundak cewek tersebut, belum juga menghadap ke Queeny ia sudah di beri air berisi cabe. Mata nya perih. Ia langsung meringis keperihan.

"Ahhh!!! Siapa kamu!" Sambil memegang megang matanya. Tak ada jawaban. Ia langsung menusuk perempuan tersebut. 2 kali tusukan. Pertama di bagian perut, dan kedua bagian dada. Darah nya mengenai muka Queeny, ia langsung menjilat nya dan menikmati darah tersebut.

Queeny kabur dan membersihkan pisau nya dengan tisu. Tisu nya ia simpan untuk seumur hidup.

Bel masuk tiba dan seperti biasa pelajaran pertama di mulai. Jam istirahat di gegerkan berita penusukan seorang salah satu siswi SMA Bhakti. Ternyata namanya Lala. Aku mendengar nya dari orang orang yang sedang bercerita heboh karena berita itu.

Bel masuk berbunyi. Seperti biasa masuk ke dalam kelas dan belajar terus belajar.

Guru bk masuk ke kelas ku. Padahal ini pelajaran Matematika. "Selamat siang anak anak, pasti kalian sudah dengar berita tadi pagi. Teman kita Lala dari kelas 12 di tusuk oleh seseorang. Bapak ingin mengecek satu per satu dari kalian, ada yang membawa senjata tajam atau tidak"

Sialan. Pisau nya. Jantung ku berdetak sangat kencang. Akan kah di sini aku berakhir? Semua akan mengetahui bahwa aku seorang psikopat?

Vomment ya guys!!!
Kalau banyak yang dukung nanti aku update cepat ya^^

See you~~

-Azra





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cannibal And PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang