Chapter 2

5 0 0
                                    

Chapter 2

Δ kirana pov Δ

" Kak Richelle... "panggil seseorang kepadaku yang membuat aku berpaling menghadap sumber suara yang ku dengar tadi

" Ka di panggil sama kepala sekolah " ucapnya yang membuat ku mengangguk patuh

" makasi yah infonya " ucapku bertrimakasi dan tersenyum pada orang yang tidak ku kenal tapi aku yakin dia pasti murid kelas X , segera ku langkahkan kaki ku menuju ruang kepala sekolah

Tok..

Tok..

Tok

suara ketukan pintu yang berasal dari ku " permisi pak " ucapku sambil menggeser pintu perlahan

"masuklah kirana" ucap kepala sekola mempersilahkan aku masuk ,

"bapak bangga padamu Ran,  kau menjadi lulusan terbaik tahun ini. Tidak di ragukan lagi bahwa kau anak dari keluarga Nara yang terkenal akan kecerdasannya " aku hanya tersenyum lebar saking lebarnya membuat mataku menyipit ada kebanggaan tersendiri saat mendengar penuturan dari pak kepala sekolah

" trimakasi pak,  saya berharap orang tua saya akan bangga seperti bapak"

.

.

.

.

" bu... Aku lulus " girang Dion dari kejauhan  setengah berlalri menghampiri ibu ayah dan kakanya yang kebetulan lagi berkumpul diruang keluarga.

" wah baguslah ibu ikut senang dengarnya " senyum bangga Labita Eden atas apa yang di raih putra nya itu

" Ayah dengar putri dari keluarga Nara menjadi lulusan terbaik di Skolah nya,  apa kamu tidak bisa seperti dia? , atau setidaknya seperti kakamu Leon "

Labita dan Dion menoleh ke arah Andhra Eden yang diketahui merupakan ayah dari Leon Auberon Eden dan Dion Auberon Eden tak kala Leon yang sedang sibuk dengan ponselnya ikut menoleh mendengar kan apa yang ayah mereka katakan

Andhra Eden dengan santai menerima tatapan dari keluarganya lalu melanjutkan kembali acara baca korannya.

" ayah tidak boleh menyamakan aku dan Dion,  " ahirnya Leon buka mulut juga karna merasa janggal dengan kata2 ayahnya tadi

" yang dikatakan ayah benar adanya kak " Dion tau bagaimana ayah mereka yang selalu membanggakan kakanya,  walaupun yang dilakukan nya sudah maksimal .

" aku ke kamar dulu bu, kak, yah, " Labita melihat sedih anaknya yang sudah menaiki satu persatu anak tangga yang di yakini sedang menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

" seharusnya ayah tidak seperti itu "

kini Leon beranjak dari kursinya berniat menyusul adiknya, 

melihat itu semua Andhra Eden hanya bersikap acuh tak acuh , Labita sudah tau bagaimana sifat suaminya itu keras kepala, tegas dan cukup dingin,sifatnya itu menurun pada anak pertamanya yang tak lain Leon.

" Leon.. Setengah jam lagi kita ada meeting ,jangan sampai terlambat " ucap Andhra tampa menatap Leon , Andhra terlalu fokus sama koran nya.

"Hn"
.

.

.

.

Dion sedang membaringkan badannya di kasur king size miliknya,  dengan kedua tangannya menjadi bantal, sambil memejamkan mata mengingat kejadian tadi yang membuat hatinya sakit untuk kesekian kalinya.

the strong young momTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang