"Tidak, aku tidak akan pernah menceraikanmu. Kamu harus bertaubat Raika, aku akan bantu kamu untuk sembuh.""Tidak Mas, keputusanku sudah bulat, aku sudah tidak bisa lagi menjadi istrimu."
"Kamu bisa Raika, pasti bisa sembuh. Mulai sekarang aku akan lebih banyak meluangkan waktu untuk kita, aku akan lebih care sama kamu. Kamu harus tau Raika, perbuatanmu itu perbuatan terlaknat, Allah tidak hanya akan mengazab kamu tapi juga aku dan orang-orang disekitarmu."
"Tidak usah menceramahiku, keputusanku sudah bulat."
"Kamu masih istriku, kamu wajib taat padaku. Lihat Cecil dong Raika, dia masih bayi, masih perlu kamu dan aku juga membutuhkan kamu."
"Aku tidak bisa."
"Kamu pasti bisa, Raika. Allah telah menciptakan manusia berpasangan, laki-laki dengan perempuan untuk menjaga kelangsungan perkembangan umat manusia sebagai makhluk yang termulia di atas bumi ini, agar manusia itu tetap ada, tidak punah."
Adien mulai geram, sungguh ini adalah kenyataan terpahit dalam hidupnya setelah dulu dia dipaksa menikah dengan anak orang tua asuhnya dan harus meninggalkan perempuan yang sangat dicintainya demi menikah dengan Raika. Raika adalah puteri semata wayang orang tua asuh yang telah memberikan beasiswa dari mulai Adien SMP hingga sekarang sudah menjadi dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
Adien menghel nafas panjang yang terasa berat. Kelompok manusia pengidap penyakit seks menyimpang (gender identity disorder) saat ini memang sudah secara terang-terangan menyebarkan penyakit mereka ke seluruh elemen masyarakat melalui lobi-lobi politik dan sosial demi mendapatkan hak yang sama dengan orang-orang normal lainnya. Orang-orang seperti ini, kebaradaan mereka saat ini bukan isapan jempol belaka, tapi telah menjadi penyakit sosial kronis menular yang harus dicegah dan ditangani secara serius oleh berbagai kalangan karena merekapun menyerang berbagai kalangan. Para pegiat kelompok seksual menyimpang ini dengan berbagai cara mencari pembenaran atas penyakit yang mereka derita, dengan mengatakan bahwa kelakuan menjijikan mereka bukanlah penyakit tetapi merupakan hak asasi manusia yang harus diperjuangkan dan diapresiasi. Dan Adien sangat tidak menyangka bahwa Raika, perempuan yang sudah berstatus sebagai istrinya ternyata selama tiga tahun ini menjadi bagian dari kelompok perusak generasi itu.
"Biarkan aku menjalani hidupku, ceraikan saja aku segera, maka semua yang aku lakukan bukan lagi tanggungjawabmu. Mas Adien tidak akan terbebani atas buruknya kelakuan aku."
"Aku harap kamu tidak lupa bagaimana Allah memberi azab kepada kaum Nabi Luth. Negeri sodom Allah hujani dengan batu, badai dan angin kencang hingga negeri itu hancur dan seluruh mahluk hidup yang ada di dalamnya mati semua."
"Tapi aku beda, aku bukan kaum sodom."
"Tapi kamu penyuka sesama jenis, seperti kaum sodom, sama-sama dilaknat. Memang hukuman untuk homoseksual dan lesbi itu berbeda. Hukum bagi pelaku homoseksual itu dibunuh, sedangkan perempuan yang menyukai perempuan itu hukuman ta'zir. Tapi intinya, perbuatannya sama-sama terlaknat dan mengundang azab Allah, kamu harus faham itu sebelum kamu bertindak menuruti nafsumu."
Ta’zir adalah hukuman yang bentuknya tidak ditetapkan oleh syariat, tetapi dikembalikan kepada kebijakan pemerintah.
Raika terdiam, ada yang hangat di sudut matanya, hatinya juga terasa sangat perih.
"Aku pergi besok."
Raika bagkit dari duduknya lalu menuju ke kamar tamu, sudah beberapa bulan ini Raika lebih sering tidur sendiri di kamar tamu, terkadang membawa Cecil untuk tidur bersamanya.
Adien menyusul langkah Raika, namun langkahnya terhenti saat Raika menutup pintu dan langsung menguncinya.
"Buka Raika, kita belum selesai bicara."
Hening, tidak ada jawaban. Raika tidak mempedulikan ketukan Adien di pintu yang berulang kali itu. Raika bergeming, hatinya sudah tawar, keputusannya sudah bulat.
=========================
"Aku pergi, tidak usah dicari. Tiga hari lagi Cecil jadwal imunisasi campak. Tolong jaga dia dengan baik."
Secarik kertas yang tergeletak di meja makan membuat pagi Adien terasa gelap. Raika benar-benar pergi, sebagian baju dan barang-barang miliknya yang lain sudah tidak ada lagi di lemarinya.
Cecil masih tidur, ada Mbak Lina yang menjaganya, baby sitter yang selama ini merawat Cecil ketika Raika bekerja.
Adien memacu mobilnya dengan kencang, rumah Dewi yang menjadi tujuannya. Dewi tinggal sendiri di perumahan elit di pusat kota Jakarta. Pantas saja Dewi belum menikah meski usianya sudah lebih dari cukup untuk menikah. Selama ini Adien tidak curiga melihat Raika dan Dewi sering ngobrol berjam-jam bahkan terkadang Dewi sampai menginap. Raika dan Dewi beberapa kali sempat liburan bareng ke luar negeri. Adien sangat percaya pada istrinya dan Dewi sahabat istrinya, jadi sangat mudah memberi ijin ketika mereka berdua akan pergi bersama. Tidak pernah menyangka ternyata mereka punya hubungan spesial dan mengkhianati Adien.
"Ibu pergi tadi Subuh, katanya akan pergi lama."
Hanya jawaban itu yang diberikan ART di rumah Dewi saat Adien menanyakan keberadaan Dewi.
"Pergi kemana?"
"Saya kurang tahu, Pak. Katanya ibu mau pergi ke luar negeri dengan temannya."
Kedua tangan Adien mengepal, tidak salah lagi, Dewi pasti pergi bersama Raika.
=========================
Dewi menggenggam tangan Raika erat, sungguh ia ingin memberikan penguatan pada Raika.
"Kamu pasti bisa Raika, kita perempuan-perempuan kuat, kita tidak akan kalah hanya karena penyakit."
Raika yang sudah terbaring di tempat tidur hanya mengangguk.
"Kamu hanya akan kehilangan rahimmu, tapi kamu tidak akan kehilangan hidup dan kebahagiaanmu."
Raika mengangguk kuat, matanya berkaca-kaca.
"Jika terjadi sesuatu denganku, tolong titip Cecil, aku sangat mencintainya."
"Insyaa Allah tidak akan terjadi apa-apa, setelah operasi histerektomy kamu harus lanjut kemoterapi dan setelah itu semuanya akan baik-bain saja. Banyak kok survival ca cervix."
"Ini hukuman Allah atas masa laluku, Wi."
"Kita hidup untuk masa depan Raika, tidak untuk masa lalu. Bertahanlah."
"Jika aku tidak punya kesempatan lagi untuk bertemu Mas Adien, tolong sampaikan permohonan maaf aku untuknya karena aku belum bisa menjadi istri yang baik untuknya, katakan aku sangat mencintainya meski aku tahu sampai sekarang dia tidak pernah mencintaiku."
Dewi tidak lagi bisa membendung air matanya saat melepas sahabat terbaiknya masuk ruang operasi.
"Terimaksih sudah menjadi sahabat baikku sejak kita kecil."
KAMU SEDANG MEMBACA
PACAR ISTRIKU
General FictionAdien ditinggalkan Raika, istrinya karena perempuan lain. Raika meminta cerai, tapi Adien tidak mau menceraikannya. Raika kabur dari rumah bersama Dewi, perempuan yang diakui sebagai pacar oleh Raika. Ternyata Raika menderita kanker leher rahim akib...