Part 2

1K 90 5
                                    

Guys sebelumnya di part sebelumnya ada revisi ya...

Maklum ya guys mon maaf ini ff pertamaku hehe jadi mohon maklum kalau ada typo atau penulisan yang agak absurd hehe

........................

Hari begitu cerah tak terasa pengobatanku sudah 80% berjalan aku tak sabar untuk sembuh. Yah setelah ini ku rasa aku butuh liburan. Penat sekali rasanya. Oiya hari ini nanon sedang apa ya.. sudah lama aku tak mengganggunya mungkin memberi dia sedikit kejutan tak masalah. Senyumku mengembang sengan sendirinya....

Setelah semua pekerjaanku sudah kualihkan pada dokter lain aku bergegas mengambil kunci mobil sportku dan bersiap dengan dandanan khas super model guna mengejutkan sahabatku tercinta...
Setelan baju casual dengan jas biru dongker tak lupa dengan aksessorisnya.

Turun kebawah basement dan aku bergegas masuk ke dalam mobil kesayanganku yang sudah lama tak kusentuh, saat aku akan keluar dari parkiran sepertinya aku berpapasan dengan pasien yang menolongku kemarin siapa ya namanya... ah pluem? Sudahlah, mungkin dia ingin checkup biasa lagi pula dokter di rumah sakitku sangat handal.

Kulanjutkan mobilku menuju perusahaan nanon yang bergerak di bidang fesyen desain makannya aku harus siap dan lebih keren dari model miliknya biar dia semakin panas dan gencar memberiku tawaran kerja yang sudah pasti akan ku tolak 😆
tak sabar aku melihatnya memelas dan berakhir mengamuk huahaha....

Setiba di lobby aku langsung naik masuk ke ruangannya...
"Nanooooonnn kenapa kau sudah jarang mengunjungiku haa... sahabat macam apa kau disaat temannya lagi sakit justru menghilang saat dibutuhkan" dengan nada sedikit marah aku mengancamnya haha padahal sudah pasti aku tidak butuh kedatangannya.

"Astaga chimoooonn please, jangan drama saat ini pekerjaanku lagi banyak, lagian sejak kapan kau kangen dan uring-uringan kalau aku tak aada haaa..." dasar iblis kecil dan licik dua hari lalu saja dia mengusirku saat aku hendak menjenguk.

"Nanon padahal aku datang kesini berniat membantumu hlo... bukannya model andalanmu sedang terlibat skandal?" Langsung saja aku pasang muka tampanku,
seperti biasa untuk mengerjainya..

"O hooo... awas saja kau kalau hanya akan mengerjaiku dan tidak sungguh sungguh membantu" kali ini aku tak boleh tertipu dengan mukanya yang sok imut

Sebelum dia mengerjaiku lebih baik aku saja yang duluan mengerjainya.
Segera kumasukkan dokumen dan membereskan meja kerjaku, langsung ku seret dia ke studio untuk foto shot dengan beberapa design andalanku, masalah om off nanti kalau mengamuk melihat anaknya bekerja kubilang saja chimon yang menawari.

"Ikut aku sekarang!!"

"Mau kau bawa kemana aku nanoon!"

"Lihat saja nanti, kau bilang kemarin butuh bantuanku ya..." nadaku sedikit menggoda.

"Tidak jadi.... sudah kuselesaikan sendiri masalahku"

"Oh hooo... yasudah aku saja yang minta bantuanmu"

Setelah 5 menit menyeretnya memasuki studio fotoku yang mewah. Segera saja ku pakaikan desaign
Jas terbaruku

Setelah dia memakai baju koleksi nanon yang terbaru tak disangka dia sangat berbakat, ekspresi dan gaya posenya terlihat sangat natural.

"Chimon kau memang berbakat menjadi model" ungkap nanon dengan senyum yang mengembang melihatkan lesung pipinya yang menawan.

"Kalau itu mah sudah pasti, aku hanya profesional dalam pekerjaan. Jadi siapkan bayaranku yang tidak sedikit" kata chimon memperliharkan smirk andalannya.

"Ohoo kebetulan sekali aku ingin mengajakmu makan di resto favorit kita dulu. Kita bahas disana saja
kau pasti belum makan kan"

"Oke, tidak buruk juga tapi pakai mobilku setelahnya, antar aku pulang ke rumah papi"

"Tidak masalah tapi aku menginap, anggap saja untuk melepas kangen karena kau sibuk dan kondisimu" ya.. nanon memang jarang bertemu chimon tak jarang pula chimon tak mau ditemui karena sibuk dengan terapinya meskipun nanon tau alasan chimon karena tidak mau terlihat lemah dan berusaha baik-baik saja. Namun diam-diam nanon selalu memantaunya jarak jauh.

Seusai sesi pemotretan mereka menuju parkiran dimana mobil chimon berada. Kali ini nanon yang menyetir untuk menuju resto favorit mereka dia takut chimon kelelahan.
Dan berakhir drop meskipun dia tau sebenarnya chimon sudah bisa dikatakan sembuh meskipun terkadang traumanya masih muncul.
Ya penyakit chimon memang sudah sembuh namun terkadang dia merasakan nyeri seperti saat dia sakit karena trauma. Tinggal rehab saja untuk menghilangkan rasa nyeri pasca operasinya 3 bulan lalu yang berdalih liburan ke jepang katanya, dasarnya chimon yang tidak mau membuat orang khawatir.

 Tinggal rehab saja untuk menghilangkan rasa nyeri pasca operasinya 3 bulan lalu yang berdalih liburan ke jepang katanya, dasarnya chimon yang tidak mau membuat orang khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah keluar dari parkiran nanon mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang. Keduanya diam menikmati angin dan pertemuan mereka setelah sekian lama.

Resto favorit mereka menyediakan beberapa menu makanan khas thailand dan menu pilihan dari luar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Resto favorit mereka menyediakan beberapa menu makanan khas thailand dan menu pilihan dari luar. Tempatnya yang tenang dan nuansa alam yang menenangkan itu selalu menjadi tempat mereka menghabiskan waktu bersama semasa kuliah.

"Chimon bagaimana kondisimu sekarang" nanon menatap chimon dengan pandangan serius karena dia tak mau mendengarnya berkata seolah baik-baik saja.

"Kondisiku ya seperti ini, seperti yang kau lihat sekarang"

"Kau mau cari mati denganku ya... bisa jawab pertanyaanku dengan benar?"

"Apa apaan tatapanmu memangnya aku maling" chimon merasa risih ditatap seperti seorang tersangka "oke tuan nanon korapat yang terhormat" chimon mengangkat tangan tanda menyerah "kondisiku sejauh ini baik program penyembuhan yang kuciptakan mendapat respon yang baik, jadi sebenarnya aku sudah sembuh hanya saja.. mungkin sesekali tubuhku akan merasa nyeri yang hebat akibat traumatik. Dan aku tak tau trauma itu hilangnya kapan."

Mendengar respon dari chimon nanon melunak dan bersyukur dalam hati meskipun dia sudah tau namun mendengar dari chimon langsung membuatnya lega hingga tanpa sadar senyumnya mulai berubah semakin lebar membuat chimon terperangah melihatnya.

Nanon tanpa sadar mendekat ke arah chimon dan memeluknya dengan erat sambil menangis haru.

"Syukurlah mon.. akhirnya perjuanganmu selama ini membuahkan hasil" chimon reflek membalas pelukan nanon dengan erat

"Iyaa non ini berkat kamu juga yang
Selalu menyemangatiku... thanks non"

Perfect DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang