Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Part Acak.
Jennie dengan anggunnya turun dari atas panggung, setelah perkenalan dan penjelasan Misi dan Visi terbaru perusahaan yang akan ia tangani kedepannya. Wanita itu berjalan kearah meja sang ayah, Kim Hwa Shin--ayah sekaligus presiden Kim Hwa Group yang dipegang oleh Jennie sekarang.
Sambutan hangat yang diberikan orang tua tunggalnya itu perlahan membuat senyum Jennie yang tadinya mengembang lantas luntur seketika. Ketika sang Ayah mengajak salah seorang wanita yang sungguh! tak ingin Ia temui bahkan jika dirinya mati dan berada di akhirat kelak.
"Putri appa sangat luar biasa, selamat atas kenaikan jabatanmu sayang." Ucap sang ayah, lantas membuka kedua lengannya lebar meminta untuk dipeluk Jennie yang lantas tertawa kecil lalu berhambur memeluk pria paruh baya itu.
"Terimakasih Presdir."Balas Jennie formal. Sang Ayah lantas tertawa lalu mengusap pucuk kepala anaknya itu lembut.
"Harusnya Appa yang berterimakasih, Unnie mu lebih suka berhadapan dengan pisau bedah dan bau obat-obatan. hanya kau satu-satunya harapan ayah dan almarhum ibumu sekarang."
Jennie hanya membalasnya dengan tersenyum manis, menghiraukan tatapan Wanita yang sedari tadi tak sedikit pun berpaling menatap wajahnya dalam diam.
"Dan anakku, Appa ingin memperkenalkanmu dengan seseorang yang selalu membantu perusahaan kita dibelakang layar. Ms.Manoban perkenalkan ini putriku Jennie Ruby Kim"
Jennie terdiam sesaat, mencerna apa yang dikatakan ayahnya barusan lantas membuat Jennie memalingkan wajah. Jennie lupa siapa dan apa latar belakang dari wanita dihadapannya sekarang.
Setidaknya Ia tahu, seberapa besar pengaruh Manoban diantara perusahaan-perusahaan yang baru mulai beranjak naik seperti perusahaan milik ayahnya.
"Ms.Kim perkenalkan nama saya Lalisa Manoban." Aku tahu! dan aku tidak akan pernah lupa dengan nama itu. batin Jennie dalam hati..
Jennie berusaha tersenyum dan menerima uluran tangan yang diberikan Lalisa, " Senang berkenalan dengan anda. Ms.Manoban." Ucapnya singkat, dengan cepat menarik telapak tangannya dari wanita itu.
"Lama tidak berjumpa, dan kau semakin cantik." Balas Lalisa santai, Wanita itu tersenyum manis kearah Jennie. namun, jelas Jennie tidak akan pernah mau lagi terjebak dengan segala hal yang berhubungan dengan wanita itu.
"Kalian saling kenal?" Tanya sang Ayah, entah sengaja atau tidak Jennie hanya merasa ayahnya itu tengah berpura-pura.
"Ti.."
"Kami pernah satu sekolah paman." sambung Lalisa cepat.
Jennie mendecih tak suka mendengar betapa lancangnya Lalisa--wanita itu memang tidak pernah berubah.
"Benarkah? kenapa kau tak pernah menceritakan nya pada Appa, nak?" Jennie memutar kedua bola matanya malas.
"Itu sangat tidak penting Appa, lagipula kami hanya berada di satu sekolah yang sama." Balas Jennie singkat, sembari melirik kearah lain mencari seseorang yang mampu menyelamatkannya dari pertemuan menyebalkan ini.
"Jennie, jangan berbicara seperti itu. Lalisa-ssi.. maafkan kelakuan anakku ini." Lalisa hanya tersenyum kecil sembari menganggukan kepala, baru saja ia ingin membuka suara. Jennie lebih dulu berucap, " Appa, aku tinggal sebentar.. Jae Hyun sudah menungguku. dahh.."
Jennie berlalu pergi meninggalkan ayahnya yang hanya mampu menggelengkan kepala dan tersenyum kecil saat putrinya itu mencium pipinya sekilas.
"Dia sudah banyak berubah.." Gumam Lalisa, kemudian tersenyum kearah Kim Hwa Shin, pria paruh baya itu menundukkan kepalanya.
"Maafkan anak saya Lalisa-ssi."
"Tidak masalah paman, Yang jelas perjanjian kita tetap harus berjalan. terimakasih karena telah mengundangku disini.. calon ayah mertua."
Kim Hwa Shin, tersenyum kecut mendengar itu. Namun, apa yang bisa Ia lakukan? selain menuruti kemauan wanita yang sudah banyak membantu perusahaannya hingga sekarang. Termasuk, menjodohkan anaknya sendiri dengan wanita muda bermarga Manoban--Anak dari pengusaha yang memiliki jaringan bisnis hingga ke seluruh dunia.
Kim Hwa Group tumbuh dan berkembang pesat akibat bantuan dari Marco Manoban, pemilik perusahaan besar bernama MB World Group- pengusaha Kaya sekaligus seorang mafia licik yang bersembunyi dibalik nama perusahaannya untuk menutupi segala hal yang mereka lakukan.
Lalisa Manoban--anak semata wayang Marco yang secara langsung meminta anaknya Jennie untuk menjadi Istrinya. Katakanlah Kim Hwa Shin tidak waras, menyetujui semua permintaan gila wanita muda dihadapannya sekarang. Semua itu Kim Hwa Shin lakukan agar Jennie tetap memiliki perusahaannya, bekerja dan menjaga apa yang telah Ia rintis bertahun-tahun lamanya.
Sebuah perusahaan kecil yang bergerak dibidang Furniture, memiliki kantor kecil didaerah Jeonju dan sekarang telah berkembang pesat menjadi salah satu perusahaan dengan label kelas dunia. Semua itu berkat Keluarga Manoban--orang yang berani menanam saham begitu banyaknya di perusahaan milik Kim Hwa Shin tanpa mau mengambil untung dari perusahaan kecilnya.
Dan akhirnya--mereka meminta sesuatu yang jelas amat sangat sulit Kim Hwa Shin berikan, namun dengan terpaksa harus menyetujui itu semua.
***
Info Pemesanan cerita : Wa : 089671569582 Tanya saja, jika kalian ingin menanyakan tentang pembayaran bisa via apa saja.
Btw, E-book ini di jual secara pribadi. Tidak melalui aplikasi seperti playbook atau semacamnya :)