1: ADAT RUTINITAS

1.6K 31 0
                                    

Lagu "Ai Wo Bie Zhou" milik Jay Chou membangunkan Kenny Huang , seorang pemuda Tionghoa berusia 27 tahun , masih sembab dan terasa sedikit pedih di matanya karena dini hari kemarin menyaksikan Big Match " Barcelona vs Real Madrid ", pertandingan berakhir dengan kemenangan Barcelona, tapi siapapun yang menang tidak menjadi masalah buat Kenny, memang dia suka bola tapi kalau untuk mendukung suatu tim tertentu dia ogah, karena bagi dia sepakbola adalah bisnis...

Setelah membersihkan dan merapikan diri , Kenny pun bergegas turun ke bawah untuk melakukan rutinitas rutin setiap pagi di keluarganya yaitu menyiapkan minuman Teh dan menyalakan dupa untuk sembahyang leluhur ,dewa Kuan Kong dan dewi Kuan Im, yang sudah diwariskan turun temurun dari almarhum kakeknya . Sebagai anak bungsu, Kenny lah yang bertugas dan bertanggung jawab "menjaga" dan melaksanakan ritual sembahyang tersebut tiap pagi apabila kelak ayahnya , Koh Beng sudah berpulang...

Terlihat Koh Beng sudah duduk di ruang tamu sambil membaca koran "Analisa " . " Mati Aku", batin Kenny dalam hati ketika melihat ayahnya yang biasanya jarang sepagi ini sudah bangun dan lebih terkejut lagi ketika melihat dupa dan teh sudah tersusun dengan rapi di depan altar Leluhur dan Dewa -dewa .

 "Bangunnya kok siang kali ?kan Papa udah bilang, ke depannya lu yang mesti tanggung jawab ama dewa dewa kita, jadi lu itu mestinya bangun lebih pagi dong untuk sembahyang , supaya rezeki kita lancar dan sehat." Cerca Koh Beng ke anak satu-satunya itu .Begitulah beliau...selalu ingin yang terbaik buat keluarganya tapi semuanya harus dilakukan dengan caranya dan semua harus mendengar apa katanya, pokoknya Beliau tidak pernah salah...Beliau adalah seorang Raja di keluarganya...tidak boleh ada yang membantahnya.

" Kalau mau sehat mah ...mesti tidur yang cukup dan olahraga yang cukup ,bukan minta dari Dewa. " batin Kenny dalam hati tapi hanya kata " Iya Pa " yang keluar dari mulutnya , Koh Beng pun menggelengkan kepala dan sedikit menghela nafas tanda dia kecewa dengan sikap anaknya yang menurutnya bangun kurang pagi sehingga "kewajibannya" sebagai anak Bungsu tidak terpenuhi , Koh Beng pun kemudian lanjut membaca korannya .

Kenny pun bergegas menyalakan dupa dan setelah selesai ,dia pun mengambil kunci toko yang disimpan persis di bawah laci altar sembahyang, karena keluarganya percaya apabila kunci toko disimpan di laci altar sembahyang akan lebih melancarkan rejeki toko mereka

"Wa pigi buka toko dulu ya Pa"... "Hmmm"...Koh Beng hanya berdehem pelan ketika anaknya pamit untuk mulai beraktivitas , dan Kenny pun melesat dengan NMax -nya , padahal ayahnya sudah menyiapkan mobil Avanza untuknya karena bagi ayahnya keselamatan adalah nomor satu, apabila terjadi kecelakaan , pengguna sepeda motor lebih resiko terkena luka berat dibanding pengguna mobil, tapi itulah Kenny..di balik kepatuhan terhadap ayahnya , tersimpan sebuah hasrat untuk hidup bebas..bebas untuk menentukan pilihan demi mencapai mimpi-mimpinya...

AJARI AKU ISLAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang