Sheera mengatur napasnya yang terengah-engah. Niatnya datang pagi ke sekolah langsung sia-sia karena Renata menyuruhnya mencuci pakaian. Gadis berbadana itu berdecak sebal, menatap gerbang sekolahnya yang sudah terturup rapat.
"Guna," pekik Sheera saat melihat sosok cowok yang sedari tadi ia pikirkan.
"Guna telat juga?" tanyanya antusias.
"Kok Guna diem aja?" Sheera mengerucuti bibirnya saat melihat Guna tetap bungkam.
"Guna sakit gigi?"
"Sariawan?"
"Sakit tenggorokan?"
"Berisik!" bentak Guna. Sheera bungkam.
"Guna kenapa bisa telat?" tanyanya pelan takut Guna kembali marah.
"Telat bangun," jawab Guna singkat.
Sheera tersenyum akhirnya Guna mau menjawab dirinya. Tak lama dari itu gerbang terbuka, menampilkan Riko yang langsung menatap keduanya tajam. Sheera menyengir sambil mendekat ke arah Riko.
"Kenapa telat?"
"Aku ... Itu." Sheera menggaruk kepalanya, bingung mau menjawab apa. Guna menatap Sheera datar, sedangkan Riko menatap Sheera dengan pandangan bingung.
"Kenapa?" ulang Riko.
"Bersihin rumah dulu, Kak," jawabnya akhirnya. Riko mengangguk mengerti.
"Lain kali bangun lebih pagi." Sheera mengangguk sambil tersenyum canggung.
"Lo?" Tatapan Riko beralih pada Guna yang hanha menatap Riko tanpa minat.
"Telat," jawabnya singkat.
"Iya gue tau. Telat kenapa?" Riko menghela napas lelah, menghadapi Guna memang melelahkan.
"Kepo." Sheera terkikik geli mendengar jawaban Guna. Namun, langsung menutup mulutnya saat Riko menatapnya tajam.
"Gue serius!" ucap Riko meninggi.
"Males serius sama lo." Riko mengelus dada berusaha sabar.
"Hormat tiang bendera sampai istirahat!"
"Enggak kelamaan, Kak?" tanya Sheera ragu. Riko berdecak sebal, dua orang di depannya ini memang menguras emosi.
"Cepet!"
"Berisik." Riko dan Sheera menatap Guna. Sedangkan Guna yang ditatap langsung melangkah pergi menuju lapangan. Tak mau membuang waktu Sheera pun ikut berlari.
"Enggak jadi minta diskon, Kak. Sama Guna sampai malem juga enggak apa-apa," ujar Sheera sebelum pergi sambil tertawa. Riko melongo, bisa gila lama-lama dirinya menghadapi siswa sekolah ini seperti ini. Namun, Riko juga tak bisa menolak tersenyum saat melihat Sheera.
"Lucu," gumamnya sambil tersenyum tipis.
***
"Guna!" Sheera berlari kecil menyusul Guna. Sheera mendengkus kesal, menatap langkah Guna yang begitu lebar.
"Berhenti! Atau aku cium?" Guna langsung menghentikan langkahnya tanpa membalikkan tubuh.
"Ih cepet banget sih jalannya." Sheera menatap Guna kesal, saat sampai di hadapan cowok itu.
"Guna mau berjemur, ya?" Guna hanya diam sama sekali tak berniat menjawab.
"Ayo!" ajaknya penuh semangat. Namun, semuanya langsung berubah ketika terdengar suara perempuan yang memanggil nama Guna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gunadhya
Teen FictionBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA! LENGKAP Baca sebelum dihapus!! Seseorang yang kau anggap pengganggu suatu saat nanti akan menjadi seseorang yang paling kamu rindukan kehadirannya.