Chapter 1

11 1 0
                                    

Author pov

Kringg...

Bell berbunyi sangat nyari, tetapi tidak membangunkan seorang gadis yang tertidur semenjak pelajaran sejarah dimulai. Para siswa-siswi berhamburan keluar untuk mencari makanan memenuhi panggilan perut yang minta diisi. Gadis it ditinggal sendirian didalam kelas.

Tiba-tiba ada langkah kaki yang mendekat dan duduk disamping gadis tersebut, lalu ia mengelus rambut gadis itu dengan lembut.

" Zia. Bangun" ucap pria itu.

"engh" gadis itu perlahan terbangun dari tidur nya.

Gadis itu mencoba meregangkan badannya yang terasa kaku. Saat menengok siapa yang membangunkannya, sungguh terkejut gadis itu melihat pria tampan disebelahnya sedang menatapnya dengan senyuman. Tak sadar gadis itu malah menunjukan wajah blank face nya pada pria tampan itu.

"kontrol muka kamu. Segitu terpesona nya sama ketampanan aku" ucap pria itu sembari mengacak rambut gadis yang dipanggil Zia itu.

Menyadari ada yang salah dengan dirinya, Zia dengan segera berbenah diri.

"hehe, kakak kelas 12 kan? Kakak ngapain disini? Terus kok tau nama aku?" tanya Zia sembari menatap pria itu dengan bingung.

"ya jelas aku tau. Masa nama pacar sendiri aku gak tau" pria itu terkekeh. Lucu sekali kekasihnya ini.

"ohh.. E-eh?! Pacar?!" ucap Zia terkejut.

Jelas jika Zia terkejut, bagaimana tidak. Pria tampan ini bernama Muhammad Rio Saputra. Pria terpopuler disekolahnya. Kemeja yang tidak dimasukkan, baju tidak dikancingkan hingga kancing kedua sehingga terlihat baju putih didalamnya. Sifatnya ini menambah kesan bad boy padanya.

Rio mempunyai banyak fans wanita, dan langganan guru BK. Dan sekarang ia baru saja mengakui bahwa dia adalah pacar Zia?!

" hahah. Kamu pasti masih ngelindur deh. Aku ini pacar kamu. Ayok kita kekantin. Biar kamu gak ngelindur lagi" ucap Rio sembari menggenggam tangan Zia.

Mereka jalan bergandengan tangan. Sepanjang koridor banyak yang menatap mereka dengan macam-macam tatapan. Ada yang menatap iri, kagum, benci, bahkan ada yang terang-terangan membicarakan mereka berdua.

Tetapi, Zia tak peduli. Zia terus menatap Rio dengan tatapan tidak percaya.

Masa iya, Rio seorang yang paling terkenal disini jadi pacar gue? Ini gue ada dimasa depan atau gimana? Batin Zia.

Sesampainya dikantin yang dipenuhi dengan umat kelaparan. Rio berdeham kencang, dan semua melihat mereka berdua dan segera memberi jalan untuk keduanya. Rio mengajak Zia menuju meja pojok kantin.

"misi. Meja ini buat gue sama pacar gue. Silahkan pergi" ucap Rio dingin.

Mereka berempat yang sedang damai-damai nya makan pun terpaksa pindah karena tak mau berurusan dengan Rio. Padahal mereka bersusah payah mendapatkan meja itu.

"silahkan duduk tuan putri" ucap Rio menarik kursi untuk Zia.

Zia duduk dengan pipi nya yang merona. Rio terkekeh dan ikut duduk didepannya.

"kamu mau makan apa?" ucap Rio.

"apa aja deh kak" ucap Zia gugup.

"kok kak sih? Aku ini pacar kamu" Ucap Rio malas mendengar pacarnya ini memanggil nya dengan embel-embel 'kak'.

"terus aku panggil apa dong?" ucap Zia.

Rio mendekatkan wajahnya pada Zia. Zia pun terkejut dengan blushing dikedua pipinya. Rio mendekatkan wajahnya pada telinga kanan Zia.

"sayang" bisik Rio yang menambah merah pipi Zia.

" iyah s-sa-sayang" ucap Zia terbata-bata.

Rio tertawa kencang dan segera mencubit kedua pipi Zia dengan gemas.

"lucu banget si pacar aku. Tunggu disini ya. Aku beliin makanan kesukaan kamu" ucap Rio sembari meninggalkan Zia yang masih mencoba menetralkan jantungnya.

Saat Rio meninggalkan Zia untuk membeli makanan, Zia larut dalam pikirannya. Masih tidak percaya apa yang baru saja terjadi.

Ini apaan si. Masa gue jadi time traveller (penjelajah waktu) batin Zia.

Saat membuka handphone nya yang bermerek apel digigit itu, dia sungguh terkejut lagi. Karena saat membuka aplikasi whatsapp ada chat paling atas dan sudah ter pin dengan nama 'Rio sayang' hell.

Rio sudah kembali lagi dengan 2 mangkuk batagor kuah dan kering. Rio menatap aneh pada Zia.

"kamu kenapa?" tanya Rio.

"e-eh? Enggak" ucap Zia buru-buru memasukan handphone nya kedalam saku.

"gak selingkuh kan kamu?" selidik Rio.

"e-enggak lah" ucap Zia terbata-bata.

"hehe. Ini aku beliin makanan kesukaan kamu. Batagor kering plus bumbu kacang yang banyak kan?" ucap Rio sembari tersenyum.

"loh kok tau?" Zia terkejut dan menatap Rio dengan rasa ingin tahu.

"ish. Gimana sih. Sebagai pacar yang baik aku harus tau makanan yang gak kamu suka dan yang kamu suka" kesal Rio.

"e-eh iyah. Maaf" ujar Zia sembari menunduk takut.

Rio terkekeh. Ah lucu sekali kekasihnya ini. Rio mencubit gemas kedua pipi Zia.

"lucu banget si kamu" tawa Rio menggema.
"udah udah. Ayok dima..."

___________________________________

Hayoh pada penasaran gak nih sama cerita yang baru aku buat ini.

Don't forget vote and comment.

Muah muah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang