"apakah lelaki yg memakai serba hitam?" tanya Ji Ho.
"benar Nona" jawab si kasir
Ji Ho mengambil kembalian dan pergi mencari lelaki itu.
"pasti masih disekitar sini" Ji Ho berharap.
"anyeong" sebuah sapaan yg datang dr lelaki itu dgn seorang nenek disampingnya.
"aku tahu kamu orang baik,jadi kamu mencariku" kata lelaki itu.
Ji Ho mendekati lelaki itu dgn penasaran. Dia harus mengembalikan uang itu sesuai dgn jumlah aslinya. Ji Ho tak mau memakai uang dari orang lain.
"sebenarnya siapa kamu?penampilanmu aneh!" tanya Ji Ho.
" kamu ingin tahu siapa aku?"
tanya lelaki itu memastikan.
"tidak terlalu ingin!" jawab Ji Ho dgn ketus
"Jjinjayo?kamu akan menyesal nanti"
ucap lelaki itu seperti menggelitik.
"memangnya kamu siapa?"
ucap Ji Ho agak sedikit marah.
lelaki itu perlahan membuka kacamata hitamnya lalu maskernya tapi tidak dgn penutup kepalanya.
Ji Ho sontak menahan nafas seakan tak percaya apa yg dilihatnya sekarang.
"kamu Jimin?" ucap Ji Ho tak percaya.
"Ne,Aku Jimin gomawo krn telah menolongku jika tak ada kamu aku tak bisa mengobati nenek ini yg jatuh dari bis tadi" jelas Jimin.
mata Ji Ho berkaca-kaca,sekarang ditambah kebaikannya menolong seorang nenek yg kini tengah tersenyum padanya. Ji Ho melihat sendiri bukti dari sifat baik Jimin.
"kembaliannya kamu ambil saja,anggap saja itu balas budiku." kata Jimin.
"Anthwe,aku tak bisa menerima ini kamu ambil saja" bantah Ji Ho.
walau sekarang ini Ji Ho memang sedang membutuhkan uang, tetapi Ji Ho tak dapat menerimanya dari orang lain,prinsip Ji Ho apapun yg dia butuhkan harus diraih dgn kerja kerasnya sendiri.
Jimin yg melihat tindakan Ji Ho tersenyum sambil memandang Ji Ho agak lama sampai Ji Ho agak risih dan menunduk.
"kamu memang bijak,semoga kita bertemu lagi nanti.uang itu kau simpan saja,jika nanti kita benar2 bertemu lagi kamu harus traktir dan temani aku makan sapi panggang,ok?"
ucap Jimin sambil berlalu dan mengantar nenek itu ke rumahnya. meninggalkan Ji Ho yg masih saja terkunci dgn kebingungannya.
Ji ho menyerah,dia akhirnya pun kembali ke rumah kecilnya.
Dia masih tak percaya,yang ia percayai tadi itu adalah mimpi tetapi berulang kali ia menepuk pipinya dgn keras tetap saja terasa sakit. Ji Ho mau tak mau harus menerima bhw kejadian itu nyata.
impiannya bertemu dgn lelaki idamannya terwujud sudah tetapi Ji Ho menyesal krn tak minta selfie atau minta tanda tangan agar dia bisa pamerkan ke teman2nya ditempat kerja.
"Aih,aku memang bodoh!"
Ji Ho membereskan kamarnya dan beranjak tidur.
"selamat malam Jimin,lelaki idamanku yg berhasil ku temui hari ini" ucap Ji Ho sambil terlelap dalam kantuknya yg tak tertahan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My love My Idol
Romance"Kenapa kamu masih menungguku?" "Karena aku yakin kamu akan datang" "Bagaimana kalau aku tak sampai kesini" "Tidak, kamu akan tetap ada disini, langkahmu selalu mengarah ke arahku kan?" *Tersenyum bersama suara deburan ombak*