1. Hati Yang Baru

12 1 0
                                    

Rembulan saja bisa memancarkan sinarnya, walau ia tak benar benar mempunyai sinar. Matahari, benar bulan bekerja sama dengan marahari untuk membentuk keindahan sang rembulan dimalam yang cerah ini.
Aku bingung, bulan dengan matahari yang jauh saja bisa saling memberi keindahan. Sedangkan aku dan kamu? Keindahan hanya jadi halu untuk aku.

Aku dan kamu itu mustahil didunia ini.
Tapi kenapa aku selalu memikirkan kamu yang jelas-jelas tidak suka sama aku, Gadis lain telah melekat dalam hati dia. Sakit, tapi aku tak bisa berbuat apa-apa.

"Argh kesel kesel kesel," erangan ku berhasil mendapat timpukan bantal dari orang yang ada disebelahku, dia adalah kakak laki-laki ku Alvi.

"Apaan sih dari tadi berisik," matanya masih fokus ke ponsel yang digenggamnya sedari tadi, apalagi jika bukan main game.

"Mas ih orang udah pake skincare malah nempel nempelin bantal ke muka aku, kotor tau ih nyebelin," ucapku sambil membalas apa yang dilakukan mas alvi ke aku, setelah itu aku beranjak pergi ke kamar daripada diganggu mas alvi.

Ku terdiam diatas kasur sambil menatap langit langit kamar yang kutempeli bintang bintang, aku sejenak berfikir, mustahil sekali jika aku bisa bertemu dengan orang yang aku sukai, masalahnya dia tidak pernah ada rasa dengan aku, chatting saja sangat jarang.

"Argh... kenapa sih gue mengharapkan orang yang ga suka sama gue,"

Memikirkan ini membuat aku semakin pusing saja, sayup sayup mataku ternyata mulai lelah, tak lama aku telah terlelap dalam mimpiku.

Doaku besok, aku harus bisa melupakan dia.

Author pov

Sinar mentari telah hadir dipagi yang cerah ini, semua keluarga aila sedang berada diruang makan, hanya satu orang yang tidak berada dikursinya, yaitu aila.
Aila masih terhanyut oleh mimpinya, dengan kondisi kamar yang emm.. lumayan berantakan bagi seorang wanita seperti aila, selimut sudah menjadi bantal, bantalnya menjadi guling dan gulingnya terbuang ke bawah kasur, memang begitu aila. Unik

"Alvi kamu bangunin aila, bunda mau nyiapin sarapan," ucap bunda yang masih berkutit dengan mangkok dan piringnya, sedangkan alvi hanya mengangguk patuh dan berlalu ke kamar aila.

"MashaAllah AILAAA bocah ya udah kaya cengcorang kalo tidur," alvi hanya geleng-geleng melihat betapa mirisnya aila saat tertidur.

"Bangun sayang ckck perawan jam segini masih bobo aja,"ucapnya berusaha membangunkan aila, tangannya mengambil selimut yang aila tindih sebagai bantal, serta menarik bantal yang dipeluknya. Aila merasa tidurnya terganggu langsung mendudukan dirinya dengan mata masih terpejam.

"Mas aku pengen tidur aja gamau makan, aku capek mas habis dagang,"

"Hah dagang? Lo ngelindur apa gimana" Dahi alvi merengut setelah mendengar ucapan aila

"Loh ko dagang, gadang maksudnya mas," benahnya lalu aila melangkahkan kakinya ke kamar mandi, tak lupa mengambil handuk serta pakaiannya.

"Adek gua gitu amat ya,"

Tak betah melihat kamar sang adik yang sangat kacau, alvi membereskan beberapa buku yang tergeletak dilantai serta sprei dan selimut yang sudah tidak ada bentuknya.

Aila ikut bergabung dengan dimeja makan yang sudah terlihat wajah wajah lapar sang. Bunda, ayah dan kakaknya.

"Hoamm... aila masih ngantuk bun," ucapnya seraya duduk disamping alvin dan bersandar dibahu sang kakak.

"Aila itu kek kebo doyan tidur, makannya banyak tapi ga gemuk gemuk," ketus alvi seraya memasukan roti coklat kedalam mulutnya.

"Ayah mas nih julid," adu aila kepada ayahnya yang sedang sibuk berkutat pada laptop.

Bisa dibilang aila itu termasuk beruntung, aila hampir tak pernah mengeluh dalam hidupnya.
Selalu bersyukur, aila berfikir untuk apa kita mengeluh sedangkan aila mempunyai 2 pangeran yang sangat ia sayangi, ayah dan alvin dan bidadarinya sang bunda, hidup sederhana yang penting keluarga istimewa.

"Mas jangan lupa aku hari ini yang bawa motornya, aku mau ngerjain tugas harus keliling cari bahan," ucap aila pada alvin yang tengah duduk mengikat sepatu, alvin hanya mengangguk lalu menunggangi motor menuju tempat tujuan masing-masing.

Hanya butuh waktu 30 menit untuk sampai ke kampus aila, setelah sampai aila segera memasuki perpustakaan untuk sekedar ngadem dan numpang wifian untuk mengerjakan beberapa tugas yang diberikan beberapa hari lalu.

"Aduh emang tempat ini paling the best deh, duduk pojok aja deh," pandangan aila tertuju dengan bangku paling pojok dekat ac dan colokan.

"Ay lo ga ngajak gue ih, gue sendirian dari tadi celingak celinguk kaga ada temen," bisik tari seraya duduk dihadapan aila yang sedang duduk santai menyender dinding. Mereka tari dan aila memang lebih senang duduk bersandar dibawah dibanding duduk di bangku, karna rasanya sangat nikmat bisa selonjoran katanya.

"Aih iya lupa ngabarin hehe, sini-sini duduk, gue lagi buka instagram nih," ucap aila sambil menunjukkan ponselnya yang sedang diberada instagram.

"Bukannya baca buku, malah main hp mulu, ck dasar pencari wifi" decak tari yang hanya menggeleng geleng kepalanya, padahal tari sendiri ke perpus untuk mencari wifi juga.

Dalam hati aila berucap 'Gue kemaren mau liat peserta karya tulis ilmiah siapa aja ya, ada ka puspa ga ya' 

Jadi minggu lalu perwakilan dari kampus aila yaitu puspa yang terpaut 2 semester dengan aila mengikuti lomba karya tulis ilmiah, puspa merupakan teman dekat aila yang sudah aila anggap kakak sendiri. Melalui instagram, aila mencari dengan menggunakan hastag dan banyak sekali gambar yang muncul disana. Memperlihatkan banyaknya peserta yang berfoto dan diupload dengan menggunakan hastagnya.

"Hah siapa nih?" Teriak aila tiba-tiba yang membuat semua mata tertuju pada aila... dan juga tari yang sedang fokus dilaptop. Aila dan tari yang sadar akan hal itu, langsung menangkupkan telapak tangannya lalu meminta maaf sambil menyengir kuda.

"Lo kenapa sih berisik tau, ga sadar kita lagi diperpus? Malu gue, untung lagi ga ada cogan disini," bisik tari sambil menjitak kepala aila

"Iya iya maaf, liat ini deh" ucapnya seraya menunjukan layar ponsel milik aila.

"Ganteng ya, dia sekampung sama gue tar, dia orang jawa, malang juga" jelasnya lalu tiba tiba tari merebut ponsel aila dan mengatakan,

"Ay FOLLOW sekarang juga!" Sedangkan aila merebut kembali ponselnya dan segara memFollow akun yang bernama 'AdityaSetyawan' 

Aila berharap bisa melupakan seseorang yang tidak menyukainya itu dengan yang ini, kalau yang ini suka ya. Kalau tidak suka juga, aila bisa apa.

Hallo teman teman semua, ini cerita pertama aku yang berani aku unggah hehe, maafkan ya banyak typo dan kata kata yang kurang tepat. Jangan lupa vote ya ☺️🥰😍

Semoga sukaaa 😭😭

WHY I LOVE YOU ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang