1.kapten basket

21 4 0
                                    

Pasukan cowok-cowok memakai kaos oblong dan celana olahraga pendek berjalan beramai-ramai menuju lapangan basket. Salah satu dari mereka berjalan di paling depan, menjadi kapten latihan basket pagi ini.

Seorang gadis yang sedang duduk di bangku depan koperasi memperhatikan seorang cowok yang sedang memimpin pemanasan. Gadis itu tahu jika cowok yang sedang memimpin latihan basket adalah cowok yang menjadi ketua geng besar SAMA Dirgantara ini. Zara sudah biasa melihat cowok itu dan gengnya tawuran di Lapangan Macan, sebuah lapangan di belakang sekolah mereka.

Anggun Zara Elzalatha. Siswi SMA Dirgantara yang menjadi wakil ketua Bantara. Cantik dan manis. Ramah. Namun sifat ramahnya tertutup oleh wajah cantiknya yang judes. Zara duduk di kelas XII MIPA 1. Gadis itu sangat pemarah dan galak jika sedang memarahi siapapun. Ia juga sangat sopan. Pernah menyabet juara umum olimpiade MIPA di tingkat provinsi.
Dua orang gadis sedang berjalan kearahnya. Lisa dan Hanna. Dua gadis itu sahabat karib Zara. Zara yang semula memperhatikan cowok kapten basket kini beralih tatap kearah Lisa dan Hanna

"Lo ngapain disini? Udah kayak orang hilang aja duduk disini sendiri" Sapa Lisa dengan senyum yang terus mengembang dibibir merah mudanya. Zara dan Hanna tertawa.

"Biarinlah, suka-suka. Eh iya, Intan sama Salma dimana?" Tanya Zara. Lisa mengedikkan bahunya. Hanna berjalan mendekat dan duduk disamping Zara. Lisa pun ikut duduk dan menatap lurus kearah lapangan basket. Dimana ada cowok-cowok yang sedang berlatih basket.

" Kompak ya, mereka" Puji Lisa.

"Iya"

Tiba-tiba bel berbunyi nyaring, Zara dan kedua temannya bangkit dan berjalan menuju kelas mereka. Di lantai 3 bagian gedung MIPA. Zara berjalan di belakang dengan pandangan lurus. Tanpa disadarinya, sebuah bola melambung tinggi dan akan jatuh kearah Zara. Dan ternyata benar, bola itu jatuh tepat di atas kepala Zara sehingga Zara limbung dan jatuh kebelakang. Lisa dan Hanna menoleh dan menghampiri Zara yang terduduk di paving.

Dua orang cowok menghampiri Zara dan kedua temannya. Yang satu memakai kaos oblong orange dan yang satu___yang sedang mengambil bola memakai kaos oblong biru muda. Kemudian berdiri disamping ketuanya.

"Lo gak apa-apa kan?" Tanya cowok itu. Zara tidak menjawab, ia malah menyentuh pelipisnya yang terasa nyeri. Darah mengalir di pelipis gadis itu. Seketika Zara yang judes namun cerewet kini menjadi histeris.

"AAAA....kok pelipis gue keluar darahnya!!!!!" Teriak Zara, histeris. Lisa menoleh kearah Dimas dan Aidan dengan tatapan tajam.

"Minta maaf!" Suruh Lisa ketus. Dimas dan Aidan menaikkan satu alisnya. Lisa melotot gemas kearah dua cowok dihadapannya." Eh, Lo bolod ya?! Gue bilang minta maaf ya minta maaf!!" Bentak Lisa. Zara ikut berdiri disamping Lisa, Hanna terus memegangi bahu Zara agar cewek iku tidak limbung dan nantinya akan jatuh lagi.

" Eh tanggung jawab Lo !! Pusing nih kepala gue udah lagi keluar darahbya!!!" Ucap Zara.

" Oke gue minta maaf!" Ucap Dimas datar. Cowok itu berbalik dan berjalan diikuti Aidan. Keduanya kembali berlatih.

" Ih dasar!!! Lo gak diajarin sopan santun ya ?! Apa Lo belum lulus TK ?! Kalo salah tuh ya minta maaf!!!" Maki Zara, suara cempreng nya terdengar keras.

"Hush ! Itu kan ketua geng Ra !" Sergah Lisa, sedikit takut jika Dimas akan mencelakai Zara nantinya.

"BODOAMAT!!! Gue gak peduli. Mau dia anak geng, mau dia anak presiden gue gak takut !!!" Ucapan Zara berhasil membuat Dimas menoleh dengan satu garis alis terangkat. Namun, sebelum cowok itu menghampiri Zara, Intan yang tiba-tiba datang langsung menarik tangan Zara dan membawanya menuju UKS.
Lisa dan Hanna mengikutinya dari belakang. Intan pun mengajak Zara duduk di sofa UKS dan menyuruh Lisa untuk mengambilkannya kotak P3K. Lisa menurut dan mengambilkannya. Kebetulan kak Raya dan kak Azriel____penjaga UKS, sedang keluar entah kemana. Lisa kembali dan menyerahkan kotak obat itu pada Intan.

Judul Standar - DimasZaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang