Perlahan angin pun menembus sela sela keheningan diantara kita
Yang ada saat ini hanyalah sepi yang merasuki relung-relung jiwa
Entahlah, apakah jiwamu masih utuh atau tidak
Yang jelas, jiwaku masih terluka lebih dari separuhnya
Tak ada obrolan beberapa waktu diantara kita
Hanya tatapan meredup menatap dinginnya malam kala itu
"Masihkah aku dapat berharap denganmu?"
"Kurasa tidak ya? Aku lupa aku tidak pernah tinggal di hatimu"
"Maaf aku lupa haha, seharusnya sejak awal aku tidak berharap denganmu bukan? Yang ada hanyalah rasa tak terbalas yang menggerogoti lubuk hati yang paling dalam"
"Salahku apa sih sampai kita harus seakan baik baik saja? Tak pernah ada sesuatu yang menyelinap diantara kita?"
"Tolong, kalau kau tak mau buatku kembali mencintaimu lagi, jauhi saja aku. Itu lebih dari cukup"
"Mungkin selamanya diantara kita hanyalah rasa tak terselesesaikan"
"Masihkah hatimu sama seperti dulu?"
Laki laki itu mengalihkan tatapannya ke aku. Dalam, penuh luka dan isyarat. Akupun juga.