PROLOG

123 16 1
                                    




Hati-Hati ya, yang suka penasaran biasanya nanti jadi sayang

***

Sore itu terdapat seorang gadis mungil yg terlihat sangat terpurung, dia menangis disebuah taman dekat halaman rumahnya. Suara sek-sek an nya mulai terdengar begitu kencang, Lalu datanglah seorang lelaki kecil kehadapan gadis mungil itu, entah dari mana adanya lelaki itu datang tiba-tiba.

"hey, kamu kok nangis si?" ucap vino si lelaki kecil itu

tidak ada respon dari gadis mungil yg tengah menangis kejar itu, dia hanya terus menangis sambil menunduk dan melipat kedua kakinya.

"kamu kenapa? jangan nangis terus dong! cengeng banget si." ucap vino dengan nada yg cukup tinggi, dia berniat agar gadis itu meresponnya, tetapi gadis
itu malah nangis semakin kejar. Lalu vino semakin bingung harus apa?

"hmm... maaf ya aku udh ngebentak kamu, kamu kenapa nangis? udah ya jangan nangis terus, kamu kan gadis kuat, jadi ga boleh nangis." kata vino sambil tersenyum, dia berusaha untuk menegarkan kembali gadis mungil itu. Akhirnya gadis itu menegakkan badannya, Lalu dia tersenyum ke vino yang ada dihadapannya.

"makasih ya, kamu udah semangatin aku. Kamu siapa? kok ada disini?" tanya fany sigadis mungil itu. Ya, dia bernama fany ardella.

"kenalin, namaku vino ghafari" ucap lelaki itu sambil menyodorkan tangannya ke gadis itu.

"salam kenal ya vino, kita boleh sahabatan ga?" balas fany sambil tersenyum dengan mata yg bengkak."

"iya boleh kok, sebentar deh, itu mata kamu bengkak, sini aku obatin dulu, makanya lain kali jangan nangis terlalu lama."

"hehehe iyaiya, makasih ya no."

Vino langsung mengobati mata gadis yg mungil itu, dia mengompres mata nya dengan air hangat. Saat vino mengobati mata gadis tersebut, dia tidak sengaja menatap mata gadis itu, sungguh bola mata gadis itu sangat indah, warna hitam kecoklatan yg membuat vino ingin terus menatapnya.

"eh no, kamu kenapa bengong? ucap fany sambil menepuk bahu nya vino agar dia tidak melamun lagi.

"ehiya, sory fan." kata vino yg sudah sadar dalam lamunannya.

"ini udah aku obatin ya, kamu jangan nangis lagi. Kalo boleh aku tau kamu kenapa nangis?" tanya vino karena penasaran dengan fany yg menangis dipojok taman.

"tadi ada laki-laki jahat yg mau bawa aku, aku dikejar-kejar sama dia no, akhirnya aku ngumpet dibawah pohon sini, terus aku nangis deh." jelas fany

"ih kamu cengeng, bisanya nangis doang."

"kan aku anak kecil, kalau anak kecil itu bisanya cuma nangis doang." jawab fany membalas ucapan vino

"aku ga nangis tuh, kan aku juga anak kecil."

"kan kamu ga kenapa-kenapa vinooo, kamu ga dikejar-kejar sama orang jahat." kesal fany kepada vino

"ohiya ya hehe" Lalu mereka berdua tertawa bersama.

🍂

tinn..tinnn...tinnnn...
Terdapat suara mobil hitam yg mengelakson tepat di hadapan fany dan vino, mobil itu berhenti, lalu keluarlah sosok perempuan tua yg berumur sekitar 42 tahunan, dia memanggil nama vino dari depan pintu kanan mobil.

"vin, vinoooo..." ucap linda yg ternyata adalah mama nya vino.

"iyaa ma sebentar lagi ya." balas vino sambil menengok kearah mama nya yg sedang berdiri didepan mobil nya itu.

"fany... aku mau pergi, kalo aku ga ada, kamu jangan nangis terus ya, nanti mata kamu jadi jelek deh, terus kamu ga cantik lagi. Kalo ada yg kejar-kejar kamu, kamu tinggal sebut nama aku aja hehehe." kata vino yg ingin meninggalkan fany

"kamu mau kemana? kamu jangan pergi no, nanti kalau aku dikejar-kejar lagi sama orang jahat gimana? terus kalau aku nangis lagi gimana? kan kita sahabatan, kalau sahabat itu bakal selalu ada disaat sahabatnya lagi kesulitan no." kata fany yg sedih melihat vino yg ingin pergi meninggalkannya

"ini aku kasih hadiah buat kamu." vino mengeluarkan gelang dari saku nya untuk fany.

"jangan sedih lagi ya fan, aku ga kemana-mana kok, aku janji aku bakal kembali lagi." ucap vino yg berjanji akan kembali. Fany hanya bisa merenung lagi, dia sangat merasa kehilangan, baru saja ia menemukan seorang sahabat yg bener-bener bisa membuatnya bahagia, yg ada saat dirinya sedang merasa kesepian, tetapi kenapa malah kita dipisahkan?

Memang! hal yg paling menyakitkan adalah saat kita kehilangan orang yg benar-benar istimewa.

"aku pergi dulu ya fan, mama sama papa aku udh nunggu aku soalnya. bye fany, seeyou!" salam terakhir vino yg ingin meninggalkan fany, vino melambaikan tangannya ke fany, lalu fany membalas lambaian nya sambil tersenyum miris.

"aku ga mau kamu pergi vino." batin fany




***

author note: ini cerita pertama aku di akun ini, jadi maaf kalo masih ada yg kurang atau ada yg typo, maklum ya masih belajar hehe, jangan lupa vote&comment ya biar aku makin semangat buat bikin ceritanya lagi, terimakasih!🤗

PROMISE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang