[DISCLAIMER : All the images in this story are only use for ilustration purpose]
.
.
.
*music playing*
"Miss your voice.... Miss your smile, Everything about you Worth the while
Always wondering Where you are I hope you're with us Near or far
Many questions unanswered I guess we'll never know
But now you belong to heaven It's empty without your smile
The truth brings us to tears All the love you gave us all these years"Ia menari dengan penuh energi, hingga tubuhnya terasa akan hancur... Berharap ia dapat merasakan sakit yang bisa menggatikan rasa sakitnya yang lebih buruk melebihi apapun.
Setiap langkah kaki, setiap gerakan tangan, setiap tarikan nafas, bahkan setiap tetes keringat yang meluap deras dari kulitnya hanyalah sebuah keajaiban...
Andai saja 12 tahun yang lalu, hal buruk itu juga menimpa tubuh mungilnya yang tak berdaya itu...
Hidup tak akan sesulit ini...Berjuang hidup? Bukan kah kata itu terlalu berlebihan untuk seorang gadis yang baru saja berusia 17 tahun?
Berlebihan adalah satu-satu nya kata yang paling salah saat ini untuk menjelaskan keadaan hidup si gadis malang yang satu ini.
Dan 'hidup' adalah kata pertama yang paling ia benci, setelah kejadian itu...
Ya... kejadian 12 tahun yang lalu itu......
*flashback*
Apapun barang yang ada di hadapannya sekarang, bak sebuah rasa sakit yang tak dapat dijelaskan...
Pria berbadan tinggi itu menghancurkan segala sesuatu yang bisa ia gapai dengan tangan kekarnya...Berharap untuk merasa lebih baik, yang malah membuatya semakin gila akan rasa kehilangan ini.
"KENAPA BUKAN KAU SAJA YANG MATI??? KENAPA BUKAN KAU............!?"
YOU ARE READING
Her Life Disorder
FantasyPernahkah kau membenci segala hal yang ada di sekitarmu, bahkan kau membenci dirimu sendiri... Dan satu-satunya hal yang paling ingin kau lakukan adalah mengakhiri semuanya... Aku saksi hidup yang mengalaminya... Namun hal itu mustahil, karna 'hidu...