Si Aneh?

30 5 0
                                    

"Lo itu black rose, cantik tapi gelap"
-elang




........

Renaya kavitalan, cewek cantik yang sekarang lagi berteduh di pos sekolah ini bahkan keliatan biasa aja walaupun matahari sebentar lagi akan terbenam. Terlihat dengan dia yang asik membaca novelnya itu tanpa memperhatikan hari yang semakin gelap.

Setelah kegiatan osis tadi dia bukannya langsung pulang tapi ia malah mampir dulu ke perpustakaan sekolah untuk meminjam beberapa buku untuk di pelajari.

"Woy"

Bukannya rena tak dengar tapi ia hanya malas saja merespon panggilan itu, baginya itu hanya panggilan dari iblis sekolah yang mengganggu aktivitasnya saja.

"Lo budek?"suara siswa itu mengeras kemudian motornya sengaja ia parkirkan di dekat pos dan menghampiri rena yang tengah asik dengan novelnya.

"Suka baca boleh tapi kalo dipanggil orang tuh jawab"ucap cowok itu sembari mengambil posisi disamping rena. Cowok ini seolah dianggap angin lalu oleh rena yang masih saja asik dengan aktivitasnya sendiri. Cowok itu menarik buku rena asal kemudian menatap jengah cewek yang tengah menatap datar si pengambil bukunya.

"Balikin buku gue"

"Lo liat ujannya awet, bentar lagi malem lo gak mau pulang apa?"tanya cowok itu, bukannya menjawab rena malah bersikeras minta bukunya di kembalikan.

"Pulang, gue anterin"

"Enggak,gue dijemput"tolak rena ketus sambil menarik bukunya kembali, cowok itu menggeleng aneh pikirnya.

"Aneh ya lo, kalo cewek lain bakal ngejer minta di ajak pulang sama gue. Lo malah nolak"ucapnya pelan, "itu mereka bukan gue"celetuk rena kemudian berjalan kearah mobil yang berhenti di depan gerbang.

"Masa sih pesona elang pramudana rontok?"monolognya,

"Mana mungkin, gue ganteng gini"ocehnya.

Rena menoleh memperhatikan elang dari kaca mobilnya, elang pramudana si cowok keren Sma Mentari yang terkenal dengan ketampanannya tapi juga playboy kelas atas. Rena kenal kok dengan elang hanya saja dia malas menanggapi cowok yang menurutnya setengah hilang akal itu.

"Ngeliatin apa non?"tanya supir pribadi rena yang tengah menyetir, rena menggeleng lalu tersenyum tipis. "Enggak kok pak"jawabnya.

"Mama udah pulang pak?"

"Udah kok, bahkan abang non juga udah pulang"jelas pak supir, rena mengangguk kecil. Semenjak perceraian orang tuanya rena dan 2 saudaranya ikut dengan sang mama. Tadinya hak asuh rena jatuh pada sang papa, karna sang papa yang menikah dengan selingkuhannya maka rena tidak ingin hak asuhnya bersama papanya. Toh buat apa tinggal dengan orang yang telah menyakiti mama nya? Tidak ada gunanya.

"Tadi itu pacar non?"

"Kalo saya punya pacar kayak dia udah saya buang ke antartika pak"ucap rena sambil bergidik,jangan sampai elang jadi pacarnya. Membayangkannya saja rena bergidik seperti apalagi benar terjadi mungkin dia mati konyol nantinya.

Mobil berhenti dihalaman rumah,terlihat mamanya yang telah menunggunya.

Rena berlari kecil menghampiri mamanya itu lalu memeluknya, "rere kangen mama"lirihnya dengan nada manjanya. Olif memeluk anaknya dengan sayang, sudah sebulan ia tidak bertemu anak perempuannya ini.

RENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang