Maruko

9 1 0
                                    

Maruko

Liburan singkat di rumah tanteku dibatalkan, ya jelaslah. Tanteku malah menyuruhku pulang, takut hal buruk terjadi padaku seperti pada anaknya itu.

Jadi setelah aku menghabisi Rinne, aku membuang mayatnya lewat jendela kamarnya sendiri. padahal waktu itu tanteku sedang di dapur, mungkin ia keasyikan masak sampai tidak menyadarinya. Tanteku mengganggap bahwa pembunuhan ini dilakukan oleh penjahat yg masuk lewat jendela anaknya.

Mungkin agak tidak masuk akal, seorang penjahat beraksi di siang hari, biasanya always night. Mungkin pikiran tanteku sedang kacau, bodo amatlah. Niatku kan baik, mengakhiri sifat manjanya itu agak tante tidak tersiksa.

Hari ini aku bersantai dirumahku saja, kemarin malam aku tidak melakukan aksi karena aku malas saja. Mungkin sekarang aku akan melakukannya, dan sudah pasti akan ku lakukan.

Aku dapat line dari teman sekelasku dinsekolah, katanya ia bosan di rumah ia ingin main bersamaku. Tidak biasanya dia ingin main denganku, jadi sudah kupastikan dia hanya ingin memeras uang saku yg diberikan oragtuaku. Baiklah aku akan sedikit bermain-main dengannya. Aku memutuskan untuk bertemu di sebuah mall dekat rumah saja.

Aku telah bersiap dengan pakaian simpleku, kaus putih polos lengan panjang, celana ceans hitam dan sepatu vans kebangganku. Tak lupa kkubawa kater untuk jaga-jaga saja.

"Hei, Eleonor disini! " sambut seseorang cewe sambil melambaikan tangan.

"maaf menunggu lama, ayo kita masuk" ajakku tersenyum

"Pakaianmu selalu simple seperti biasanya, boleh aku punya pakaian sepertimu"tanyanya memohon sambil tersenyum manis yg penuh dengan kebusukan belaka.

Aku hanya mengangguk menyiagakan. Benar saja dugaanku, akan kuakhiri ini dengan baik.

Aku benar-benar kesal dan muak jalan-jalan bersama orang sepertinya. Ingin sekali kusegera akhiri kegiatan ini.

"kau mau main dulu ke rumahku? "tanyaku santai

"wahh boleh tuhh,aku mau banget"jawabnya semangat

Kamvret kali dia, sudah menghabiskan uangku berapa coba, dasar tidak mau malu. Akan kuakhiri sifat buruknya itu.

Sesampai di rumahku, aku segera mengajaknya ke kamarku.

"kau mau main di tempat rahasiaku? "tanyaku

"dengan senang hati"

Aku segera memencet tombol di dekat rak buku, lalu lift bundar pun segera keluar. Aku dan maruko segera masuk dan lift segera membawa ke bawah tanah.

Ruangan itu kubuat sendiri jika sedang libur panjang. Ruangan itu adalah tempaku bermain dengan koleksiku.

"Kau boleh duduk dulu disini maruko, aku akan ambil dulu minuman untukmu" kataku fake smile

"sure, eleonor"jawabnya fake smile too

Sumpah deh gw benci keadaan like this, pembohong yg menunjukan senyum so manis palsunya itu.

"Silakan diminum"

Dia meminumnua sampai habis, saking enaknya kali teh buatanku itu. Padahal sebentar lagi ia akan tidur. Dasar mudah ditipu.

Benar saja, ia langsung pingsan. Aku segera menyeret tubuhnya itu menuju tempat "gantung" kesukaanku. Aku segera menggantung dia dengan kepala dibawah dan kaki diatas.
"ku buka saja mulutnya ah, siapa tau yg ini mengeluarkan suara yg asyikk" kataku batal memakaikannya lakban pada mulutnya.

Aku suka sekali keadaan seperti ini, segera kupersiapkan alat-alat favoritku. Gunting tumpul, kater karatan, pisau daging, plastik dan benda tajam lainnya. Ini bakalan seru!

Aku menunggu ia bangun dengan duduk di kursi dekat dengannya.

"di-dimana aku? " tanyanya

"in my home, you dont remember? "tanyaku langsung berdiri sambil tersenyum menakutkan.

"What will you do to me? " dia agak ketakukan

"i has said to you, playing"jawabku penuh kemenangan.

Ia semakin ketakutan, ahh i very like situation like thiss. Ku buka saja pakaian yg sok seksinya itu dengan kasar tanpa menyisakan sepotong kain pun. Takkan kuampuni kau yg telah menghabiskan uang saku harianku, dasar kmvrt.

"mau kau apakan aku?"tanyanya semakin ketakutan

"diam kau dasar wanita pemeras uang! "

Aku mulai dari bagian tangannya terlebih dahulu, ku cabut paksa 5 kuku tangan kanannya, pasti menyakitkan bukan, tapi ini mengasyikann.

"AAAAAAA!! " ia kesakitan.

"Waduh jadi makin seru bih, ternyata kau mengeluarkan reaksi yg sesuai ekspektasiku." aku mulai semangat.

Tenang saja ini ruangan kedap suara, so no someone listen it. Jadi ku teruskan saja ke step berikutnya. Yaitu ku potong satu persatu jari tangannya dengan pisau tumpul, yg akan memperlambat putusnya jari si cewe kampret itu. Tentunya ia menjerit-jerit kesakitan dan jangan lupakan hujan dari matanya yg tanpa henti terus turun ke wajahnya yg cantik itu.

Sepertinya tangan sudah cukup, aku beralih menuju bagian perutnya. Ku ambil kater baru dari meja dan mengarahkan ke perutnya yg pasti tepat pada lambungnya itu.

"Kumohon jangan lakukan itu, maafkan aku" Maruko terlihat kehabisan tenaga.

"Teruslah memohon seperti itu, wahai wanita tidak tau malu! " aku malah makin semangat menusuk-nusuk perutnya itu sampai darah memuncrat kemana-mana.

"hentikan" Maruko senakin melemah, sepertinya dia akan cepat mati, huh dasar lemah.

"jika saja kau tidak begitu, maka aku tidak akan melakukan hal seperti ini padamu, tapi ya karena ini sudah terjadi, mau bagaimana lagi."

Aku segera beralih menuju matanya dan menusuknya dengan kasar menggunakan gunting dan ternyata bola mata indahnya itu keluar. Akan ku jadikan koleksi saja, lalu kumasukan ke toples yg berisi beberapa koleksiku.

"Sumimasen, maybe ini akan terasa sakit" aku segera mengayunkan pedang baruku ke arah betis Maruko. Lalu bagian paha ke atasnya pun terpisah dan jatuh ke lantai.

Ia sepertinya sudah pasrah dan sebentar lagi akan menemui ajalnya itu. Aku pun menuju step terakhir yaitu mengakhirinya dengan menusuk jantungnya kuat-kuat.

"Beres juga akhirnya, sayonara Maruko aku telah mengakhiri sifat burukmu itu untuk selamanya"

Kuseret mayatnya itu dan segera ku robek kulit bagian dadanya kasar, lalu kuambil Jantungnya itu dan kumasukan kedalam plastik. Kumasukan ke dalam kulkas koleksiku.

Aku menatap isi kulkas, dan tersenyum penuh kebahagiaan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I AmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang