Ini adalah hari senin, dimana setiap orang akan sibuk dengan kegiatannya masing-masing, entah itu sekolah, kuliah, kerja, atau bahkan hanya diam dirumah bagi pengangguran seperti Lee Jeno. Ya, sejak tamat kuliah 6 bulan yang lalu ia belum bekerja sama sekali. Sudah puluhan lowongan pekerjaan yang ia coba namun tidak ada satupun yang menerimanya, sial memang.
"Kau mau kemana hari ini"
"Tidak tau, aku dirumah saja mungkin?."
"Terserah, aku berangkat!."Helaan nafas terdengar dari pemuda yang berumur 23 tahun ini. Memang benar lulusan sarjana dari universitas ternama tidak menjamin kau akan mendapatkan pekerjaan secara cepat.
Triiiiinggggggg~
"Ada apa?"
"Kau ingin pekerjaan? Datanglah ke kantorku, bos ku sedang membutuhkan karyawan baru di bidang perencanaan dan pengembangan. Jika kau beruntung kau akan diterima, kau tau berapa bayaran disini? Cukup untuk menghidupimu berbulan-bulan hanya sekali terima gaji!."
"Kirimkan alamatnya, aku datang sekarang!."
"Oke."Sungguh luar biasa, perusahaan tempat sahabatnya bekerja adalah perusahaan yang masuk dalam jejeran 10 perusahaan terbaik di korea. Jika dia bisa masuk ke perusahaan tersebut, setidaknya ia tidak akan kelaparan selama berbulan-bulan hanya dengan satu bukan gaji. Memikirkannya saja sudah membuat kepalanya berbunga-bunga.
"Dimana sepatuku!, Oh sial!"
Sudah terlalu biasa bagi laki-laki untuk meletakkan barangnya dimanapun, lalu ketika membutuhkannya ia akan kesana-kemari untuk mencarinya bukan?"Ini dia!, Haaah. Kau harus semangat Lee, ini kesempatan langka untukmu."
•
Daerah ini adalah tempatnya gedung pencakar langit, bebagai macam perusahaan bendiri di daerah ini. Sungguh surga bagi para workaholic, melihat gedung-gedung yang menjulang tinggi ini membuat senyumnya semakin lebar, rupanya ia tidak sabar untuk segera melakukan wawancara.
Memasuki gedung dengan tulisan "William Groups" yang terpampang besar di depannya membuat perutnya sedikit mual sekarang, ia gugup.
Perusahaan ini tentu saja milik asing, lihat saja dari namanya, siapa orang korea yang memiliki nama William, kecuali anak yang ikut The Return of Superman itu."Luar biasa, apa aku akan diterima?." Bermonolog akan menolongmu sedikit dari kegugupan, atau tidak.
•
"Selamat datang, ada yang bisa kami bantu tuan?." Wah sungguh luar biasa memang perusahaan besar itu, bahkan pelayanannya sangat mengagumkan.
"Saya ingin melamar pekerjaan untuk bagian perencanaan dan pengembangan."
"Oh, baik sebentar tuan." Selanjutnya ia terlihat menelepon seseorang, atasannya mungkin. Aku tidak terlalu peduli dengan itu.
"Silahkan ikuti saya."
Aku hanya mengekor dibelakangnya, kelihatannya kita akan ke lantai atas, ya karena harus menaiki elevator."Silahkan masuk tuan"
"Terimakasih"
Didepanku telah berdiri seorang wanita berusia 30tahunan yang kupikir dia adalah Human Resource di perusahaan ini, tentu saja siapa lagi yang akan mewawancarai calon pegawai baru jika bukan human resource."Silahkan duduk tuan...?"
"Lee Jeno, nama saya Lee Jeno."
"Baik, silahkan duduk tuan Lee. Sebelum saya melakukan wawancara, bisa saya lihat berkas anda?."
Aku segera memberikan berkas-berkas dasar yang diperlukan dalam melamar pekerjaan, ya seperti surat lamaran, curriculum vitae, dan berkas seperti catatan kepolisian, kartu tanda pengenal, dan yang lainnya.
"Oh, bahkan Anda lulusan dari Yonsei, luar biasa. Tapi kenapa Anda bahkan belum memiliki pengalaman pekerjaan semenjak Anda lulus tuan Lee?" Kalian tau? Sebenarnya pertanyaan ini yang selalu aku hindari, aku tidak tau harus menjawab apa dalam kasus yang satu ini
"Saya sudah mencoba melamar di berbagai perusahaan, namun saya sendiri kurang mengerti mengapa mereka tidak menerima saya."
"Berapa minus mata Anda tuan Lee?"
"Minus 5 dan 6, serta silinder 0.25 di mata sebelah kanan."
"Ah, itu sebabnya tuan Lee. Banyak perusahaan yang tidak mau mempekerjakan orang dengan mata minus. Apalagi minus Anda cukup besar. Tapi jangan khawatir, perusahaan ini tidak seperti itu."
"Ah, terimakasih." Aku hanya bisa tersenyum canggung, sungguh ini sangat menegangkan. Kau tau? Berhadapan dengan orang yang selalu tersenyum akan lebih menakutkan daripada berhadapan dengan orang pemarah.•
Aku keluar ruang wawancara dengan luar biasa, oh Tuhan, terimakasih. Akhirnya aku dapat pekerjaan, meski hanya di kontrak selama tiga bulan atau bisa disebut masa percobaan. Dan kalian tau? Jika kinerjaku bagus, aku akan dikontrak satu tahun. Woahhhh tidak menyangka.
"Hai Jen, bagaimana wawancaramu?."
"Kau mengagetkanku Mark, luar biasa kau tahu. Aku diterima di perusahaan ini. Bahkan aku sendiri tidak menyangka." Aku berujar seperti orang gila yang selalu tersenyum. Ewh menjijikan
"Omong-omong, kapan kau akan mulai bekerja?"
"Hari ini, maka dari itu kau disuruh mengantarku ke Divisi Perencanaan dan Pengembangan"
"Baiklah, ayo!." Ya Mark adalah sahabatku sejak kami masih sekolah menengah atas hingga kuliah ditempat yang sama.•
"
Ini tempatmu, masuk saja nanti kau akan bertemu dengan manajer."
"Thanks, Mark"
"Tidak masalah bro."Aku mengetuk pintu ruangan yang bertuliskan Manajer Perencanaan dan Pengembangan tersebut dengan pelan, aku masih gugup btw. Selalu bepikir bagaimana atasanku? Apakah ia akan tua? Galak? Atau bahkan baik? Hahhh, sudahlah Lee, mari berpikiran positif.
"Masuk!."
"Selamat pagi, saya adalah pegawai baru di divisi Anda. Mohon bimbingannya!."
"LEE JENO!."
Ku pikir kesialanku berakhir, tapi apalagi ini Tuhan....To Be Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex
FanfictionMasa lalu membuat awal di masa kini, baik buruknya masa lalu seseorang akan membentuk karakternya di masa sekarang.