I'm in love

162 2 4
                                    

“Ipeehh!” panggil Arisa yang sudah lebih dulu ada di kelas. Hari ini adalah hari pertama kami berada di kelas yang sebenarnya

“Hei! Tumben jam segini udah dateng.” Sindirku, karena aku tahu Arisa paling suka telat dari kami SD.

“Kan hari pertama masuk, jadi kudu pagi datengnya.”

“Ha? Ngaruh ya?”

“Iya dong, first time itu harus baik kalo mau kedepannya bagus.” celotehnya

“Ooh..” aku membulatkan bibirku sambil mengambil botol minumku dari dalam tas, dan membasahi tenggorokanku yang ternyata lupa minum setelah sarapan tadi. Saat menegakkan setiap tetes minumanku, tanpa sengaja mataku tertuju pada seorang cowok yang baru saja datang dan menebarkan pandangannya untuk mencari tempat duduk yang kosong. Bola mataku mengikuti setiap langkahnya dari ia masuk hingga duduk di belakang. Sepertinya dia orang yang introvert alias tertutup, karena sejak ia menyelamatkanku dai bokong sexy ibu-ibu dulu itu, ia tidak pernah menyapaku lagi. Melihatku saja tidak! Apa ada yang salah sama mukaku ya? Apa aku sejelek itu sampai cowok seperti dia pun tidak mau melihatku? Huft menyebalkan sekali rasanya. Apa dia tidak punya teman? Betah sekali dia diam terus kayak gitu. Apa mulutnya tidak pahit?

“Kamu ngeliatin apa?” tanya seseorang yang duduk tepat di belakangku. Ternyata tanpa sadar tubuhku ikut memutar kebelakang mengikuti pandanganku.

“Ha?” ups! Aku tertangkap basah.. begooo! Ngapain juga aku ngeliatin dia sampai segitunya? “Oh, itu aku penasaran sama mading di belakang, Kreatif banget yang bikin itu. Caranya gimana ya?” Alibi!

“Oh itu.. dulu kakak kelas yang bikin. Nanti kita disuruh bikin gitu juga terus di lombain antar kelas.” Ujar orang itu.

“He? Masa? Kok aku nggak tahu?”

“Loh emangnya kakak panitia yang jaga di ruangan kamu ngga ngasih tau?” aku hanya menggeleng.

“Haduh payah deh mereka.. yaudah yang penting kamu tau kan sekarang.” Aku hanya mengangguk. Aku masih awam dan asing dengan kelas baru ini. Bahkan aku nggak kenal sama orang yang aku ajak ngomong barusan.

“Aku Ara, kamu siapa?” dia menyodorkan tangannya kearahku. Kemudian aku meraih tangannya dan menjabatnya penuh kesenangan akan teman baru. “Sophie. Kita teman ya!”

~^^~

Pagi-pagi sekali sekolahku sudah ramai mengerumuni  papan pengumuman yang ada di lobby. Ternyata hasil seleksi ekstrakulikuler sudah keluar. Setelah perjuangan berdesak desakan untuk mencapai papan pengumuman akhirnya aku bisa melihat hasil pengumuman. To the O, to the M, to the G.. OMG!! Aku masuk klub basket?! Kyaaaa senangnyaaa!! EDGAREDGAREDGAREDGAR hahahahaha...

“Capeeek.” Keluh Arisa. Ia ternyata masuk jadi tim Paskibraka. Klub eskul paling elit menurutku. Melihat postur tubuhnya yang tegap, kurus, tinggi, ya.. dia cocok untuk lolos di Paskibraka. Ternyata sebentar lagi ada lomba paskibraka antar SMP jadi anak baru sudah di gembleng mulai sekarang dan di berbolehkan ijin dari pelajaran. Selama Arisa latihan paskibraka di tengah pelajaran, aku duduk dengan Ara. Dan ternyata kami cocok sekali! Kami sama-sama berasal dari Jakarta, selera musik kami sama, dari hobi, idola, bahkan kami tergabung dalam klub yang sama. Teman sebangku Ara yang bernama Saras sedang sakit, jadi kal ini aku menemaninya duduk di belakang. Yap! Dan entah kenapa aku menikmati duduk disini, aku bisa melihat Edgar dengan puas dari belakang.

“Terus ntar latihan lagi dong?” tanyaku sambil mengikat rambutku, karena hari ini panas sekali. Dan Arisa hanya mengangguk lemas sambil manyun. “Aku duluan ya.” Pamitnya dan langsung latihan kembali.

“Kasian banget tuh anak, baru masuk udah dijejelin macem-macem.” Ujar Ara.

“Untung gue pendek, jadi ngga kepilih paskib.” ujarku antara bangga dan miris.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24, 2012 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

First Love VS True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang